Viral Medsos

PENJELASAN Polisi soal Perempuan di Probolingo Diduga Dianiaya di Dalam Mobil

Video direkam oleh seorang warga, saat mobil Toyota Avanza nopol N 1922 PE menepi di tepi jalur Pantura Probolinggo-Situbondo.

Editor: Satia
Istimewa
Wanita di dalam mobil Toyota Avanza nopol N 1922 PE menepi di tepi jalur Pantura Probolinggo-Situbondo, diduga dianiaya 

TRIBUN-MEDAN.COM, MEDAN - Viral video seorang wanita menangis diduga dianiaya di dalam mobil.

Dalam video berdurasi 16 detik, seorang wanita yang duduk di dalam mobil sembari menangis,  Selasa (30/1/2024).

Ia juga meminta tolong, jadi perhatian warganet.

Baca juga: Daftar Formasi Khusus CPNS 2024 untuk Langsung Kerja di IKN

 Sebagian warga menyebut bahwa wanita dalam rekaman video itu menangis.

Ia diduga dianiaya seorang pria yang juga ada di dalam mobil tersebut.

Video direkam oleh seorang warga, saat mobil Toyota Avanza nopol N 1922 PE menepi di tepi jalur Pantura Probolinggo-Situbondo.

Mobil itu ditumpangi seorang wanita berkaus merah muda serta celana hitam yang duduk di sebelah kiri sopir.

Diduga pria yang duduk di belakang kemudi mengetahui ada seorang warga yang merekam dengan kamera ponsel.

Baca juga: Sinopsis Film Kupu Kupu Kertas, Kisah Cinta Berlatar G30SPKI yang Diperankan Amanda Manopo

Ia langsung tancap gas membawa wanita yang diduga jadi korban penganiayaan itu.

Video ini turut diunggah oleh akun Instagram @ndorobei.official yang sudah dibagikan 73 kali, dan mendapat 1.643 tanggapan serta 146 komentar.

"Tunggu, tunggu jangan lari. Ini ada kasus penganiayaan. Ini plat nomornya," kata perekam video.

Kanitreskrim Polsek Kraksaan, Iptu Djuwantoro Setyowadi mengatakan, sopir mobil Toyota Avanza merupakan seorang pria berinisial YI asal Kota Probolinggo.

Sedangkan wanita yang jadi korban penganiayaan berinisial JA, juga warga Kota Probolinggo.

"Berdasar hasil interogasi, keduanya memiliki hubungan," kata Djuwantoro.

Baca juga: TEWAS DIBUNUH DI JABAR, Jasad Fransisko Nainggolan Dimakamkan di Dairi, Foto Kenangan Bersama Istri

Ia menjelaskan, dugaan penganiyaan bermula karena YI kesal JA tidak pernah merespons panggilan teleponnya.

Halaman
12
Sumber: Surya
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved