Viral Medsos

INILAH FAKTA-FAKTA Perseteruan AHY-Moeldoko yang Berujung Berjabat Tangan di Istana Negara

Sempat berseteru karena upaya pengambilalihan Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dan Moeldoko kini berada dalam satu perahu. 

Editor: AbdiTumanggor
ist
Momen AHY-Moeldoko berjabat tangan di sela-sela rapat kabinet di Istana Negara, Jakarta, Senin (26/2/2024). (istimewa) 

TRIBUN-MEDAN.COM - Inilah fakta-fakta perseteruan AHY dengan Moeldoko yang berujung berjabat tangan di Istana Negara, Senin (26/2/2024).

Sempat berseteru karena upaya pengambilalihan Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dan Moeldoko kini berada dalam satu perahu. 

AHY pada pekan lalu dilantik sebagai Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Negara (ATR/BPN).

AHY pun kini ada dalam kabinet Presiden Joko Widodo, bersama Moeldoko yang menjabat sebagai Kepala Staf Kepresidenan (KSP).

AHY dan Moeldoko pun bertemu dalam sidang kabinet membahas persiapan Ramadhan 2024 di Istana Negara, Jakarta, Senin (26/2/2024).

Momen langka ini akhirnya terjadi setelah hampir tiga tahun keduanya berseteru karena kasus pengambilalihan kepemimpinan Partai Demokrat.

Diketahui, AHY dan Moeldoko belum pernah bertatap muka di hadapan publik sejak mengemukanya gerakan pengambilalihan kepemimpinan Partai Demokrat (GPK-PD), Maret 2021.

Momen AHY-Moeldoko berjabat tangan di sela-sela rapat kabinet di Istana Negara, Jakarta, Senin (26/2/2024). (istimewa)
Momen AHY-Moeldoko berjabat tangan di sela-sela rapat kabinet di Istana Negara, Jakarta, Senin (26/2/2024). (istimewa)

Berikut lini masa konflik antara AHY dan Moeldoko dikutip dari Kompas.com,  hingga keduanya berjabat tangan di Istana, Senin (26/2/2024).

Sebut Moeldoko ingin ambil alih Demokrat

Awal Februari 2021, terkuak kabar adanya gerakan yang ingin mengambil alih kepemimpinan Partai Demokrat. Hal tersebut disampaikan AHY pada Senin (1/2/2021).

Ia menyebut ada mantan kader dan kader Partai Demokrat yang terlibat dalam upaya mengambil alih posisi Ketua Umum Partai Demokrat secara paksa.

Gerakan itu disebut bertujuan untuk menjadikan Partai Demokrat sebagai kendaraan politik pada Pemilu 2024 mendatang.

"Dalam komunikasi mereka, pengambilalihan posisi Ketua Umum Partai Demokrat akan dijadikan jalan atau kendaraan bagi yang bersangkutan sebagai calon presiden dalam Pemilu 2024 mendatang," ujar AHY.

Kepala Badan Komunikasi Strategis DPP Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra menjawab teka-teki siapa sosok yang disebut dalam konferensi pers AHY.

Herzaky mengungkap, nama yang dimaksud ingin mengambil alih kepemimpinan Partai Demokrat adalah Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko.

Sumber: Kompas.com
Halaman 1/4
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved