Berita Viral

PILU Suami di Cianjur, Istri Ngadu Luka Caesar Keluar Nanah, Perawat Malah Marah-marah, Malapraktik?

Luka bekas caesar istri Ganjar Pamuji tak kunjung kering, bahkan mengeluarkan nanah dan beraroma tidak sedap.

Instagram
PILU Suami di Cianjur, Istri Ngadu Luka Caesar Keluar Nanah, Perawat Malah Marah-marah, Malapraktik? 

Terkait adanya laporan pihak keluarga ke Polda Sumsel, Elva mengatakan itu hak dari pihak keluarga.

Sementara, dari informasi yang berhasil dihimpun, bidan yang melakukan khitan diduga berinisial A.

Sayangnya, saat media ini menghubungi salah satu staf Puskesmas, tidak bersedia memberikan keterangan dan memberikan nomor handphone bidan yang diduga melaksanakan khitanan.

"Kami dak berani dan tidak punya kapasitas pak. Silakan dengan kepala Puskesmas, " Ujarnya.

Tak berbeda dengan Puskesmas, Kepala Dinas Kesehatan Lahat, Taufik M Putra, hingga berita ini dibuat bisa dihubungi.

Beberapa nomor telepon milik Taufik yang sebelumnya aktif dan berada di group watshapp Covid 19 tidak aktif.

Terpisah, Anggota DPRD Kabupaten Lahat, Dapi VI meliputi wilayah Tanjung Sakti Pumi, Barmawi menuturkan sudah mendengar adanya peristiwa tersebut.

Namun untuk kebenarannya, ia belum bisa memastikanya.

"Saya sudah dapat kabar tersebut. Nah rencana Sabtu-Minggu kemarin ingin menemui kepala Puskesmas untuk mendapatkan klarifikasi. Namun, yang bersangkutan masih umroh sehingga saya belum mendapatkan informasi utuh, " Ujar politisi Partai Demokrat ini.

Ditambahkan Barmawi, jika memang kejadian tersebut benar terjadi hingga menyebabkan bagian sensitif korban terpotong hal itu sangat memperihatinkan dan sangat merugikan korban dan keluarga.

Tentunya pihak Puskesmas dan Dinas Kesehatan Harus bertanggungjawab.

"Kita akan tunggu dahulu kepala Puskesmas untuk mendapatkan klarifikasi terkait hal itu. Ya tentu kita akan panggil setelahnya. Kalau hal ini benar kenapa bisa terjadi?, " ujarnya.

Sebelumnya, korban mengikuti khitanan massal yang digelar oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Lahat pada 17 Oktober 2023.

Kini keluarga korban bersama kuasa hukum telah mengadukan oknum bidan dan mantri yang mengkhitan korban ke Ditreskrimsus Polda Sumsel.

"Ketika ikut sunatan massal rupanya alat kelamin anak klien kami terpotong, kami akan melakukan upaya hukum, ini yang mau kami laporkan Bidan dan Mantrinya, " ujar Fitriadi usai membuat aduan ke Ditreskrimsus Polda Sumsel, Rabu (29/11/2023).

Oknum bidan dan mantri yang menangani korban langsung memberitahu kepada ayah korban bahwa alat vital korban sedikit terpotong tetapi bukan sebuah masalah besar.

"Memang ada bagian yang terpotong tapi disampaikan kepada klien kami bahwa itu bukan masalah besar, " katanya.

Lalu pada malam harinya korban mengalami pendarahan pada kemaluannya yang membuat keluarga mempertanyakan hal ini kepada pihak penyelenggara khitanan massal.

"Terlapor sempat melakukan komunikasi ke pak Alex (ayah korban) sampai sejauh ini perkembangannya belum diberi tahu informasi selanjutnya, " katanya.

Untuk saat ini kondisi psikologis korban kerap kerap menyendiri dan lebih tempramental.

"Psikologisnya terganggu. Serta ketika hendak melakukan buang air kecil mengalami gangguan karena ujung kemaluannya tidak ada lagi, " sambungnya.

Keluarga korban dan kuasa hukum sempat berkonsultasi dengan dokter untuk diperiksa lebih lanjut, namun ternyata kemaluan korban tak bisa disambung lagi.

Untuk saat ini pihaknya telah membuat aduan ke Ditreskrimsus Polda Sumsel dan segera membuat laporan tertulis.

Baca juga: Justin Hubner Resmi Jadi WNI, Timnas Indonesia Makin Kuat di Piala Asia 2023

Baca juga: 75 Nama Pendaki Gunung Merapi Sumbar: 52 Selamat, 23 Meninggal Dunia, 16 Jenazah Teridentifikasi

(*/tribun-medan.com)

 Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

Ikuti juga informasi lainnya di FacebookInstagram dan Twitter

Artikel ini sudah tayang di TribunStyle.com

 

Sumber: TribunStyle.com
Halaman 4/4
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved