Kecelakaan Beruntun di Raya

SMK Negeri 1 Siantar Berkabung 5 Guru Meninggal Kecelakaan, Kibarkan Bendera Setengah Tiang

Sehari setelah kecelakaan, Kamis (25/1/2024) tampak pihak sekolah mengibarkan bendera setengah tiang di lapangan upacara. Sejumlah siswa tampak duduk

|
Penulis: Alija Magribi | Editor: Salomo Tarigan
TRIBUN-MEDAN.com/Alija Magribi
SMK Negeri 1 Siantar Berkabung 5 Guru Meninggal Kecelakaan, Kibarkan Bendera Setengah Tiang 

- Sri Juni Eva Saragih (52) - Honorer BTT - Guru Matematika

Kepala Sekolah Syahrizal Damanik mengatakan bahwa dengan jumlah siswa yang banyak, maka untuk ke rumah duka, pihaknya membagi beberapa tim. 

"Untuk Almh Surti Togatorop. Beliau masih lajang (belum menikah). Tadi sudah ada perwakilan guru yang berangkat ke rumah duka di kampungnya, Dolok Sanggul," kata Syahrizal.

Rosmalia Nababan, guru sekaligus bendahara SMK Negeri 1 Kecamatan Siantar yang mengenang rekan kerja sebelum berangkat ke Pamatang Raya, Kamis (25/1/2024) TRIBUN-MEDAN - ALIJA MAGHRIBI
Rosmalia Nababan, guru sekaligus bendahara SMK Negeri 1 Kecamatan Siantar yang mengenang rekan kerja sebelum berangkat ke Pamatang Raya, Kamis (25/1/2024) TRIBUN-MEDAN - ALIJA MAGHRIBI (TRIBUN MEDAN/ALIJA MAGRIBI)

Bendahara SMK Negeri 1, Kecamatan Siantar, Kabupaten Simalungun, Rosmalia Nababan masih mengurai air mata saat berkumpul di lapangan upacara sekolah.

Ia masih tak menyangka 5 orang guru yang merupakan rekan kerja, menjadi korban tewas kecelakaan beruntun di Kecamatan Pamatang Raya, Rabu (24/1/2024) kemarin.

Rosmalia tak mengenang bahwa perjalanan para guru untuk melayat ke rumah orangtua guru lainnya di Pamatang Raya, menjadi akhir kebersamaan mereka. Padahal pertemuan ini menjadi kegiatan bersama setelah tahun baru.

"Gak terkatakan lagi, Bang. Mau bilang apapun gak bisa. Baru hari Senin kami ngobrol sebelum kami pergi ke sana (melayat). Ini gak terkatakan lagi, Bang. Mudah-mudahan semua keluarga tabah. Kami guru-guru gak bisa ngomong apa-apa lagi," kenang Rosmalia.

Rosmalia sendiri sangat dekat selama ini dengan satu guru korban meninggal dunia, Rosemian Martha Gultom. Mereka berdua kebetulan mengajar Pendidikan Agama Kristen.

'Yang penting keluarga tabah menghadapi semua. Itu adalah doa kami. Kami gak bisa ngomong apa- apa lagi," kenangnya.

Menurut penuturan warga, Edi, truk tronton bermerk Mitsubishi datang dari arah Raya menuju arah Siantar.

Namun tepat di lokasi, truk tersebut diduga mengalami rem blong sehingga sopir tak mampu mengendalikan laju kendaraannya. 

"Truk tabrak beberapa kendaraan seperti sepeda motor dan mobil tadi. Truk menabrak kendaraan di depannya dan yang parkir di pinggir jalan. Kebetulan di dekat sini ada pesta," terangnya.

"Ada mobil Toyota Rush tadi yang terhimpit truk. Jadi tadi proses evakuasi masih dilakukan," sambungnya. 

Sebuah truk pengangkut muatan air menabrak sejumlah kendaraan di Kelurahan Merek Raya, Kecamatan Pamatang Bandar, Kabupaten Simalungun, Rabu (24/1/2024)
Sebuah truk pengangkut muatan air menabrak sejumlah kendaraan di Kelurahan Merek Raya, Kecamatan Pamatang Bandar, Kabupaten Simalungun, Rabu (24/1/2024) (HO)

Berdasarkan informasi yang diperoleh wartawan, korban guru semula berencana hendak melayat ke salah satu rumah orangtua guru lainnya di Pamatang Raya. Mereka mengendarai tiga unit mobil secara beriringan. 

Hanya saja, tepat di Kelurahan Merek Raya, sebuah tronton yang datang dari arah pusat Pamatang Raya menuju Siantar diduga mengalami rem blong, kemudian menabrak sejumlah kendaraan yang ada di depannya. 

Halaman
1234
Sumber: Tribun Medan
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved