Viral Medsos

BAMBANG PACUL Sebut Jawa Tengah Wilayah Pertempuran Sengit 'Korea' Kalau Kalah Masuk Rumah Sakit

Bambang Wuryanto yang akrab dipanggil Bambang Pacul ini mengatakan, Provinsi Jawa Tengah akan menjadi wilayah pertempuran sengit antara "Korea".

|
Editor: AbdiTumanggor
istiewa
Bambang Wuryanto yang akrab dipanggil Bambang Pacul ini mengatakan, Provinsi Jawa Tengah akan menjadi wilayah pertempuran sengit antara 'Korea-Korea'. (istimewa) 

Istilah ‘korea-korea’ menurut Bambang Pacul memang begitu populer bagi masyarakat Jawa.

"Korea" begitu di atas susah turun. Bahkan, untuk landing aja sangat susah, kata Bambang Pacul.

Berdasarkan apa yang orang-orang dahulu ceritakan, ‘korea’ ini memiliki keterkaitan dengan pasukan Jepang yang berasal dari negara Korea.

Mereka tidak segagah tentara Jepang, namun militansinya sangat tinggi.

Di Jawa, istilah ‘korea’ berkembang yang kemudian mengacu pada orang-orang dari kelas bawah yang mempunyai kehendak subjektif tinggi untuk melenting ke atas.

Mereka punya semangat kejuangan untuk keluar dari belenggu kemiskinan.

Para ‘korea’ selalu berusaha keluar dari jurang kemiskinan dengan lompatan yang eksponensial, orientasi kehidupannya terus bergerak ke lapisan sosial atas.

Bambang Pacul menyampaikan jika ‘korea’ berkaitan dengan mentaliteit. Adapun untuk menjadi ‘korea’ sejati, maka syaratnya adalah selalu mempunyai tujuan hidup yang dipegang teguh.

Untuk melenting ke atas, maka ‘korea’ harus mengenali dirinya sendiri. Seorang ‘korea’ mesti memilih apakah akan mengembangkan pemikirannya, kekuasaan (power), atau finansial. Apabila memilih power, maka para ‘korea’ harus mencari galah yang tepat dan Partai politik adalah jawaban paling mewakili.

Ia juga meminta agar para ‘korea’ memahami bahwasanya seluruh pejabat publik selalu berasal dari lingkungan politik. Maka, tidak mengherankan apabila Partai politik kemudian disebut sebagai galah yang tepat bagi ‘korea’ untuk melenting ke atas.

“Jika ada yang bukan kader, maka itu menandakan Partai belum sehat. Kalau Partai politik diisi orang busuk, maka republik ini akan rusak, karena politik inilah yang akan menentukan republik ke depan,” tegasnya.

Dalam perjuangannya melenting ke atas, para ‘korea’ tidak akan patah apabila menghadapi sebuah tantangan dan masalah. ‘Korea’ sejati dijelaskan oleh Bambang Pacul bisa menghitung resiko maksimal sekaligus mampu menunjukkan perlawanan. “Maka, kita tunjukkan perlawanan sampai akhir. Kekoreaanmu ditunjukkan dari gimana kamu melawan. One day, orang akan respect ke kamu. Korea harus paham resiko maksimal dan kamu harus siap untuk menerima resiko itu,”ujarnya.

(*/tribun-medan.com)

Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

Ikuti juga informasi lainnya di FacebookInstagram dan Twitter 

Halaman 3/3
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved