Medan Terkini

Festival Ramadan di Kampung Nelayan bersama Komunitas Senyum Kecil

Komunitas Senyum Kecil kembali menggelar kegiatan di bulan Ramadan yaitu festival bertajuk Senyum Ramadan. Kegiatan kali ini diisi dengan berbagai per

TRIBUN MEDAN/HO
Aktivitas Ramadan bersama Komunitas Senyum Kecil di Kampung Nelayan Belawan, Minggu (17/3/2024). 

TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Komunitas Senyum Kecil kembali menggelar kegiatan di bulan Ramadan yaitu festival bertajuk Senyum Ramadan. Kegiatan kali ini diisi dengan berbagai perlombaan.

Adapun beberapa perlombaan yang mengisi Ramadan anak-anak di Kampung Nelayan kali ini yakni lomba fashion show, adzan, dan mendongeng, Minggu (17/3/2024).

Sebanyak 60 anak tampak antusias mengikuti berbagai aktivitas untuk mengisi bulan Ramadan tersebut.

"Kegiatan festival Ramadan ini juga sebagai penutup kegiatan jangka panjang kita, yaitu mengajar selama 6 pertemuan disini," ujar Founder Komunitas Senyum Kecil, Farid Haikal Nasution.

Mengisi bulan Ramadan dengan senyum dari anak-anak merupakan agenda rutin dari komunitas ini setiap tahunnya.

Selain aktivitas di bulan Ramadan, komunitas ini juga aktif memberikan literasi kepada anak-anak di pinggiran kota Medan, salah satunya yang berlangsung di Kampung Nelayan ini.

Senyum mengajar jangka panjang, adalah program dimana pada kegiatann ini mereka melakukannya selama 6 minggu atau 6 kali pertemuan. Dengan target pencapaian di setiap pertemuannya.

"Nahh Kebetulan di pertemuan terakhir kemarin kita bertepatan pada bulan puasa jadi kita sekalian menjalankan program senyum ramadan juga disana, sebagai penutup kegiatan senyum mengajar jangka panjang kita," ungkapnya.

Anak-anak terlihat antusias dan tak merasa lelah mengikuti berbagai kegiatan meskipun ditengah menjalankan ibadah puasa.

Menjelang waktu berbuka, aktivitas yang mereka lakukan jadi lebih bermanfaat, mengikuti berbagai perlombaan yang digelar Senyum Kecil.

Senyum kecil merupakan komunitas yang terbentuk pada tahun 2020, komunitas aksi baik ini fokus dengan pendidikan anak-anak di Sumatera Utara, lahir karena minimnya pendidikan berkualitas di desa-desa.

(cr26/tribun-medan.com)

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved