Konflik Palestina Israel

Pengakuan Mantan Pejabat Militer Israel Sebut Hamas Tak Akan Bisa Kalahkan, Terungkap Ini Alasannya

Sebuah pengakuan mengejutkan datang dari mantan pejabat militer Israel, Yair Golan.

Mahir Hussain's History Of Resistance
Sheikh Ahmed Yassin-Inilah Sosok Sheikh Ahmed Yassin, Pendiri Hamas yang Gigih Lawan Israel Meski Lumpuh dan Nyaris Buta, ia tetap semangat berjuang melawan tentara Israel walaupun menggunakan kursi roda. 

TRIBUN-MEDAN.com - Pengakuan mantan militer pejabat Israel sebut Hamas tak akan bisa dikalahkan.

Sebuah pengakuan mengejutkan datang dari mantan pejabat militer Israel, Yair Golan.

Golan mengungkapkan, Israel tak akan mampu menghancurkan Hamas atau Hizbullah pada peperangan di Gaza.

Golan yang merupakan mantan Kepala Staf Angkatan Bersenjata Israel juga menggambarkan Kepala Partai Persatuan Nasional, Benny Gantz, dan pemimpin Partai Yesh Atid, Yair Lapid sebagai ekstremis tengah.

Pernyataan Golan tersebut dipublikasikan oleh Haaretz, Jumat (8/12/2023).

Surat kabar tersebut mengungkapkan Golan tengah berusaha membangun partai sayap kiri Zionis yang baru.

“Kekuasaan Hamas tak akan bisa dihapuskan, setidaknya tidak dalam waktu dekat.

Tekanan terhadap Hamas tak akan cukup untuk menghancurkan kekuatan mereka sepenuhnya,” kata Golan dikutip dari Middle East Monitor.

Sosok dan profil Mohammed Deif, komandan Operasi Badai Al-Aqsa terhadap Israel pada Sabtu (7/10/2023) lalu. (HO)
Sosok dan profil Mohammed Deif, komandan Operasi Badai Al-Aqsa terhadap Israel pada Sabtu (7/10/2023) lalu. (HO) (HO)

Saat ini katanya Israel hanya fokus untuk membebaskan tawanan dan mencegah perlengkapan tempur masuk ke Gaza.

“Dan karena tak ada drama militer yang diperkirakan terjadi di sini, kita perlu fokus pada pembebasan tawanan, mencegah masuknya perlengkapan tempur ke Gaza, dan memberikan respons terhadap kebutuhan kemanusiaan di Gaza,” sambungnya.

Meski begitu ia menjelaskan bahwa tak berarti setelah tujuan tersebut tercapai, kampanye militer di Gaza akan berakhir.

Golan juga menyebut klaim bahwa tentara Israel telah mengontrol utara Gaza, meski perlawanan di daerah tersebut masih begitu keras.

“Dua kondisi yang mendukung menjadi latar belakang pencapaian di utara: Evakuasi sebagian besar penduduk dan pemahaman bahwa sebagian besar korban penculikan sudah tak ada lagi,” katanya.

Golan pun mengatakan Israel sebenarnya mampu menghancurkan Pemerintahan Hamas.

Namun, ada kondisi di mana mereka tak akan bisa semudah tersebut melakukannya dalam waktu cepat.

“Tetapi apakah kami punya waktu lebih dari beberapa pekan untuk melanjutkan operasi tanpa perlawanan keras dari Amerika?

Tampaknya tidak, dan kami tak bertindak dalam ruang hampa,” katanya.

“Kami perlu mempertahankan tekanan ofensif secara konstan. Saya akan membandingkannya dengan Operasi Perisai Pertahanan (2002, Tepi Barat)

yang berlangsung enam pekan, dan setelah itu kami terus beroperasi di Tepi Barat selama lima tahun berikutnya,” tambah Golan.

Golan pun menegaskan bahwa Israel harus menjalin kesepakatan dengan Hamas.

“Saya mengatakan hal yang mudah, dan itu yang membuat kami tetap berada di tempat yang sama,” ujarnya.

“Ide bahwa Anda bisa membekukan sejarah dan mengubahnya menjadi status quo selamanya telah gagal. Teori manajemen konflik telah hancur,” tegas Golan.

(*/ Tribun-medan.com)

Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

Ikuti juga informasi lainnya di FacebookInstagram dan Twitter

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved