Pilpres 2024
PANTAS Prabowo Kesal Saat Anies Bicara Soal Etika, Ingat Pilkada 2017 dan Anies Khianati Prabowo?
Masalah etika memicu perdebatan panas antara Prabowo Subianto dan Anies Baswedan dalam Debat Capres ketiga pada Minggu (7/1/2024).
Penulis: Tommy Simatupang | Editor: Tommy Simatupang
TRIBUN-MEDAN.com - Masalah etika memicu perdebatan panas antara Prabowo Subianto dan Anies Baswedan dalam Debat Capres ketiga pada Minggu (7/1/2024).
Anies Baswedan yang awalnya menyerang Prabowo dengan mengangkat isu pertahanan mulai dari anggaran di Kemenhan, Food Estate, dan alutsista bekas, tiba-tiba menyerempet ke etika.
Anies Baswedan kembali mengungkit hasil putusan MK yang meloloskan Gibran Rakabuming sebagai Cawapres mendampingi Prabowo Subianto.
Gibran bisa menjadi Cawapres setelah terjadi gugatan batasan usia di MK.
Lalu, MKMK melakukan pemeriksaan dan menemukan ada pelanggaran yang dilakukan eks Ketua MK, Anwar Usman.
Sehingga, keputusan itu dianggap produk yang lahir dari bentuk pelanggaran.
Kendati demikian, Gibran tetap bisa lolos menjadi Cawapres.
"Ketika ada pelanggaran etika dan bapak jalan terus dengan cawapres yang melanggar etika, artinya ada kompromi atas standar etika," ujar Anies dalam debat tersebut.
Menanggapi pernyataan Anies, suara Prabowo terdengan meninggi.
Kata Prabowo Subianto, Anies Baswedan tidak berhak menyinggung soal etika ketika Anies Baswedan sendiri, menurut Prabowo Subianto, bukan contoh yang baik soal etika.
“Saya merasa bahwa Anda itu, posturing, menyesatkan. Saya menilai Anda tidak berhak bicara soal etik karena Anda memberi contoh yang tidak baik soal etik,” ujarnya.

Lantas kenapa Prabowo marah ketika Anies Baswedan menyinggung soal etika?
Tribun-Medan.com coba menduga sikap yang membuat Prabowo sakit hati ke Anies Baswedan.
Anies Langgar Janji ke Prabowo
Mungkin sakit hati Prabowo terjadi saat momen Pilkada 2017.
Ketika itu Prabowo Subianto mengusung Anies Baswedan sebagai Calon Gubernur DKI Jakarta berpasangan dengan Sandiaga Uno.
Pertarungan itu pun dimenangkan oleh pasangan Anies dan Sandiaga Uno.
Usai memenangkan pertarungan, Anies berjanji tak akan maju sebagai Capres jika Prabowo juga maju sebagai Capres.
Namun nyatanya sekarang, Anies Baswedan maju sebagai Capres dan bertarung dengan Prabowo Subianto.
Terkait janji ini, Anies sempat memberi jawaban.
“Jadi pada waktu itu selesai Pilkada di 2017, kami sampaikan bahwa saya akan fokus di Jakarta lima tahun,” ucap Anies dalam forum “Tanyo Bang Anies” di Jambi dikutip dari YouTube resmi Anies Baswedan, Kamis (14/12/2023).

Mulanya, dalam forum tersebut ada peserta yang menanyakan pada Anies soal janjinya itu.
Penanya juga mempertanyakan alasan Anies mengikuti Pilpres 2024 dan bersaing dengan Prabowo.
Ia menjelaskan di tahun 2019 tetap menjaga komitmen itu dan tak maju sebagai poros ketiga.
Meskipun, lanjut Anies, saat itu ada tiga partai politik (parpol) yang juga meminangnya untuk menjadi calon wakil presiden (cawapres).
“Saya diminta untuk menjadi cawapres, diminta. Ada saksinya di situ dan saya katakan tidak,” sebutnya.
“Kenapa? Karena saya sudah komit pada Pak Prabowo bahwa di 2019 ini saya akan konsentrasi di Jakarta dan saya tidak akan memotong pencalonannya Pak Prabowo di 2019,” papar dia.
Meski begitu, Anies menekankan bahwa janji itu sudah dituntaskan bersamaan dengan selesai tugasnya di DKI Jakarta 2022 lalu.
Maka, ia menegaskan, tak ada keharusan untuk memenuhi janji tersebut di Pilpres 2024.
“Ketika saya sudah tuntas di Jakarta, saya orang merdeka yang boleh mengambil keputusan apa pun juga,” imbuh dia.
Pada Pilkada DKI Jakarta 2017, Anies maju bersama Sandiaga Uno didukung Partai Gerindra pimpinan Prabowo Subianto dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Anies memenangkan Pilkada DKI. Lawannya ketika itu adalah Basuki Tjahaja Purnama dan Djarot Saiful Hidayat.
Baca juga: AKHIRNYA Keluarga Didampingi Kuasa Hukum Laporkan Kematian Janggal Lisna Manurung ke Polres Humbahas
Baca juga: Anies Sebut Jokowi Naikkan Gaji TNI-Polri, PNS Karena Mau Pemilu, Singgung Nama SBY Hingga Kemenkeu
(*/tribun-medan.com)
Nama 55 Anggota DPRD DI Yogyakarta Periode 2024-2029, PDIP Kursi Terbanyak Disusul Gerindra dan PKS |
![]() |
---|
Nama 50 Anggota DPRD Surabaya 2024-2029, PDIP, Gerindra dan PKB Raup Kursi Terbanyak |
![]() |
---|
NASIB PDIP Usai Kalah di Pilpres Juga Bisa Gagal Raih Kursi Ketua DPR Gegara Oposisi: Revisi UU MD3 |
![]() |
---|
USAI Nyatakan Gabung Koalisi Prabowo, Cak Imin Minta Relawan Perubahan Jangan Berhenti Berjuang |
![]() |
---|
PKS Niat Gabung Koalisi Prabowo: Golkar Anggap Sensitif, Gelora Tegas Tolak, PSI Sebut Tak Sehat |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.