Berita Viral

KISAH Sopir Truk Demi Anak Agar Bisa Kuliah S2 di UGM, Rela Tak Pakai Kernet Agar Penghasilan Full

Perjuangan sopir truk Pujiono untuk membayar uang kuliah anaknya layak menjadi inspirasi. 

HO
Perjuangan sopir truk Pujiono untuk membayar uang kuliah anaknya layak menjadi inspirasi.  

TRIBUN-MEDAN.com - Perjuangan sopir truk Pujiono untuk membayar uang kuliah anaknya layak menjadi inspirasi. 

Pujiono tak mau menghambat cita-cita anaknya untuk meraih gelar sarjana hingga magister meski cuma sebagai sopir truk

Kisah Pujiono ini viral di media sosial dan mendapatkan reaksi positif dari warganet. 

Pujiono rela berkorban demi sang anak agar bisa kuliah S2 di UGM

Kisah mengharukan Pujiono pun turut ditayangkan di akun YouTube Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra, Dedi Mulyadi.

Menurut Dedi, saat itu ia menemui Pujiono yang sedang memperbaiki ban truknya yang pecah di pinggir jalan.

Menurut Dedi, Pujiono bercerita jika dirinya sudah delapan hari menempuh perjalanan dari Lahat, Sumatera Selatan (Sumsel), menuju Bandung, Jawa Barat (Jabar).

Baca juga: Pendiri Relawan Pasukan Ganjar Mendeklarasikan Diri untuk Mendukung Prabowo-Gibran

Baca juga: KISAH Ibu Hamil Melahirkan di Atas Perahu Gegara Terkepung Banjir, Persalinan Saat Menuju Puskesmas

Setibanya di daerah Lampung, dia pun menjemput istri serta anak bungsunya untuk ikut dalam perjalanan tersebut.

"Penghasilan (sebagai sopir truk) itu 20 persen dari uang jalan."

"Ini sudah delapan hari, paling dapat Rp 1,5 juta."

"Sebulan (perjalanan) kurang lebih dapat Rp 2-3 juta," kata Pujiono, dalam keterangan tertulis Dedi Mulyadi yang diterima Kompas.com, Selasa (23/1/2024).

Dengan jumlah penghasilan tersebut, Pujiono memilih mengemudikan truk seorang diri.

Pasalnya, bila mengajak teman sebagai kernet, penghasilannya akan lebih kecil karena harus dibagi dua.

"Ini istri sama anak yang bungsu ingin ikut."

"Jadi naik dari rumah di Lampung."

"Anak senang ikut, katanya ingin lihat Bandung," ujar Pujiono.

Baca juga: 6 Cara Mudah Menjaga Kesehatan Mata tapi Sering Diabaikan Orang

Baca juga: CPNS untuk Lulusan SMA/SMK di Kemenkumham, Berikut Rincian Formasi dan Syarat Umum Melamar CPNS

Bantu mimpi anaknya untuk kuliah S2 di UGM

Pujiono menceritakan, anak keduanya baru saja lulus kuliah S1 jurusan Keguruan Biologi di UIN Lampung dan akan diwisuda pada Februari mendatang.

Bahkan, anaknya yang bernama Nurfia Agustin itu berencana melanjutkan pendidikan S2 di Universitas Gadjah Mada (UGM).

Saat ini, lanjut Pujiono, anaknya itu sedang berusaha mencari beasiswa untuk meraih mimpinya itu.

"Terakhir itu bayar Rp 8 juta buat wisuda Februari nanti."

"Sekarang lagi cari beasiswa buat lanjut S2 ke UGM," ujar Pujiono.

"Saya ini SD saja tidak lulus, jadi anak saya harus sekolah tinggi, tidak boleh seperti bapaknya," sambungnya.

Senada dengan suaminya, istri Pujiono juga turut bekerja untuk pendidikan anaknya.

Sang istri membanting tulang dengan menjadi buruh setrika dan berjualan rempeyek di kampungnya.

Doa Dedi Mulyadi

Mendengar cerita Pujiono dan istrinya, Dedi Mulyadi mengaku kagum dengan yang dilakukan keluarga tersebut.

Bagi Dedi, orang tua seperti Pujiono dan istrinya perlu dicontoh dan dibantu karena memiliki semangat untuk menggapai cita-cita.

"Kita doakan semoga anaknya bisa diterima di UGM, bukan hanya S2 tapi terus S3."

"Bapak orang baik, saya senang sekali dengan bapak," ucap KDM.

Sembari tak kuasa menahan cucuran air matanya, Dedi mengapresiasi Pujiono serta keluarganya dengan memberikan bantuan biaya pendidikan.

Dedi juga memberikan nomor telepon agar dia bisa terus membantu dan memantau perkembangan pendidikan anak Pujiono.

"Bapak ini luar biasa."

"Sudah perjalanan 8 hari membawa batubara yang melahirkan banyak orang kaya."

"Bapak sopir berpenghasilan seperti ini rela berkorban demi anaknya bisa S2," pungkas Dedi seraya memeluk Pujiono.

(*/tribun-medan.com)

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved