Berita Viral
FAKTA BARU Kepsek Ponpes di Mamuju Cabuli Santriwati, Korban Ternyata 7, Beraksi Sejak 2020
Inilah fakta baru kepala sekolah pondok pesantren (ponpes) di Mamuju Sulses yang cabuli santriwati yang ternyata korban bertambah sebanyak
Kini, JL yang juga berstatus pengajar di ponpes telah ditangkap Polresta Mamuju dan ditetapkan sebagai tersangka.
Kepala Bidang Papkis Kanwil Kemenag Sulbar, Syamsul membenarkan adanya kasus pencabulan 5 santriwati di Mamuju.
"Kami turun cek lokasi (ponpes) untuk melihat kondisinya," ujarnya, dikutip Tribun-medan.com dari TribunSulbar.com, Selasa (13/2/2024).
Tersangka telah memiliki istri dan tinggal di dalam ponpes yang terdapat santri dan santriwati.
"Istri pelaku (JL) jadi pembina putri, setelah itu istrinya meminta pemilik yayasan untuk mengizinkan suaminya (JL) ikut mengajar," tuturnya.
Menurutnya tersangka tinggal di asrama putri sehingga memungkinkan adanya kasus pelecehan seksual.
Kini, para santriwati telah dipulangkan untuk proses penyelidikan.
"Berdasarkan pantauan kami, sudah tidak ada santri putri yang ada di sana. Namun, untuk santri putra masih ada," ucapnya.
Ia meminta pihak ponpes terus memberi pendampingan terhadap para santriwati dan tidak membiarkan ustaz tinggal di asrama putri.
"Kami akan lakukan langkah-langkah. Ini bukan kasus pertama yang terjadi di Sulbar," tegasnya.
Kasi Humas Polresta Mamuju, Ipda Herman Basir mengatakan keluarga korban telah membuat laporan kemudian dilakukan penangkapan terhadap JL pada Minggu (11/2/2024) sore.
"Iya benar ada laporan masuk oknum guru dilaporkan oleh keluarga santriwati atas kasus dugaan pelecehan seksual," paparnya, Minggu, dikutip dari TribunnewsSulbar.com.
Kerabat korban, Arham mengaku mendampingi korban saat membuat laporan.
Aksi pencabulan sudah dilakukan JL berulang kali dan baru terungkap seusai salah satu korban kabur dari ponpes.
Korban tersebut menceritakan kasus pencabulan yang dialaminya ke orang tua.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.