Berita Medan
Kaki Rahmat Ditembak Polisi, Tega Bunuh Umita karena Harta Habis Dikeruk Tapi Malah Dikhianati
Pelaku ditangkap di Kampar, Riau pada Jumat (17/11/2023) oleh tim gabungan Sat Reskrim Polres Pelabuhan Belawan bekerjasama dengan Jatanras Polda Riau
Penulis: Fredy Santoso |
TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Rahmat pelaku pembunuhan terhadap Umita (39) warga Desa Hamparan Perak, Kabupaten Deliserdang, yang mayatnya diangkut menggunakan becak barang pada 4 November 2023 lalu, akhirnya berhasil ditangkap Polisi.
Pelaku ditangkap di Kampar, Provinsi Riau pada Jumat (17/11/2023) oleh tim gabungan Sat Reskrim Polres Pelabuhan Belawan yang bekerjasama dengan Jatanras Polda Riau.
Baca juga: Warga Pergoki Dua Pria hendak Buang Mayat Wanita ke Rumah Kosong, Ada Lebam di Wajah Korban
Ia ditangkap setelah 14 hari melarikan diri usai membunuh korban.
Kapolres Pelabuhan Belawan AKBP Josua Tampubolon mengatakan, polisi terpaksa menembak kedua kaki Rahmat karena sempat melakukan perlawan saat akan dibawa kembali ke Medan.
"Pelaku ini berhasil diamankan oleh personel Sat Reskrim Polres Pelabuhan Belawan bersama Jatanras Polda Riau dan kami memberikan tindakan tegas terukur,"kata AKBP Josua Tampubolon, Sabtu (18/11/2023).
Dari hasil penyelidikan, pelaku membunuh korban di sebuah warung esek-esek di Jalan Datuk Rubiah, Kelurahan Rengas Pulau, Kecamatan Medan Marelan pada 4 November lalu.
Korban tewas akibat dicekik oleh pelaku, setelah sebelumnya sempat berhubungan badan.
Kata mantan Kapolres Samosir AKBP Josua, pelaku mengaku sakit hati karena sebelumnya korban sempat meminjam uang puluhan juta kepada tersangka untuk bisnis jual beli beras.
Sayangnya saat tersangka menagih utang malah ada perkataan korban yang menyinggung perasaan pelaku.
Namun demikian Polisi mengamini kalau korban dan Rahmat memiliki hubungan terlarang.
"Sebelumnya mereka sudah ada bisnis terkait masalah beras di mana si korban ini ada meminjam korban pelaku. Ini keterangan dari pelaku tapi kami masih dalami bagaimana fakta-fakta sebenarnya," ujarnya.
Sementara itu Rahmat mengaku sangat menyesali perbuatannya menghabisi nyawa korban.
Ia kerap kepikiran Umita, istri orang yang dicintainya mati di tangannya.
Beberapa kali ia membuka Facebook lalu melihat foto-foto korban selama hidup.
Penyesalan pun datang. Tapi Umita sudah tewas dicekik.
| Tersisa Baju di Badan, Khamozaro Cerita Harta Benda yang Dikumpulkan Ludes Terbakar |
|
|---|
| Airin Waas Dorong Pengrajin Songket Gunakan Warna Alam: Cantik, Ramah Lingkungan, dan Penuh Makna |
|
|---|
| KONDISI Rumah Khamozaro di Medan, Hakim yang Tangani Perkara Korupsi Jalan Sumut, Ludes Terbakar |
|
|---|
| BPBD Medan Gelar Latihan Kesiapsiagaan Gempabumi dan Tsunami |
|
|---|
| Masuk Tahapan Finalisasi, Pansus Raperda KTR Tampung Aspirasi Pelaku Usaha |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.