Tribun Wiki
Tradisi Markobar pada Suku Mandailing yang Masih Terjaga Hingga saat Ini
Suku Mandailing yang ada di Sumatra Utara memiliki beragam tradisi yang masih dijaga hingga saat ini. Satu diantaraya aadalah tradisi markobar
Dalian natolu ( tiga tumpuan) yang masing-masing memiliki tugas dan hak yang mesti dipenuhi.
Baca juga: Tradisi Gondang Naposo pada Batak Toba, Ajang Silaturahmi dan Pencarian Jodoh
Filosofi Mandailing mengatakan:
a. Somba Marmora santun kepada mora
b. Manat manat markahanggi perhatian kepada kahanggi.
Elek maranak boru sayang kepada anak boru.
Sedangkan kebalikannya adalah:
a. Muda nialo kahanggi urang panoboti.
Jikalau berseteru dengan kahanggi, maka tidak akan kokoh, tidak ada kawan bermusyawarah dalam memutuskan sesuatu.
Baca juga: Tradisi Manganggap pada Masyarakat Batak Toba yang Mulai Memudar
b. Muda nialo anak boru urang ma pargogo.
Jika berseteru dengan anak boru, maka akan kurang mendapat sokongan dan dukungan.
c. Muda nialo mora inda marsinabue suan-suanan.
Manakala melawan kepada mora, maka perkembangan keturunan kita kurang banyak, tanam-tanaman kita kurang subur.
Mora harus dimuliakan, karena telah memberikan anak gadisnya sebagai ibu yang akan melahirkan pewaris marga.
Mora juga dapat dijadikan sebagai tempat mengadukan kesusahan.
Dalam kaitan tersebut, maka mora sering diungkapkan sebagai:
a. Mataniari na so gakgakon
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.