Pilpres 2024

WOW! Makan Siang dan Susu Gratis Bakal Habiskan Biaya Rp 120 Triliun Tahun Pertama, Ini Rancangannya

Program makan siang gratis dan susu gratis yang digaungkan Capres Prabowo-Gibran bakkal menghabiskan anggaran yang fantastis. 

HO
Wakil Ketua Dewan Pakar Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Budiman Sudjatmiko. 

Selain itu ada 2 ribu desa nelayan yang dapat diandalkan untuk penyediaan ikan segar, serta ribuan desa lainnya dilibatkan dalam pemenuhan kebutuhan sayur mayur, buah‐buahan hingga bumbu masak untuk penyediaan makan siang gratis.

Di sisi lain, BUMDES atau Badan Usaha Milik Desa, UMKM dan koperasi akan dikonsolidasikan untuk menyusun rantai pasok khusus penyediaan kebutuhan bahan pangan program ini.

Sementara itu, industri besar pangan nasional bisa berperan untuk mendorong peningkatan kualitas, produktivitas, serta penerapan teknologi pertanian sehingga production spillover yang dihasilkan dapat dinikmati oleh industri pangan tersebut secara efektif dan efisien.

Dengan pendekatan ini, Budiman memperkirakan nantinya akan terjadi penghematan hingga 40‐50 persen dari kebutuhan pembiayaan program dari sumber APBN jika hanya melakukan pembelanjaan hilir.

"Sehingga alokasi APBN yang dibutuhkan pada tahun pertama pelaksanaan program ini diperkirakan sekitar Rp50‐60 triliun saja. Angka kebutuhan APBN sebesar itu tentu dapat dialokasikan oleh Pemerintahan Prabowo‐Gibran dengan relatif mudah melalui efisiensi anggaran dan peningkatan penerimaan negara," pungkasnya.

Tanggapan Gibran

Gibran Rakabuming Raka buka suara soal program makan gratis yang disebut  netizen sebagai "prank".

Hal ini lantaran program tersebut diduga baru akan terlaksana pada tahun 2029.

Tak hanya itu, beredar kabar jika BBM Subsidi akan dipangkas demi program makan gratis tersebut.

Menanggapi hal ini, Gibran mengaku bingung dan keheranan.

Ia mengaku dirinya belum dilantik, sehingga merasa heran mengapa program makan gratis sudah diributkan.

Keheranan lainnya karena KPU belum mengumumkan hasil Pilpres 2024.

“Saya belum dilantik udah pada ribut,” ungkap Gibran, Sabtu (17/2/2024).

Ia pun saat ini fokus pada perhitungan resmi dari Komisi Pemilihan Umum (KPU) yang saat ini masih berjalan.

Sejauh ini perhitungan resmi belum keluar. “Pokoknya fokusnya perhitungan real count,” tuturnya.

Sumber: Tribunnews
Halaman 2 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved