Viral Medsos

KABAR DUKA Romo Karl-Edmund Prier SJ Wafat 87 Tahun, Pendiri Pusat Musik Liturgi untuk Gereja

Pendiri Pusat Musik Liturgi Gereja di Yogyakarta Pastor atau Romo Karl-Edmund Prier wafat di usia 87 tahun.

Editor: AbdiTumanggor
Istimewa
Kabar duka datang dari Yogyakarta, pada Minggu (21/1/2024). Pendiri Pusat Musik Liturgi Gereja di Yogyakarta Pastor atau Romo Karl-Edmund Prier wafat di usia 87 tahun. Diketahui, Pastor Karl-Edmund Prier menerapkan inkulturasi dengan menggunakan sentuhan lagu-lagu daerah (nusantara) menjadi lagu-lagu baru gereja. Hal ini dilakukannya untuk membangkitkan kebanggaan masyarakat terhadap budayanya sendiri. (Istimewa) 

Dia belajar piano pada usia 9 tahun. Pada 1953, ketika usianya 16 tahun dia bersekolah di Gymnasium Albertus Magnus Schule Viernheim.

Enam tahun kemudian, dia belajar filsafat di Munchen. Setelah tamat pada 1962, dia mengajar musik di Kolese Stella Matutina Feldkirch, Austria.

Setelah membaca sebuah buku yang mengisahkan perjalanan seorang misionaris di pedalaman Eskimo, dia menjadi novisiat di ordo Serikat Yesus (SJ). 

Dia pertama kali datang ke Indonesia pada 1964 dan mendirikan Pusat Musik Liturgi di Yogyakarta pada tanggal 11 Juli 1971. 

Ia dihormati sebagai seorang maestro musik. Romo Prier pun diapresiasi oleh Institut Seni Indonesia (ISI )Yogyakarta.

Pastor Prier meninggal dunia
Kabar duka datang dari Yogyakarta, pada Minggu (21/1/2024). Pendiri Pusat Musik Liturgi Gereja di Yogyakarta Pastor atau Romo Karl-Edmund Prier wafat di usia 87 tahun. Diketahui, Pastor Karl-Edmund Prier menerapkan inkulturasi dengan menggunakan sentuhan lagu-lagu daerah (nusantara) menjadi lagu-lagu baru gereja. Hal ini dilakukannya untuk membangkitkan kebanggaan masyarakat terhadap budayanya sendiri. (Istimewa)

Pada Mei 2023, dia telah menganugerahkan gelar Doktor Honoris Causa bidang musik.

Dikutip dari Hidup Katolik, kecintaannya pada budaya lokal, telah membuatnya menggauli musik tradisional dengan penuh totalitas.

Belajar bahasa Jawa juga dilakukannya agar merasakan jiwa dan estetika budaya yang begitu kuat melingkupi kesehariannya.

Direktur Pusat Musik Liturgi (PML) Yogyakarta dan Dosen di ISI Yogyakarta ini juga telah menulis 12 buku yang diwariskan bagi Gereja dan masyarakat.

Kisah dalam hidupnya, pada 11 Februari 2018 lalu, Romo Prier pernah mengalami pembacokan saat memimpin misa di Gereja Santa Lidwina Bedog, Yogyakarta.

Pastor atau Romo Prier meninggal dunia
Kabar duka datang dari Yogyakarta, pada Minggu (21/1/2024). Pendiri Pusat Musik Liturgi Gereja di Yogyakarta Pastor atau Romo Karl-Edmund Prier wafat di usia 87 tahun. Diketahui, Pastor Karl-Edmund Prier menerapkan inkulturasi dengan menggunakan sentuhan lagu-lagu daerah (nusantara) menjadi lagu-lagu baru gereja. Hal ini dilakukannya untuk membangkitkan kebanggaan masyarakat terhadap budayanya sendiri. (Istimewa)

Perjalanan Hidup dan Karya-karya Pastor Karl Edmund Prier SJ

Dikutip dari situs perpustakaan UGM tentang tesis S2 Pengkajian Seni Pertunjukan dan Seni Rupa tahun 2012 oleh Rianti Mardalena Pasaribu dan Prof. Drs. Triyono Bramantyo, M.Ed., Ph.D., menjelaskan perjalanan hidup dan karya-karya Pastor Karl Edmund Prier SJ di bidang inkulturasi musik liturgi bersama Pusat Musik Liturgi Yogyakarta.

Romo Prier yang datang ke Indonesia pertamakali tahun 1964 telah banyak berkarya di bidang inkulturasi musik liturgi.

Penelitian ini dimulai dengan mengupas masa kecil Karl- Edmund Prier di Jerman pada masa-masa perang dunia II dan masamasa ia belajar musik dari anak-anak sampai remaja hingga ia terpanggil untuk menjadi biarawan dan melanjutkan studi Novisiat di Serikat Jesuit.

Setelah studi Novisiat, ia mengambil studi filsafat di Munchen selama dua tahun.

Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved