POLISI Buru Suami yang Aniaya Istri dengan Brutal di Medan Perjuangan

TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Polisi memburu keberadaan suami yang melakukan penganiayaan terhadap istrinya yang viral di media sosial.

Kasat Reskrim Polrestabes Medan, Kompol Teuku Fathir Mustafa, mengatakan, saat ini polisi masih melakukan penyelidikan terhadap pelaku.

"Kita masih lidik keberadaan pelaku, korban sudah buat laporan," kata Fathir kepada Tribun-medan, Senin (11/12/2023).

Ia menjelaskan, kasus penganiyaan tersebut dilatarbelakangi oleh persoalan rumah tangga antara pelaku dan korban yang merupakan pasangan suami istri.

"Masalah rumah tangga, mereka ini suami istri. Lengkapnya nanti kita sampaikan, setelah pelakunya ditangkap dan kita dalami," sebutnya.

Sebelumnya, sebuah video yang memperlihatkan seorang suami tega aniaya istrinya secara brutal viral di media sosial.

Aksi penganiayaan suami terhadap istri itu terjadi di Jalan Nanggarjati, Kecamatan Medan Perjuangan, Kota Medan pada Sabtu (9/11/2023).

Akibat penganiayaan tersebut, sang istri mengalami memar di bagian telinga dan sakit di bagian punggung dan leher.

Berdasarkan informasi yang beredar, penganiayaan tersebut terjadi lantaran pelaku kesal uang yang ada di dalam dompet korban berkurang.

Hingga akhirnya terjadilah penganiyaan yang disaksikan oleh para tetangga korban dan pelaku.

Momen saat suami aniaya istri secara brutal itu direkam oleh salah satu tetangga, dan kini rekaman itu viral dan beredar luas di media sosial, salah satunya Instagram @medanviralinfo.

Pada keterangan unggahan itu disebutkann bahwa korban telah melaporkan penganiyaan tersebut ke Polrestabes Medan dengan kasus kekerasan dalam rumah tangga (KDRT).

“Luzianna Boru Tarihoran melaporkan suaminya Benni Hutapea ke Polrestabes Medan kasus kekerasan dalam rumah tangga (KDRT).

Kejadian KDRT tersebut terjadi di Jalan Nanggarjati, Kecamatan Medan Perjuangan, karena permasalahan uang sehingga pelaku melakukan kekerasan terhadap istrinya,” isi narasi dalam keterangan unggahan itu.

Adapun kronologi penganiayaan tersebut bermula saat korban hendak pergi ke Tebingtinggi untuk menghadiri acara.