Pengamanan Pemilu
Kecanggihan Command Center Polda Sumut Amankan 45.857 TPS dan Pantau Situasi Jarak Jauh
Dalam mengamankan Pemilu serentak, Polda Sumut memanfaatkan teknologi, diantaranya Command Center atau pusat kendali operasi
Penulis: Fredy Santoso |
TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN- Dalam mengamankan Pemilu serentak, Polda Sumut memanfaatkan teknologi, diantaranya Command Center atau pusat kendali operasi seluruh kegiatan pengamanan pemilu 2024.
Posko operasi yang berada di dalam Polda Sumut, Jalan Sisingamangaraja ini berfungsi sebagai komando, kendali, kordinasi dan informasi di seluruh tempat pemungutan suara.
Dari Command Center bisa memantau, memberikan instruksi kepada personel yang telah ditugaskan ke seluruh daerah Kabupaten/kota terhadap apa yang terjadi saat pemilihan maupun pasca pencoblosan seperti hari ini.
Karo Ops Polda Sumut Kombes Victor Togi Tambunan mengatakan, dari laporan situasi di lapangan maka command center akan menganalisis lalu memberikan instruksi langkah apa yang harus dilakukan anggota di lapangan jika terjadi kendala.
Seperti kemarin, kata Togi, dimana di tempat pemungutan suara di Kecamatan Sibolangit, kabupaten Deliserdang ternyata di dalam kotak suara tidak terdapat surat suara untuk Capres-cawapres.
Sehingga, begitu personel yang berjaga di lapangan melapor secara real time melalui aplikasi, dari command center bisa berkordinasi dengan KPU Kabupaten Deliserdang untuk pengiriman surat suara yang kosong ke Sibolangit.
Begitu dilaporkan, lantas personel dari Polda Sumut turut mengawal ketat supaya surat suara tiba tepat waktu.
"Salah satunya adalah kotak suara yang didalamnya tidak terdapat kotak suara Presiden.
Dengan informasi yang dikirim, dari Sibolangit maka posko berkoordinasi dengan petugas lapangan berkordinasi dengan KPU kabupaten
Deliserdang sehingga surat suara bisa dikirim dengan pengawalan kepolisian dan sampai tepat waktu lalu pemilihan pun bisa berjalan,"kata Kombes Victor Togi Tambunan, Kamis (15/2/2024).
Selain itu, layanan ini juga berfungsi menerima laporan real time sudah dikirim atau belumnya surat suara ke KPU setempat dan mengabarkan situasi terkini.
Untuk menjalankan ini semua, personel yang diberangkatkan ke daerah-daerah dari Polda Sumut juga dibekali aplikasi agar mereka bisa melaporkan sesegera mungkin.
"Personel mempunyai kewajiban untuk mengupload laporan di lokasi masing-masing."
Gunakan Aplikasi Khusus dan CCTV
Untuk sistem operasinya, Command Center menggunakan aplikasi khusus dan kamera CCTV yang tersebar di seluruh Kabupaten Kota serta terintegrasi.
Kamera pengawas ini menyoroti kondisi lalu lintas hingga gedung-gedung yang menjadi prioritas pengamanan.
Sementara penyebaran personel hingga ke daerah terpencil juga terpantau dari command center.
"Kalau kita lihat, merah CCTV gelar/pasang di wilayah kota Medan dan beberapa wilayah kabupaten kota lainnya untuk memantau pergerakan arus lalu lintas dan tempat objek vital termasuk gedung perkantoran yang perlu perhatian."
Sementara aplikasi dipakai untuk mengetahui bagaimana kondisi cuaca di seluruh wilayah Sumatera Utara, keberadaan tempat pemilihan umum (TPS) hingga tingkat kerawanannya.
Katanya, hal ini guna memaksimalkan pengamanan pemilu dan pengiriman surat suara kembali ke KPU Kabupaten Kota.
"Pergelaran TPS juga bisa dipantau melalui aplikasi SOT baik klasifikasi rawan, sangat rawan hingga kurang rawan. Semua terlihat."
Selama pemilu, Polda Sumut mengerahkan 2/3 atau 12.980 personelnya yang dikirim ke 45.857 TPS di Kabupaten Kota di Sumatera Utara.
Personel yang ditugaskan juga dibekali layanan teknologi agar terus menyampaikan informasi ke command center mulai dari pengiriman surat suara, pemilihan, perhitungan hingga dikirim kembali ke KPU secara cepat.
Melalui teknologi ini kordinasi dan pengambilan keputusan dalam menyelesaikan permasalah di lapangan saat pemilu jauh lebih mudah dan cepat.
"Begitu juga hari ini kami sudah meng-update informasi dan sudah masuk kotak logistik Pemilu menuju panitia pemilihan kecamatan (PPK), ada 120 sampai di Kecamatan."
(Cr25/Tribun-medan.com)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.