Meryl Saragih Bicara Kepemimpinan Perempuan di AYEC 2023, Ini yang Dipaparkannya
Kepemimpinan perempuan khususnya bidang politik di Sumatera Utara sangat jarang dan posisi yang sulit untuk diduduki.
TRIBUNMEDAN.COM, MEDAN - Kepemimpinan perempuan khususnya bidang politik di Sumatera Utara sangat jarang dan posisi yang sulit untuk diduduki. Sebab, pola pikir patriaki yang menempatkan laki-laki cenderung di atas.
Hal ini disampaikan Anggota DPRD Sumut Fraksi PDI Perjuangan, Meryl Rouli Saragih.
"Pemimpin perempuan di Sumut ini jarang dan penuh tantangan. Ketika saya berpikir atau sebagian dari kita bahwa negara ini masih menganut patriaki. Dimana laki-laki cenderung di atas dan diprioritaskan," ujarnya saat menjadi perbicara bertema Women'S Leadership in Shaping di acara 8th ASEAN Young Enterpreneurs Carnival (AYEC) 2023, Jumat (24/2023).
Baca juga: Meryl Saragih Sering Dengar Keluhan Masyarakat Soal PMT: Sesekali Diberilah Kacang Hijau
Selain itu, kata dia, masih ada diskriminasi terhadap perempuan di dunia.
Sehingga perempuan masih dianggap lemah dan tidak bisa memimpin.
Berdasarkan riset tentang wanita di dunia, Anggota Komisi A Bidang Hukum dan Pemerintahan DPRD Sumut ini, menyebut ada 50 persen populasi perempuan di dunia dan 66 persen merupakan pekerja serta
dalam mengambil keputusan belanja, 80 persen wanita menjadi konsumen.
"Namun perempuan hanya memiliki 30 persen bisnis, perempuan hanya menerima 10 persen dari pendapatan dunia dan perempuan hanya memiliki 2 persen properti. Untuk menuju kesejahteraan global, saat ini perempuan sedang berjuang untuk bisa setara dengan laki-laki baik baik dari segi hambatan hukum, budaya dan keungan," katanya
Masih berdasarkan riset, lanjut Meryl, ada 71 negara yang melarang perempuan bekerja di sejumlah industri, 16 negara tidak mengizinkan perempuan menikah mendapatkan pekerjaan tanpa izin suami serta 44 negara tidak mengizinkan perempuan bekerja di malam hari.
Sedangkan dari sisi hambatan finanasial perempuan juga ada 1,35 miliar jumlah perempuan di seluruh dunia tidak memiliki rekening bank.
Selain itu, hambatan yang dialami perempuan dari sisi budaya, dibatasinya pergerakan perempuan dengan meminta perempuan berada di rumah, kurang memberikan pendidikan kepada anak perempuan agar pembiayaan adil.
"Bahkan masih ada prasangka terhadap perempuan yang dinilai konsumtif dan membelanjakan uang hanya untuk diri sendiri. Seharusnya mindset itu yang diubah bahwa perempuan ikut berkontribusi yang baik dalam mengelola keuangan, penabung yang baik dan lainnya," sebutnya.
Perempuan pengusaha, lanjut Meryl, siap memikul tanggungjawab global ketika diberdayakan dengan alat, ilmu pengetahuan, peluang finansial serta inovasi maka perekonomian dunia akan tumbuh makmur sehingga semua orang akan merasakan dampak kehebatan perempuan.
Meryl menuturkan sering kali pertanyaan-pertanyaan terhadap perempuan mendapatkan pertanyaan yang tak relevan.
Seperti perempuan di atas 30 tahun yang belum menikah, belum lagi stigma bahwa perempuan yang memegang posisi bergengsi akan sulit menikah dan lainnya.
Meryl Saragih
Meryl Rouli Saragih
Kepemimpinan Perempuan
AYEC 2023
Anggota DPRD Sumut
PDI Perjuangan
PDIP
Tribunmedan.com
tribunmedan.id
TKN Prabowo- Gibran dan DKPP RI Kumpulkan PPK dan Panwascam, Sutrisno Pangaribuan: Ada Apa ? |
![]() |
---|
Politisi PDIP Ruhut Sitompul Kenang Sosok Kodrat Shah Sebut Almarhum Orang Baik |
![]() |
---|
Meryl Saragih Sering Dengar Keluhan Masyarakat Soal PMT: Sesekali Diberilah Kacang Hijau |
![]() |
---|
Apresiasi Pasar Murah Pemprov Sumut, Meryl Saragih: Pemerintah Mampu Wujudkan Swasembada Pangan |
![]() |
---|
Seekor Harimau Sumatera Kembali Mati di Medan Zoo, Meryl Saragih: PUD Pembangunan Harus Dievaluasi |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.