Viral Medsos

PILU Nasib Pria di Solo, Terseret 300 Meter Demi Pertahankan HP Pemberian Mendiang Ibu yang Dibegal

Sebelum terjadi pembegalan, dua pelaku mengelabui Raka dengan berpura-pura menjadi petugas lantaran korban kedapatan tertidur di halte.

Editor: Satia
Tribunsolo
Pria di Solo terseret 300 meter usai menjadi korban begal 

"Mau pulang takut jatuh. Istirahat di belakang Halte Nonongan,” tambahnya.

Wisang mengatakan, kedua pelaku mendatangi adiknya dan menggeledah tas korban seakan sedang menyelidiki sesuatu.

“Bangunin adek saya gledah-gledah adik saya kebangun," jelas Wisang.

"Ditanyain. HP-nya mana dicek dulu. Interogasi kaya polisi. Tasnya juga dicek semua di-udhal-udhal (diacak-acak),” tambahnya.

Baca juga: Setelah Tersangka Dimas, Satu Lagi Pelaku Pembunuhan Remaja di Belawan Ditangkap Polisi

Korban bahkan sampai diminta pelaku untuk push up dan mengantongi handphone milik korban.

“HP-nya dibawa. Adik saya disuruh push up,” terangnya.

Setelah korban menyadari pelaku berniat mencuri, keduanya langsung kabur menggunakan motor.

Korban kemudian berusaha mengejar pelaku dan meraih motor pelaku.

Ia justru terseret sejauh 300 meter sampai akhirnya terjatuh.

"Keseret sampai utara patung Slamet Riyadi. Sekitar 300 meter. Adik saya disikut-sikut. Di dekat patung Slamet Riyadi jatuh,” imbuh Wisang.

Melihat kejadian itu, dua teman Raka yang kebetulan melintas langsung menolong korban.

Satu lagi temannya berusaha mengejar pelaku, tapi terlanjur tak terkejar.

“Yang satu nolongin yang satu ngejar. Pelaku ke Pasar Gedhe nganan. Motornya lolos. Mio ijo. Yang diambil HP-nya,” terangnya.

Baca juga: Manfaat Ramuan Jahe dan Bawang Putih jika Rutin Dikonsumsi, Bukan Cuma Atasi Kolesterol Tinggi

Handphone peninggalan ibu

Wisang melanjutkan, Raka mempertahankan handphone tersebut bukan semata karena harga barangnya.

Sumber: Tribun Solo
Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved