Berita Viral

PADAHAL Kampung Halamannya, Ini Alasan Ganjar-Mahfud Kalah Telak di Madura, Warga tak Suka Mahfud MD

Ketua DPP Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Achmad Baidowi alias Awiek secara terang-terangan membongkar penyebab kalahnya Ganjar Pranowo dan Mahfud

Penulis: Liska Rahayu | Editor: Liska Rahayu
HO
Ganjar Pranowo dan Mahfud MD dalam sidang gugatan sengketa Pilpres di MK, Rabu (27/3/2024). 

Akhirnya, ia sempat bertemu dengan pemilih-pemilih di Madura yang mengatakan agar jangan menghubung-hubungkan Pemilihan Legislatif (Pileg) dengan Pemilihan Presiden (Pilpres) saat berkampanye. 

"Akhirnya ketemu sama pemilih-pemilih yang mengatakan, "Pak kalau mau didukung pilegnya jangan bawa-bawa pilpres. Nah, ini kan real yang ada di masyarakat. Terbukti ternyata di hasil pemilunya di setiap kabupaten Ganjar-Mahfud kalah," katanya. 

Pembubaran FPI

Awiek menduga kasus perobekan wajah Mahfud MD lantaran adanya warga Madura yang kecewa dengan sosok Mahfud. 

Diketahui, warga Madura termasuk salah satu masyarakat yang kuat dalam hal keagamaan. 

Mereka akan menjadi garda terdepan membela Islam bila agama tersebut disentuh. 

Meskipun, kata Awiek, bukan berarti semua orang Madura taat dalam menjalankan ritual praktik keagamaan. 

"Nah, rupanya setelah saya telusuri yang diduga mengganggu itu, orang-orang yg kecewa dengan keputusan pemerintah pembubaran FPI (Front Pembela Islam)," ujarnya.

Mahfud MD kala itu yang mengumumkan pembubaran tersebut. 

Padahal, kata Awiek, sejatinya keputusan pembubaran itu bukan ditandatangani oleh Mahfud MD

"Berkali-kali kami sampaikan bahwa yang tandatangan SK itu adalah Mendagri, Menkominfo, Menteri Agama. Menkominfo waktu itu Johnny G Plate dari Nasdem mengusung Anies," jelasnya. 

Kendati sudah diberi penjelasan, orang Madura tetap tidak memercayainya. 

"Tapi orang-orang Madura lebih pinter lagi, mereka bilang "kan koordinatornya pak Mahfud", itu yang selalu dijadikan bahan di bawah," pungkasnya. 

Profil Mahfud MD

Pemilik nama asli Mohammad Mahfud Mahmodin ini merupakan seorang akademisi, hakim, dan politisi kelahiran Sampang, Madura, Jawa Timur pada 13 Mei 1957. 

Halaman
1234
Sumber: Tribun Medan
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved