Viral Medsos
TERUNGKAP Pemicu Pembunuhan Tuti dan Amalia di Subang, Gara-gara Yosef Ketahuan Ambil Uang Rp30 Juta
Saat itu Yosef ingin mengambil uang dari kamar Amel sejumlah Rp 30 juta. Namun Tuti, istri Yosef yang juga ibunda Amel, menghalangi Yosef
TRIBUN-MEDAN.COM - Pemicu pembunuhan Tuti Suhartini (52) dan anaknya, Amalia Mustika Ratu (23) di Subang akhirnya terungkap setelah penyidik Polda Jabar melakukan rekonstruksi, Rabu (22/11/2023). Direktur Ditreskrimum Polda Jabar, Kombes Surawan, mengatakan bahwa persoalan uang menjadi masalah utama kasus ini.
Saat itu Yosef ingin mengambil uang dari kamar Amel sejumlah Rp 30 juta. Namun Tuti, istri Yosef yang juga ibunda Amel, menghalangi Yosef sehingga terjadi pertengkaran.
"Yosep melakukan pemukulan dengan golok dan selanjutnya menggunakan stik golf," ujar Surawan setelah rekonstruksi.
Awalnya, kata Surawan, Tuti berusaha melakukan perlawanan, namun setelah dipukul menggunakan golok, ia langsung rubuh. Saat itu posisi Tuti berada di ruang tengah.
Sementara Amel yang terbangun di kamarnya, langsung dipegang oleh Arighi dan Danu, kemudian dipukul Yosep menggunakan stik golf hingga tewas.
"Para korban meninggal karena terjadi kerusakan jaringan otak di kepala," ujar Surawan.
Surawan mengakui bahwa seluruh jalannya rekonstruksi dilakukan berdasarkan keterangan tersangka M Danu.
Namun, Yosep masih menolak mengakui perbuatannya dan enggan dijadikan tersangka.
Terjadi percekcokan sebelum pembunuhan
Sebelum terjadi pembunuhan, Tuti Suhartini sempat terlibat percekcokan dengan Yosep dan Mimin Mintarsih.
Dari percekcokan itulah akhirnya Yosep tega menghabisi nyawa istri pertamanya sendiri, Tuti Suhartini.
Dalam rekontruksi Rabu (21/11/2023) tergambar detik-detik pembunuhan korban kasus Subang dilakukan Yosep Cs.
Penyidik meminta para tersangka melakukan 95 adegan dalam rekontruksi tersebut.
Selain adegan Yosep menggotong jasad istrinya, Tuti Suhartini dan anaknya Amalia Mustika Ratu, sempat ada percekcokan sebelum dieksekusi.
Dalam rekonstruksi, juga memperagakan Yosep mengambil uang dari kamar Amalia Mustika Ratu.
Namun aksi Yosep tersebut sempat dihalangi oleh korban Tuti Suhartini.
Dari percekcokan itulah, Yosep melakukan aksi pemukulan terhadap Tuti Suhartini.
Saat terjadi pemukulan awalnya ada perlawanan dari Tuti.
Namun setelah dipukul menggunakan golok, Tuti akhirnya tak perdaya hingga meninggal dunia.
Sementara korban Amalia Mustika Ratu meninggal dunia di kamarnya.
Dari percekcokan tersebut, Yosep ingin mengambil uang dari Amalia senilai Rp 30 juta.
Kombes Surawan pun mengatakan uang Rp 30 juta tersebut sebelumnya sudah diamankan sebagai barang bukti.
Sebelumnya uang Rp 30 juta di TKP saat penemuan mayat Tuti dan Amalia menjadi misteri.
Kepolisian Polres Subang saat itu mengindikasikan keanehan pelaku terkait uang Rp 30 juta tersebut di TKP.
Pasalnya, jika pelaku adalah pencuri kemungkinan uang tersebut ikut dicuri.
Namun, dalam kejadian penemuan mayat Tuti dan Amalia tersebut, uang Rp 30 juta tersebut justru tak hilang.
Karena itulah saat itu polisi menduga indikasi pelaku adalah orang terdekat.
Surawan mengungkap uang Rp 30 juta tersebut diduga uang keluarga dan uang yayasan.
Lebih lanjut, Ditreskrimum Polda Jabar itu juga mengungkap adegan rekontruksi tersebut berdasarkan pengakuan dan keterangan Danu yang telah dicocokkan dengan barang bukti yang sudah dikumpulkan.
Yosep Tak Mengakui
Dalam rekonstruksi pada Rabu (22/11/2023) itu hanya 2 tersangka yakni Yosep Hidayah dan Muhamad Ramdhanu tersebut berlangsung sejak pukul 09.00 WIB hingga pukul 13.30 WIB.
Kedua tersangka Yosep dan Danu langsung memeragakan aksi yang dilakukannya saat malam tragedi peristiwa tersebut.
Ada 95 adegan yang diperagakan oleh 2 tersangka dan 3 tersangka lainnya yang digantikan oleh peran pengganti.
Rekonstruksi tersebut di lakukan di tiga tempat yakni warnet tempat Danu bekerja, pecel lele depan Masjid Agung Jalancagak tempat pertemuan Yosep dan Danu dalam menyusun strategi pembunuhan, serta terakhir di TKP tempat pembantaian Istri dan anak Yosep
Adegan yang paling mencolok dan mendapatkan reaksi dari ribuan warga yang menyaksikan jalannya rekonstruksi adalah adegan ke 80 saat Yosep Danu dan Abi Aulia serta Arighi membawa jenazah Tuti Suhartini dari kamar mandi ke Mobil Alphard.
Sementara adegan ke 84 saat Yosep membopong jasad anaknya Amalia lewat pintu depan ke Mobil Alphard yang paling disorot dan diteriaki oleh ribuan warga yang menyaksikan jalannya rekonstruksi.
Selain itu, selama jalannya rekonstruksi terutama saat Yosep melakukan adegan terus disorot dan diteriaki serta dicaci habis-habisan oleh oleh ribuan warga yang menyaksikan langsung jalannya rekonstruksi.
Seusai acara rekonstruksi, pihak pengacara Yosep CS, Rohman Hidayat mengaku kliennya mengikuti jalannya Rekontruksi karena perintah langsung penyidik.
"Yosep ikut rekonstruksi hanya ikuti perintah penyidik untuk memeragakan adegan sesuai keterangan Danu," katanya.
Meski ikut dalam rekontruksi tersebut, Yosep tetap keukeuh tak mengakui perbuatannya menghabisi nyawa istri dan anaknya sebagaimana dalam rekontuksi.
"Yosep tetap sesuai keterangan di awal dirinya tak pernah melakukan apa yang dituduhkan Danu seperti yang diperagakan dalam rekonstruksi hari ini," ucapnya
"Yosep hanya menjalankan rekonstruksi sesuai keterangan Danu, dan tak pernah melakukan sesuai apa yang dituduhkan Danu," imbuhnya.
Sementara itu, Mimin dan kedua anaknya juga ikut hadir di TKP sesuai perintah penyidik, tapi Mimin dan kedua anaknya tidak ikut memperagakan adegan dalam rekonstruksi hari ini.
"Mimin dan kedua anaknya hadir di TKP menolak ikut rekonstruksi. Karena klien kami tak pernah merasa ada di TKP saat peristiwa pembunuhan Tuti Suhartini dan Amalia Mustika Ratu," katanya.
Yosef Tarik Uang Rp 200 juta setelah Tuti dan Amalia Tewas
Sebelumnya, Yayasan Bina Prestasi Nasional mencuat setelah dibongkar kuasa hukum M Ramdanu alias Danu, Achmad Taufan.
"Bongkar dulu yayasan, kalau sudah dibongkar baru ketahuan (motif kasus Subang)," ucap Achmad Taufan dikutip dari TribunnewsBogor.com.
Yoris sempat geram karena sang ayah, Yosef memintanya untuk mencairkan uang Rp 200 juta.
Yoris kesal sang ayah malah memikirkan soal uang, padahal ibu dan adiknya, Tuti Suhartini dan Amelia Mustika Ratu baru saja tewas dibunuh.
Yayasan ini beralamatkan di Curugrendeng, Kecamatan Jalancagak, Kabupaten Subang.
Rupanya yayasan ini dibentuk pada tahun 2009. Mimin menjadi bendahara Yayasan Binsa Prestasi Nasional selama 2 tahun. Kemudian, posisinya kemudian digantikan Tuti.
"Awalnya Yoris ketua yayasan sebelum terjadi pembunuhan. Yosef dewan pembina, Tuti bendahara, Amel sekretaris," papar pengacara Yoris, Leni Anggraeni.
Setelah Tuti dan Amel meninggal tak wajar di rumahnya, Yosef menempati jabatan sebagai ketua. Kemudian Yoris menjadi kepala sekolahnya.
Leni berdasarkan cerita Yoris, tak ada proyek bernilai fantastis di yayasan tersebut. Hanya ada dana BOS.
Dana BOS di yayasan tersebut cair dua atau tiga kali per tahunnya dengan nominal Rp 200 juta sampai Rp 300 juta sekali cair.
"Dari satu yayasan bisa Rp 1 miliar. Itu bukan uang (pribadi), buat sekolah, buat guru. Gak mungkin bisa di (mainkan) ini," kata Leni.
Leni kemudian menceritakan kejadian tak biasa yang dialami Yoris. Setelah Tuti dan Amelia meninggal, Yoris bercerita ayahnya mendadak minta ia mencairkan dana.
Yoris yang masih dalam kondisi berduka ditinggal ibu dan adiknya, langsung naik darah. "Ribut sama pak Yosef. 'Belum ge mamah udah bahas uang'. Makanya sama Yoris gak mau ikut campur urusan uang. Ada pencairan oleh orang pak Yosef. Ada Rp 200 juta,. Yoris gak ikutan," katanya.
Yoris tak terima ketika suasana masih bersedih, Yosef justru sibuk mengurus uang. "Udah ngomongin duit. 'Yoris coba cairkan itu uang'. Ini kan lagi sedih," kata Leni.
Diketahui, kasus Subang ini korbannya adalah Tuti Suhartini dan Amalia Mustika Ratu.
Jasad keduanya ditemukan di bagasi Alphard di rumahnnya, Desa/Kecamatan Jalancagak, Subang pada 18 Agustus 2021.
Dalam kasus ini muncul 5 tersangka, Danu, Yosef, Mimin, Abi, dan Arighi.
Yosef merupakan suami Tuti atau ayah dari Amalia. Mimin adalah istri muda Yosep.
Adapun Abi dan Arighi adalah anak Mimin dari suami terdahulu.
Polisi cuma menahan Danu dan Yosep. Sedangkan tiga tersangka lainnya hanya diharuskan wajib lapor.
(*/Tribun-medan.com) (Tribunjabar.id/Ahya Nurdin/Hilda Rubiah)
Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News
Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram dan Twitter
Artikel ini telah tayang di TribunJabar.id
pembunuhan di subang
motif pembunuhan tuti dan amalia
pembunuhan ibu dan anak di subang
Yosef ketahuan ambil uang Rp 30 juta
| REKAM JEJAK Brigjen Yusri Yunus, Daftar Jabatan Penting di Polri Pernah Diemban Yusri Yunus |
|
|---|
| DUDUK PERKARA Oknum TNI Prada SA Ngamuk di Tempat Hiburan Malam, TNI AD Usut Asal Senjata Api |
|
|---|
| SOSOK Brigjen Yusri Yunus Petinggi Polri Meninggal Tadi Malam, Yusri Rekan Seangkatan Kapolri |
|
|---|
| Nasib Oknum Polisi M Yunus Tendang Pengendara, Kapolres Prabumulih Diminta Bertindak, Kronologinya |
|
|---|
| Paniknya Pejabat Ini Tiba-tiba Didatangi Petugas dan Ditangkap, Puluhan Juta Uang di Bawah Meja |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/Pemicu-Yosef-Hidayah-bunuh-Tuti-Suhartini-dan-Amalia-Mustika-Ratu.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.