Berita Viral

Utang Jokowi hingga Lengser Tidak Tercapai, Angka Kemiskinan Masih Tinggi, Menko PMK Pesimis

Utang Presiden Jokowi hingga lengser tidak tercapai dalam menurunkan angka kemiskinan

KOLASE/TRIBUN MEDAN
Utang Jokowi hingga Lengser Tidak Tercapai, Angka Kemiskinan Masih Tinggi, Menko PMK Pesimis 

Ia menyampaikan, target nol persen kemiskinan ekstrem sulit dicapai karena populasi orang miskin ekstrem tercatat masih sekitar 6 juta orang, sedangkan populasi orang miskin sebanyak 26 juta orang. 

”Jadi, nilai angka absolut kemiskinannya masih sangat besar,” ucapnya.

Ia menyampaikan, perlunya penataan terkait koordinasi program-program penanganan kemiskinan ekstrem.

Misalnya, jika ada program Kementerian Sosial (Kemensos) yang mengharuskan adanya konversi bantuan tunai menjadi alat produksi, maka dibutuhkan koordinasi dengan Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (KemenkopUKM), agar Kredit Usaha Rakyat (KUR) bisa dikonversi menjadi alat produksi.

Diperlukan juga perubahan-perubahan aturan yang memungkinkan anggaran-anggaran yang ada di kementerian/lembaga bisa diakses untuk masyarakat miskin ekstrem.

Namun, Muhadjir mengungkap angka kemiskinan ekstrem mengalami penurunan di seluruh provinsi di Indonesia pada 2023.

Berdasarkan perhitungan Satgas Pensasaran Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem (P3KE), hasil estimasi tingkat kemiskinan ekstrem di kabupaten/kota tahun 2023, ada 432 kabupaten/kota mengalami penurunan, 75 kabupaten mengalami kenaikan, dan tujuh kabupaten stagnan.

"Perhitungan Badan Pusat Statistik (BPS) menyatakan penurunan angka kemiskinan ekstrem saat ini mencapai 1,12 persen per Maret 2023 atau turun 0,9 persen dibanding Maret 2022. Penurunan tersebut lebih cepat, kata dia, dibanding penurunan periode Maret 2022 hingga Maret 2021 yang hanya 0,1 persen," lanjutnya. 

Menko PMK menuturkan, wilayah Papua, Papua Barat, dan Nusa Tenggara Timur, merupakan provinsi dengan jumlah penurunan angka kemiskinan ekstrem terbesar. Ia optimistis target penurunan angka kemiskinan ekstrem hingga mendekati nol persen pada akhir 2024 akan terwujud.

“Jika tren penurunan berlanjut, kami optimistis tahun 2024 setidak-tidaknya dapat mendekati nol persen. Target kami paling tidak tahun 2024 harus di bawah 0,5 persen,” pungkasnya.

(*/tribun-medan.com)

Baca juga: REAKSI Gibran Usai Viral Pria Mirip Dirinya Duduk Makan di Pinggir Jalan, Respon Anak Jokowi Disorot

Baca juga: BRIN Bantah Pernyataan Pakar Erma Soal Rancaekek Dilanda Tornado, Dipastikan Angin Puting Beliung

 

Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

Ikuti juga informasi lainnya di FacebookInstagram dan Twitter 

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved