Berita Viral

FAKTA BARU Gadis SMP Diperkosa 10 Pria di Lampung, Kronologi hingga Pelaku Utama Terkuak

Berikut fakta baru gadis SMP diperkosa 10 pria di Lampung Utara dan disekap selama tiga hari tak diberi makan dan hanya dipaksa meminum miras

KOLASE/TRIBUN MEDAN
FAKTA BARU Gadis SMP Diperkosa 10 Pria di Lampung, Kronologi hingga Pelaku Utama Terkuak 

TRIBUN-MEDAN.COM – Berikut fakta baru gadis SMP diperkosa 10 pria di Lampung Utara.

Terkini, fakta-fakta mengenai pemerkosaan 10 pria yang dilakukan kepada gadis SMP berinisial NA (15) terkuak.

Diketahui, NA diperkosa secara bergantian oleh 10 pria dan disekap selama tiga hari di sebuah gubuk Perkebunan di Desa Tanjung Bar, Lampung Utara.

Terkuak, berikut kronologi, kondisi terkini hingga pelaku utama pemerkosaan terhadap gadis SMP di Lampung Utara.

Kasus rudapaksa ini bermula saat korban dijemput oleh pelaku D pada 14 Februari 2024.

Hal ini disampaikan Kapolres Lampung Utara, AKBP Teddy Rachesna.

Kala itu, D mengaku hendak membawa korban ke tempat bermain futsal.

Tetapi, di tengah perjalanan, D justru membawa korban ke gubuk di Desa Tanjung Bar.

Di gubuk itu, sembilan pelaku lainnya telah menunggu.

Korban lantas dicekoki minuman keras (miras) hingga tak sadarkan diri dan dirudapaksa.

Selama tiga hari disekap, selain dirudapaksa, korban sama sekali tak diberi makan dan hanya dipaksa meminum miras hingga kondisinya lemas.

"Benar, pada Rabu, 14 Februari lalu, sekitar pukul 14.00 WIB, di sebuah gubuk perkebunan di Kecamatan Bukit Kemuning, telah terjadi rudapaksa terhadap anak di bawah umur," ungkap Teddy, Rabu (13/3/2024), dikutip dari TribunLampung.co.id.

"Pelaku membawa korban ke gubuk yang ada di tengah kebun kopi, lalu korban dirudapaksa oleh para pelaku secara bergilir," imbuh Teddy.

TAMPANG Pelaku Pemerkosa Siswa SMP Disekap 3 Hari di Gubuk, Korban Trauma Berat, Nyaris Akhiri Hidup
TAMPANG Pelaku Pemerkosa Siswa SMP Disekap 3 Hari di Gubuk, Korban Trauma Berat, Nyaris Akhiri Hidup (Kolase Youtube)

Pada 17 Februari 2024, korban berhasil ditemukan keluarga dan warga yang melakukan pencarian.

Ibu korban, L, mengungkapkan sang putri ditemukan dalam kondisi lemas tak berdaya.

"Anak kami itu sudah tergeletak aja saat ditemukan, sudah nggak berdaya. Nggak dikasih makan tiga hari, cuma dikasih minuman keras aja."

"Mungkin kalau hari itu nggak ketemu, anak saya ini bsia mati. Nangis saya sebagai ibu melihat kondisi putri saya ini," ujar L, Minggu (10/3/2024), dilansir situs resmi Humas Polri.

AKBP Teddy Rachesna mengungkapkan enam dari 10 pelaku telah diamankan.

Dua di antaranya masih duduk di bangku SMP.

Mereka adalah RRS (14), MZ (18), IS (18), AP (17), A (19), dan MRA (14).

"Dari enam pelaku yang ditangkap, tiga di antaranya menyerahkan diri. Lalu empat pelaku lainnya masih buron," ungkap Teddy, Rabu.

Sementara itu, pelaku utama, D, masih buron hingga saat ini, bersama tiga pelaku lainnya.

"Empat orang masih DPO (buron)," kata Kabid Humas Polda Lampung, Kombes Umi Fadhilah, Senin (11/3/2024).

Para pelaku terancam dijerat Pasal 81 dan 82 Undang-undang Perlindungan Anak dengan ancaman 15 tahun hukuman penjara.

Baca juga: SOSOK Tukang Ojek Viral Usai Undang Puluhan Mantan Pacar ke Nikahan, Reaksi Sang Istri Bikin Salfok

Baca juga: SOSOK Ganesh Baraiya, Pria India Jadi Dokter Terpendek di Dunia, Tingginya Hanya 91,44 Cm

Disisi lain, kondisi NA saat ini masih belum stabil.

Menurut ibu korban, L, NA terkadang tiba-tiba berteriak histeris.

Sang putri juga lebih memilih diam dan menyendiri di kamar.

"Nggak stabil, kadang dia mau ngomong, tapi kadang tiba-tiba teriak histeris. Lebih banyak di kamar aja, takut katanya," ungkap L.

Tak hanya itu, L mengatakan korban juga sempat mengatakan ingin mengakhiri hidupnya.

"Dia juga pernah bilang pingin bunuh diri aja, dua kali itu. Makanya sekarang harus dijagain terus," pungkasnya.

Terpisah, Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Lampung Utara, Dina Prawitarini, memastikan pihaknya telah melakukan pendampingan terhadap korban.

"Tim dari DPPPA sudah melakkan asesmen dan melakukan pendampingian mulai psikologi, serta kejiwaan terhadap korban," kata Dina.

(*/Tribun Medan.com)

Baca juga: Ayahnya Dituding Gelapkan Dana Pesantren, Atta Halilintar Buka Suara, Geram Dituding Kecipratan

Baca juga: Pria Bernyali Undang 13 Mantan Pacar ke Pernikahannya, Reaksi Istri Disorot, Profesinya Terkuak

 

Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

Ikuti juga informasi lainnya di FacebookInstagram dan Twitter   

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved