Pilpres 2024

LUHUT VS AHOK DI PILPRES 2024: Luhut Dukung Prabowo, Ahok Dukung Ganjar, Mana Lebih Berpengaruh?

Luhut Pandjaitan dengan tegas mengatakan, secara pribadi dirinya memilih Pasangan Prabowo-Gibran, Sabtu (3/2/2024).

|
Editor: AbdiTumanggor
Tribun-medan.com
Luhut Pandjaitan dan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok saling turun menyatakan dukungan bagi pasangan calon presiden dan calon wakil presiden di Pilpres 2024. (ho/tribun-medan.com) 

Namun yang menentukan adalah masyarakat pada 14 Februari 2024 nanti. 

"Tugas kita sekarang ketemu rakyat, yakinkan program kita bagus. Apakah mereka mendukung dan kemudian apakah kita akan memenangkan. Mereka menggunakan cara masing-masing merangkul dengan cara masing-masing dengan metode menggerakan juga masing-masing," ujar Ganjar. 

Sejauh ini sudah lima menteri di Kabinet Indonesia Maju secara terbuka mendukung Prabowo-Gibran.

Menteri yang mendukung Prabowo-Gibran ada yang dari latar belakang politik ada juga profesional.

Para menteri yang mendukung Prabowo-Gibran yakni Menko Perekonomian yang juga Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto, Mendag yang juga Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan. 

Kemudian Luhut Binsar Pandjaitan, politisi senior Partai Golkar serta Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia, kader partai Golkar.

Di kalangan profesional atau non-partai ada Menteri BUMN Erick Thohir. 

Tanggapan Muhaimin Iskandar

Sama halnya dengan calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 1 Muhaimin Iskandar atau Cak Imin menanggapi tentang dukungan Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan terhadap paslon nomor urut 2 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.

Cak Imin menekankan agar jangan ada penyalahgunaan wewenang. 

"Ya setiap orang punya hak tetapi mari kita awasi, jangan sampai ada yang menyalahgunakan kekuasaan, menyalahgunakan wewenang memanfaatkan jabatan untuk kewenangan salah satu calon," kata Cak Imin, Sabtu (3/2/2024). 
 
Cak Imin meminta agar Pilpres nanti tetap menerapkan prinsip langsung, umum, bebas, rahasia, jujur adil (luber jurdil). Sehingga diharapkan tidak ada keberpihakan yang merugikan pihak lain. 

"Kalau pemilu tidak jujur dan tidak adil, bahaya" tuturnya.

 Cak Imin yang merupakan Ketum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) tidak akan menginstruksikan menterinya yang saat ini berada di Kabinet Indonesia Maju untuk mendeklarasikan dukungan terhadap 01.

"Saya tidak membutuhkan itu. Silakan bekerja. Pilihan ada di tangan kalian," tuturnya. 

Alasan utama Ahok mundur dari Komisaris Utama PT Pertamina

Halaman
123
Sumber: Tribun Medan
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved