Pilpres 2024

Cak Imin Buka-Bukaan Politik Uang di Kalangan Kiai NU Agar Tak Dukung AMIN, Sebut Nilainya Besar

Praktik Politik uang di taraf kiai Nahdatul Ulama (NU) diungkap Cawapres Muhaimin Iskandar alias Cak Imin. 

Tribunmedan.com/Anugrah Nasution
Calon Wakil Presiden nomor urut 2 Muhaimin Iskandar atau Cak Imin saat diwawancarai sejumlah wartawan di Kabupaten Langkat, Jumat (8/12/2023). 

TRIBUN-MEDAN.com - Praktik Politik uang di taraf kiai Nahdatul Ulama (NU) diungkap Cawapres Muhaimin Iskandar alias Cak Imin

Cak Imin buka-bukaan terjadi praktik politik uang di kalangan Kiai untuk Pilpres 2024. 

Bahkan, uang yang beredar cukup besar. 

Cak Imin mengatakan ada paslon yang menginginkan agar para Kiai tidak mendukung pasangan AMIN. 

Meskipun begitu, Cak Imin memilih untuk tidak mengidentifikasi sosok yang memberikan uang tersebut.

"Dalam beberapa pertemuan, ada yang memberikan uang dalam jumlah besar. Mereka menginginkan dukungan para kiai untuk berhenti mendukung AMIN. Bahkan, kami diberitahu secara langsung mengenai penyaluran uang tersebut," ungkap Cak Imin di Gresik, Jawa Timur, pada Jumat (29/12/2023).

Ketua Umum PKB ini menjelaskan bahwa jumlah uang yang diberikan kepada para kiai bervariasi tergantung pada tokoh yang bersangkutan.

Meskipun demikian, Cak Imin menilai bahwa praktik semacam ini tidak sehat dan sebaiknya semua pihak bergerak sesuai dengan aspirasi masing-masing.

Terhadap hal ini, Cak Imin berencana untuk melaporkan pihak yang terlibat, namun mengakui bahwa masih perlu mengumpulkan data yang lengkap sebelum melangkah lebih lanjut.

"Pasti kita rencanakan untuk melaporkan. Data harus lengkap karena beberapa tokoh mungkin tidak ingin melaporkan, mereka hanya memberikan informasi, jadi nanti kita akan memeriksanya," tandasnya.

TERUNGKAP! Alasan Cak Imin Berubah Haluan Usai Ikut Potong Tumpeng di IKN
TERUNGKAP! Alasan Cak Imin Berubah Haluan Usai Ikut Potong Tumpeng di IKN (Tribun Medan)

Sebelumnya, Cak Imin telah mengungkapkan bahwa secara prinsip, seluruh kekuatan NU seharusnya mendukung pasangan AMIN. Namun, ada kiai yang terpengaruh dengan tawaran uang karena pasangan tersebut dianggap kurang memadai dalam sisi pendanaan.

"Saya baru tahu bahwa sebagian besar pendukung Amin dalam kalangan NU difokuskan, tidak mendukung yang lain tidak masalah, yang penting tidak mendukung Amin, begitulah cara kerjanya," ungkap Cak Imin.

Cak Imin berharap agar para kiai dapat tetap konsisten mendukung Anies-Muhaimin, mengingat gerakan perubahan yang diusung oleh pasangan tersebut sejalan dengan ajaran dari Kiai Ahmad Sufyan.

"Ini adalah tantangan bagi NU, terus diuji dan dihadapkan pada tantangan, mohon doanya agar semuanya tetap konsisten dengan ajaran para aulia dan masyaikh kita," pungkasnya.

Cak Imin Kritik IKN

Cak Imin mengatakan lebih memilih untuk membangun 40 kota baru setara Jakarta daripada memilih melanjutkan proyek IKN.

Cak Imin mengaku awalnya setuju-setuju saja dengan megaproyek ambisius Presiden Joko Widodo itu.

Terlebih saat itu, Cak Imin dan partainya PKB merupakan koalisi Jokowi di Kabinet Indonesia Maju (KIM).

"Oh iya, kita ini kan dulu bagian dari koalisi dan yang kita sampaikan itu (di debat) bukan hal-hal remeh temeh. Kita butuh skala prioritas yang sungguh-sungguh, sementara Banjarmasin, Balikpapan, kurang air, jalannya rusak. Pontianak membutuhkan penanganan. Dananya gak seberapa dibanding IKN," ungkap Cak Imin usai silaturahmi bersama Alumni Ponpes Lirboyo di Kabupaten Semarang, Minggu lalu (24/12/2023).

Namun kondisinya sekarang berbeda. Selain tak sejalan lagi dengan pemerintah, Cak Imin memandang megaproyek IKN sepi peminat. Dia berujar belum ada investor yang masuk ke IKN.

"Makanya kita sampaikan adalah skala prioritas. Artinya semua harus mengevaluasi lah. Saya dalam proses terus mengevaluasi apa yang terbaik ke depan ini. Karena kalau tidak evaluasi, dulu kita dukung IKN karena kita harapan ada investasi besar masuk, konsultannya saja mantan PM Inggris. Tapi gak ada yang masuk. Apakah kita teruskan prioritas itu? Makanya kita evaluasi," terang Cak Imin.

Cak Imin tidak menepis jika sikap setujunya terhadap IKN sebuah keterpaksaan. Namun menurutnya, sikapnya saat ini merupakan bentuk koreksi sehingga dia mengatakan akan mencari dan memberi solusi terhadap pembangunan IKN.

"Yalah (terpaksa). Kita yang bikin UU kok. Kita yang bikin UU. Dengan asumsi ada konsultan mantan PM, kira-kira jangan membebani APBN. Tapi sudah sekian lama tidak ada yang masuk. Kan wajar kita evaluasi. Evaluasi bagian dari perubahan. Jadi biasa aja perubahan itu adalah bagian dari upaya kita yang salah kita luruskan," tutur Cak Imin.

"Loh ini masih kita evaluasi terus, kita evaluasi terus, kan banyak solusinya. Nggak, mungkin nggak mangkrak, nggak mungkin kita membiarkan ada yang mangkrak, nggak. Tapi namanya evaluasi harus kita lakukan," imbuhnya.

Pernyataan ini langsung ditanggapi Kurator Pembangunan IKN, Ridwan Kamil. Kang Emil justru mengungkapkan fakta sebaliknya dari Cak Imin.

Mengutip pernyataan Ridwan Kamil dari akun media sosial Instagram miliknya @ridwankamil, IKN sedang membangun lebih dari 30 proyek swasta dengan total nilai investasi swasta sebesar lebih Rp 40 triliun. Sudah ada 3 rumah sakit swasta yang sudah ground breaking, hotel bintang 5 dan 3, apartemen, perkantoran, superblok, Mal Pakuwon dan lain-lain.

"Jadi tidak benar jika tidak ada investor satu pun yang membangun di IKN sekarang. Semoga kita selalu bijak jika menyangkut dengan data," sebut Ridwan Kamil.

Baca juga: Berita CPNS, Cara Cek Pengumuman Kelulusan CPNS 2023 Berikut Link 15 Instansi

Baca juga: KABAR GEMBIRA Perekrutan ASN Besar-besaran, Jokowi Minta Utamakan Fresh Graduate Talenta Digital

(*/tribun-medan.com)

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved