Berita Sumut
Tak Kampanye dan Sebar Baliho, Ini Faktor Suara Sofyan Tan Tertinggi di Sumut
Bahkan seminggu menjelang minggu tenang, Sofyan hanya tenang-tenang menikmati waktu bersama keluarga.
Penulis: Anugrah Nasution |
Yang ratusan ribu ini saya jaga. Artinya saya jarang membuka lahan lahan baru. Artinya jika ada keluarga miskin terus kita jaga, kita bantu anak anaknya dari SD sampai SMA kemudian bisa sarjana," kata Sofyan.
Sofyan paham sebagai anggota DPR RI perlu mendekat diri dengan pemilihnya. Selama hampir 10 tahun menjadi DPR RI, Sofyan Tan terus menjaga pemilihnya.
Melalui reses anggota DPR RI Sofyan Tan menyapa dan memantau keluarga kurang mampu yang ikut dalam programnya.
Hal itu lah yang membuatnya tak cemas ketika tak melakukan kampanye saat maju kembali pada Pemilu 2024.
Di samping itu, Sofyan Tan juga konsisten melakukan pertemuan dengan masyarakat.
Setiap Jumat, Sabtu dan Minggu adalah waktu Sofyan Tan menyapa dan berdiskusi dengan warga.
"Selain itu setiap reses anggota DPR itu kan ada kira kira ada 20 kali paling bisa 100 kali setiap tahun untuk bertemu masyarakat. Nah kalau saya tidak hanya segitu saya lakukan lebih," kata Sofyan.
"Dan setiap Jumat, Sabtu dan Minggu saya lakukan pertemuan dengan masyarakat terus untuk dapat bertemu dan berbicara dengan masyarakat."
Siapakah sosok Sofyan Tan?
dr Sofyan Tan adalah salah satu dari sekian banyak warga keturunan Tionghoa di Indonesia yang prestasi dan jasanya di bidang pendidikan sangat dihargai oleh banyak pihak, baik di pemerintahan maupun swasta.
Sofyan Tan merupakan anak ke - 8 dari 10 saudara yang lahir di keluarga Tionghoa sederhana dari pasangan Hisar (Tan A Guan) dan Hermina (Lie Giok Hwa).
Sebagai seorang lulusan kedokteran, Sofyan Tan mendedikasikan dirinya untuk memajukan pendidikan di Indonesia.
Dalam buku "Penakluk Badai, Biografi dr Sofian Tan (2009)" karya J. Anto, Anda bisa membaca bagaimana perjuangan Sofyan Tan saat menempuh pendidikan di Fakultas Kedokteran Universitas Methodist Indonesia (UMI), Medan.
Selama masa studinya, Sofyan Tan harus menghadapi komentar-komentar rasis dari para dosen dan teman-temannya tentang keturunan Tionghoa.
Ayahnya wafat pada tahun 1980, Sofyan Tan harus bekerja dan hidup mandiri untuk menyelesaikan studi pendidikan kedokterannya.
Berbagai cobaan yang harus dilalui Sofyan Tan membuatnya tidak mungkin tinggal diam dalam perjuangan untuk terlibat dalam dunia aktivis kampus dan memajukan pendidikan lokal.
| Nasib Anggota Polisi Terbukti Memeras 12 Kepsek 4,7 Miliar di Nias, Oknum Polda Sumut Memalukan |
|
|---|
| Identitas Anggota Ditresnarkoba Polda Sumut yang Ditangkap terkait Dugaan Bandar Narkoba 1 Kg |
|
|---|
| Daftar Nama Pejabat Sumut Penerima Uang Haram Proyek Korupsi Jalan, Hakim Buka-bukaan Puluhan Orang |
|
|---|
| 2 Eks Pejabat BPN Sumut Terseret Kasus Penjualan Aset PTPN I ke Ciputra Land, Digelandang ke Lapas |
|
|---|
| Kronologi Kecelakaan Menewaskan 3 Kakak Beradik Panggabean di Jalan Tarutung - Sipirok |
|
|---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.