Viral Medsos

TANGGAPI Data Kemenhan Rusia, MABES TNI Pastikan Tidak Ada Prajurit TNI yang Menjadi Tentara Bayaran

Dari data Kementerian Pertahanan Rusia, semua tentara bayaran asing yang tiba di Ukraina untuk berpartisipasi dalam pertempuran.

|
Penulis: AbdiTumanggor | Editor: AbdiTumanggor
dok
Foto Telegram Kedutaan Besar Rusia. (Dok. Kedubes Rusia). 

Kemenlu RI bersama Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Kyiv, Ukraina dan KBRI Moskowa, Rusia juga sudah memeriksa rilis Kemenhan Rusia tersebut.

Menurut Judha, saat ini perwakilan RI  sedang melakukan penelusuran dan meminta informasi resmi mengenai hal tersebut.

“Hingga saat ini KBRI Kyiv dan KBRI Moskow tidak pernah menerima informasi mengenai aktivitas WNI sebagai tentara bayaran,” ungkap Judha, dikutip dari Kompas.com, Sabtu (16/3/2024).

Ia menambahkan,  jumlah WNI yang berada di Ukraina sebanyak 55 orang, termasuk keluarga besar KBRI Kyiv.

Rilis Kementerian Pertahanan Rusia

Sebelumnya, pihak Rusia merilis jumlah tentara bayaran Ukraina dari berbagai belahan negara. 

Dari data Kementerian Pertahanan Rusia, semua tentara bayaran asing yang tiba di Ukraina untuk berpartisipasi dalam pertempuran.

Mereka mencatat bahwa sejak 24 Februari 2022, terdapat sekitar 13.387 tentara bayaran asing telah memasuki Ukraina.

Namun, mereka mengonfirmasi bahwa sebanyak 5.962 tentara bayaran asing telah tewas.

Mereka juga menyebut Polandia menjadi penyumbang tentara bayaran paling banyak, yaitu sekitar 2.960 orang, dengan 1.497 di antaranya telah tewas.

Mengejutkannya, dari data Kementerian Pertahanan Rusia tersebut, terdapat 10 warga negara Indonesia (WNI) turut berpartisipasi menjadi tentara bayaran Ukraina. 

Foto Telegram Kedutaan Besar Rusia 1
Foto Telegram Kedutaan Besar Rusia 2
Foto Telegram Kedutaan Besar Rusia 3
Foto Telegram Kedutaan Besar Rusia 4
Foto Telegram Kedutaan Besar Rusia. (Dok. Kedubes Rusia).

Perlu didalami lebih lanjut

Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia (Kemlu RI) menilai laporan tentang 10 warga negara Indonesia (WNI) yang menjadi tentara bayaran Ukraina perlu didalami lebih lanjut.

"Informasi tersebut perlu didalami lebih lanjut," kata Juru Bicara Kemlu RI Lalu Muhamad Iqbal melalui keterangannya yang dikutip pada Sabtu (16/3/2024).

Selain perlunya pendalaman lebih lanjut, Lalu juga menyarankan kepada awak media untuk mengkonfirmasi kebenaran data tersebut kepada Rusia.

"Silakan bertanya kepada Rusia mengenai data yang mereka miliki," katanya, seperti dikutip dari Kompas.com.

Telegram Kedutaan Besar Rusia. (Dok. Kedubes Rusia)

Foto Telegram Kedutaan Besar Rusia. (Dok. Kedubes Rusia).
Halaman
1234
Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved