Pilpres 2024

Puan Apresiasi Tindakan Akademisi Berani Kritik Jokowi Jelang Pilpres 2024

Puan mengapresiasi tindakan yang dilakukan oleh para guru besar dan dosen hingga mahasiswa di Indonesia yang ikut menyoroti kondisi polisi terkini.

|
Editor: Satia
DOK DPR RI
Ketua DPR Puan Maharani 

TRIBUN-MEDAN.COM, MEDAN - Puan Maharani, Dewan Penasihat Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar Pranowo-Mahfud MD, ucapkan terima kasih kepada para akademisi yang berani melayangkan kiritikan terhadap kondisi politik saat ini.

Di mana, kritikan ini ditujukan kepada Presiden Jokowi terhadap kebijakan yang dibuatnya menjelang Pilpres 2024, mendatang.

Puan mengapresiasi tindakan yang dilakukan oleh para guru besar dan dosen hingga mahasiswa di Indonesia yang ikut menyoroti kondisi polisi terkini.

“Kita harus mengucapkan terima kasih kepada saudara-saudara kita, sivitas akademika, rektor-rektor, dosen-dosen, mahasiswa seluruh Indonesia yang hatinya terbuka, matanya terbuka untuk bersama-sama kita menegakkan pesta demokrasi ini dengan jujur, adil, dan netral,” kata Puan, saat acara Kampanye Akbar Ganjar-Mahfud di Lapangan Ruang Terbuka Hijau (RTH) Maron, Banyuwangi, Jawa Timur, Kamis (8/2/2024).

Baca juga: PILU Bocah di Indramayu, Tubuh Melepuh Disiram Air Mendidih, Sejak Kecil Disiksa Buyutnya

Puan juga berpesan agar semua pihak netral dalam ajang Pemilu kali.

Sehingga, kata Ketua DPR RI ini, rakyat ditempatkan pada posisi tertinggi.

“Semua harus netral karena pesta demokrasi adalah pesta rakyat. Harus dimenangkan oleh rakyat bukan kekuasaan,” jelas Puan.

Seperti diketahui, sejumlah akademisi Universitas Gadjah Mada menyampaikan Petisi Bulaksumur sebagai bentuk keprihatinan terhadap dinamika perpolitikan nasional dan pelanggaran prinsip demokrasi menjelang pemilu 2024.

Baca juga: Ahok Ungkit Luka Lama, Ungkap Sosok yang Memenjarakannya, Analogikan Kisah Raja Saul dan Daud

Petisi ini dibacakan oleh Guru Besar Fakultas Fakultas Psikologi, Prof. Drs. Koentjoro didampingi oleh sejumlah puluhan Guru Besar, akademisi, alumni dan aktivis BEM KM UGM, di Balairung Gedung Pusat UGM, Rabu (31/1/2024).

Koentjoro mengatakan petisi dari civitas akademika Universitas Gadjah Mada disampaikan setelah mencermati dinamika yang terjadi dalam perpolitikan nasional selama beberapa waktu terakhir terhadap tindakan sejumlah penyelenggara negara di berbagai lini dan tingkat  yang menyimpang dari prinsip-prinsip moral demokrasi, kerakyatan dan keadilan sosial.

Baca juga: VIRAL Video Mesum Mahasiswi dan Dosen di Kota Baubau, ini Respon Universitas

“Kami menyesalkan tindakan-tindakan menyimpang yang justru terjadi dalam masa pemerintahan Presiden Joko Widodo yang juga merupakan bagian dari Keluarga Besar Universitas Gadjah Mada.

Pelanggaran etik di Mahkamah Konstitusi, keterlibatan sejumlah aparat penegak hukum dalam proses demokrasi perwakilan yang sedang berjalan dan pernyataan kontradiktif Presiden tentang  keterlibatan pejabat publik dalam kampanye politik antara netralitas dan keberpihakan merupakan wujud penyimpangan dan ketidakpedulian akan prinsip demokrasi,” katanya seperti dikutip dari website resmi UGM.

Baca juga: Harmoni Kebhinekaan: Bakti Sosial Imlek KOMPAK dan WALUBI Sumatera Utara Menyinari Desa Tandam

Koentjoro mengingatkan agar Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebagai alumni UGM, tetap berpegang pada jati diri UGM yang menjunjung tinggi nilai-nilai Pancasila dengan turut memperkuat demokratisasi agar berjalan sesuai dengan standar moral yang tinggi dan dapat mencapai tujuan pembentukan pemerintahan yang sah.

Setelah Universitas Gadjah Mada, giliran sivitas akademika Universitas Islam Indonesia (UII) menyampaikan pernyataan sikap "Indonesia Darurat Kenegarawanan".

Selanjutnya menyusul sejumlah akademisi dari Universitas Indonesia (UI) turut menyampaikan kritikan terhadap Jokowi.

 

Artikel ini diolah Tribunnews

Baca Berita Tribun Medan Lainnya di Google News

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved