Berita Siantar Terkini

Seorang Kakek di Siantar Tewas seusai Disambar Kereta Api, Sang Istri Sebut 2 Minggu Linglung

Seorang kakek berusia 73 tahun tewas disambar kereta api Siantar Ekspress, Minggu (17/12/2023) pagi tadi.

Penulis: Alija Magribi | Editor: Randy P.F Hutagaol
TRIBUN MEDAN/ALIJA MAGRIBI
Ruang Instalasi Jenazah dan Medikolegal RSUD Djasamen Saragih yang tengah menerima mayat korban sambaran kereta api, Minggu (17/12/2023). 

TRIBUN-MEDAN.com, SIANTAR - Seorang kakek berusia 73 tahun tewas disambar kereta api Siantar Ekspress, Minggu (17/12/2023) pagi tadi.

Hal ini sontak membuat keluarga terutama sang istri T br Pakpahan kaget tak keruan mengetahui ia telah ditinggalkan suami untuk selamanya.

Kanit Reskrim Polsek Siantar Martoba Ipda S Sinaga kepada Tribun Medan, menyampaikan bahwa semula pihaknya mendapatkan informasi adanya mayat tanpa identitas alias mister X di bantaran rel.

Setelah dievakuasi, pihak keluarga mendatangi Ruang Instalasi Jenazah dan Medikolegal RSUD Djasamen Saragih Pematang Siantar.

"Pagi tadi, korban kita evakuasi dengan identitas mister X, dan tak berapa lama keluarga datang. Informasi lebih lengkap nanti kita serahkan ke Humas Polres Pematang Siantar," kata Sinaga.

Sementara itu, T br Pakpahan menyampaikan bahwa sang suami saat ini menginjak usia 73 tahun.

Dengan usia yang cukup sepuh tersebut, sang suami ternyata mengalami linglung dalam dua minggu terakhir.

"Dua minggu terakhir dia ini linglung. Setiap subuh sudah bukain pintu dan jendela. Padahal saya bilang ini masih pukul 03.00 WIB. Masih banyak orang jahat di luar," kata T br Pakpahan.

T br Pakpahan pun menjelaskan bahwa suaminya pagi hari pun sering mau jalan keluar.

Selalu menyatakan pengin keluar bertemu adiknya. Hal ini terjadi terus berulang-ulang

"Sampai pagi tadi saya heran ke mana dia pergi. Saya tanya-tanya sama keluarga ke mana dia pergi, takutnya kenapa-kenapa. Lalu, kami baca ada berita orang disambar kereta api," kata T br Pakpahan.

Tak puas dengan berita adanya orang yang ditabrak kereta api, warga Lorong 20 Kecamatan Siantar Utara, Kota Pematang Siantar ini pun langsung mendatangi RSUD Djasamen Saragih Pematang Siantar untuk memastikan siapa korban sambaran kereta api.

"Pas masuk di gerbang mulai berdebar jantung saya. Saat pihak rumah sakit mengajak untuk melihat jenazah saya pun menjerit kalau ternyata benar dia suamiku, " kata T br Pakpahan.

Hingga berita ini diturunkan, proses pembersihan jenazah masih dilakukan pihak rumah sakit sebelum dipulangkan kepada keluarga untuk dilanjutkan proses pemakaman.

(alj/tribun-medan.com)

Sumber: Tribun Medan
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved