Berita Viral
DULU Putus Sekolah SD, Pindah ke New Zealand Jadi Sopir Truk Malah Jadi Kaya, Digaji Rp55 Juta
Dulu putus Sekolah Dasar (SD), pria bernama Nazib Saptu ini nekat pindah ke New Zealand dan jadi sopir truk dan malah menjadi kaya raya
TRIBUN-MEDAN.COM – Dulu putus Sekolah Dasar (SD), pria ini pindah ke New Zealand dan jadi sopir truk malah menjadi kaya raya.
Nasib mujur dialami seorang pria yang dulunya putus SD dan nekat merantau ke New Zealand menjadi sopir truk.
Tak disangka, meski menjadi sopir truk, pria bernama Nazib Saptu (41) ini menjadi kaya raya di negeri orang.
Siapa sangka, pria yang putus sekolah saat SD ini kini justru mendapatkan gaji Rp55 juta per bulan.
Dikutip dari Mothership, Kamis (25/1/2024), pada usia 41 tahun, Nazib Saptu mewujudkan impian yang jarang dibicarakan.
Ia mengemas barang-barangnya, dan pindah sejauh 8.000 km ke Auckland, Selandia Baru (New Zealand).
Empat tahun kemudian, dia membeli rumah pertamanya, rumah dengan tiga kamar tidur yang dia tinggali bersama istri dan dua anak tirinya.
Dia bekerja empat hari seminggu, sekitar 40-45 jam, dan beristirahat selama tiga hari lainnya.
Meskipun ia menolak untuk membagikan penghasilan pastinya, ia memperoleh penghasilan di atas NZ$70.000 (Rp 670 juta) setahun, atau sekitar Rp 55 juta per bulan).
Ini adalah kehidupan yang terhormat dan nyaman.
Namun kenyataannya sebagian besar hal ini tidak terpikirkan di Singapura.
Bagaimanapun, dia baru berusia 10 tahun ketika dia putus sekolah.
Salah satu dari tujuh anak yang dibesarkan oleh seorang ibu tunggal, Nazib masih duduk di bangku sekolah dasar ketika dia "merasa [dia] harus putus sekolah dan mencari uang".
Pada usia 11 tahun, dia mulai melakukan pekerjaan serabutan.
Dia mengantarkan koran, membersihkan kolam renang, dan bekerja di F&B.
Baca juga: Andre Onana Bak Depresi Bertingkah Kontroversi, Ribut dengan Legenda Barcelona di Piala Afrika
Baca juga: INILAH Satu-satunya Pemain yang Berani Menyebut Lionel Messi Idiot Secara Langsung
“Saya tidak menoleh ke belakang dengan kembali ke sekolah lagi.”

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.