Berita Viral
Ibu Bunuh Anak Lalu Tertawa saat Diperiksa Terindikasi Skizofrenia, Psikolog Forensik Buka Suara
Ibu bunuh anak di Bekasi lalu tertawa saat diperiksa diduga terindikasi mengalami kelainan jiwa tertentu yakni skizofrenia
“Dengan mengenakan pasal berlapis, diharapkan akan semakin sulit bagi yang bersangkutan untuk lolos dari jerat hukum,” ucapnya.
Reza berharap, kasus ini bergulir dengan baik hingga di persidangan, tidak dilakukan SP3 (Surat perintah Penghentian Penyidikan).
Jika pelaku benar memiliki gangguan jiwa, maka hakim akan memerintah pelaku untuk berobat. Jika sebaliknya, maka pelaku harus mempertanggungjawabkan perbuatannya secara pidana.
Baca juga: Jokowi Disebut Lebih Diktator Dibanding Soeharto dan Langgar Konstitusi, Eep: Maka Harus Dimakzulkan
Baca juga: NASIB Pedangdut Tisya Erni Selingkuhan Aden Wong, Polisi Usut Perzinahan dan Halangi Pemberian ASI
Diberitakan Kompas.tv sebelumnya, SNF menghabisi nyawa anak kandungnya sendiri, AAMS (5), di Perumahan Burgundy, Kelurahan Harapan Baru, Kecamatan Bekasi Utara, Kota Bekasi, Kamis (7/3/2024). AAMS tewas usai mendapatkan 20 luka tusukan, termasuk di bagian dada yang berakibat fatal.
SNF ditetapkan sebagai tersangka dijerat dengan Pasal 76C Juncto Pasal 180 Ayat 3 dan Ayat 4 Undang-Undang RI No 35 Tahun 2014 atau Pasal 338 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP).
Mengenal Apa Itu Skizofrenia yang Menyebabkan Ibu di Bekasi Bunuh Anak Sendiri
Mengutip Kompas.com dari Cleveland Clinic, skizofrenia adalah gangguan mental yang disebabkan oleh kelainan otak, yang memengaruhi kesejahteraan fisik dan mental penderitanya.
Penyakit ini mengganggu cara kerja otak untuk berpikir, mengingat, berperilaku, dan menjalankan fungsi indra secara normal.
Orang dengan skizofrenia akan mengalami kombinasi antara delusi, halusinasi, dan perilaku abnormal.
Akibatnya, banyak aspek kehidupan sehari-hari yang terganggu, termasuk jalinan hubungan orang tersebut dengan orang lain, meliputi hubungan profesional, sosial, intim, dan lainnya.
Pengobatan skizofrenia saat ini tidak untuk menyembuhkan. Hanya berguna untuk mengurangi gejala dan meminimalkan kekambuhan.
Sehingga, jika Anda didiagnosis skizofrenia, seumur hidup Anda akan "bergulat" dengan kondisi ini.
Dikarenakan kondisinya, penderita skizofrenia sangat sulit untuk hidup mandiri, seperti yang dikutip dari American Psychiatric Association.
Namun, tidak sedikit dari penderitanya yang akhirnya menjadi tuna wisma karena kondisinya yang sulit dipahami orang normal.
Sementara itu, penderita skizofrenia sangat mungkin meninggal karena komplikasi, seperti penyakit jantung, diabetes, atau luka parah yang dibiarkan.

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.