Viral Medsos

BAMBANG PACUL Sebut Jawa Tengah Wilayah Pertempuran Sengit 'Korea' Kalau Kalah Masuk Rumah Sakit

Bambang Wuryanto yang akrab dipanggil Bambang Pacul ini mengatakan, Provinsi Jawa Tengah akan menjadi wilayah pertempuran sengit antara "Korea".

|
Editor: AbdiTumanggor
istiewa
Bambang Wuryanto yang akrab dipanggil Bambang Pacul ini mengatakan, Provinsi Jawa Tengah akan menjadi wilayah pertempuran sengit antara 'Korea-Korea'. (istimewa) 

TRIBUN-MEDAN.COM - Politikus Bambang Wuryanto berjanji sekuat tenaga bertempur untuk melawan "korea-korea"di Provinsi Jawa Tengah.

Bambang Wuryanto yang akrab dipanggil Bambang Pacul ini mengatakan, Provinsi Jawa Tengah akan menjadi wilayah pertempuran sengit antara "Korea".

Sebagai komandan "Korea Korea", Bambang Pacul akan mengerahkan seluruh tenaga dan strateginya di wilayah Jawa Tengah karena menghadapi 100 persen "Korea Korea".

"Saya penanggungjawab penuh pertempuran di Jawa Tengah," kata Bambang Pacul.

Dalam pertempuran elektoral di Jawa Tengah, kata Bambang Pacul, dirinya akan menghadapinya dengan sekuat tenaga.

Meski susah melawannya, tapi dia janji akan mengerahkan semua tenaganya.

"Di dalam pertempuran ini, saya tak melawan orangnya, tapi melawan strateginya. Enggak gampang memang, tapi enggak boleh menyerah."

"Kita tahu cara tempurnya cara pak Jokowi di Jateng. Tapi kita buktikan hasilnya di 14 Februari 2024 nanti. Kalau kalah Pacul pasti masuk Rumah Sakit,"jelasnya.

"Saya tidak pernah menjelekkan pak Jokowi, saya tak pernah menjelekkan orang lain.

Tapi saya melawan dalam pertempuran lapangan. Melawan jurus. Tapi belum tentu juga menang. Tetapi setidaknya kita berikan perlawanan penuh,"tuturnya.

Di sisi lain, Bambang Pacul perintahkan kantor partai dihidupkan selama masa tenang.

Ia minta kantor partai gelar kenduri dengan masyarakat. Ia pun perintahkan jajarannya siaga penuh selama masa tenang.

Sebab, kata Ketua Komisi III DPR RI mengatakan, masa tenang Pemilu merupakan masa paling krusial sebelum pencoblosan.

“Kalau hari tenang, justru hari tenang adalah hari yang paling krusial,” ungkap Bambang Pacul, Sabtu (10/2/2024).

Bambang Pacul menganalogikan masa tenang merupakan waktu prajurit tempur bersiap konsinyir.

Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved