Berita Viral

REAKSI KSAD Jenderal Maruli Simanjuntak Soal Gudang Amunisi Disorot Gegara Dikelilingi Rumah Warga

Lokasi gudang amunisi milik TNI AD yang berada di tengah-tengah permukiman warga dipertanyakan. 

TRIBUN MEDAN/ALFIANSYAH
KSAD Jenderal TNI Maruli Simanjuntak, ketika memberikan tanggapan soal film Dirty Vote, saat kunjungan ke Kodam I Bukit Barisan, Selasa (13/2/2024). 

Pesan Presiden Jokowi

Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto mengungkapkan arahan Presiden Joko Widodo.

Agus menyebut orang nomor satu RI tersebut telah memerintahkan agar dampak dari peristiwa tersebut segera diselesaikan.

"Ya agar segera diselesaikan apabila ada yang terdampak segera diselesaikan," kata Agus di di Gudmurah Kodam Jaya, Minggu (31/3/2024).

Selain arahan Presiden, ia juga menyebut dirinya juga mendapat pesan dari Penjabat (PJ) Gubernur Jawa Barat Bey Machmudin bahwa siap membantu terhadap kasus ledakan tersebut.

"Dari Pj Gubernur juga sudah siap untuk membantu apabila ada kerugian-kerugian kerusakan di rumah masyarakat," ucapnya.

Di sisi lain Agus mengungkapkan sejauh ini tidak ada kecenderungan human error atau faktor kesalahan manusia dibalik peristiwa ledakan di Gudmurah tersebut.

Kata dia, salah satu kemungkinan penyebabnya adalah karena gesekan.

“Human error? Tidak. (Sudah sesuai) SOP penyimpanannya. Amunisi tersebut labil, di dalam tanah dan pakai tanggul. Masih dicari penyebabnya, tapi kemungkinan karena gesekan,” jelasnya.

Menurutnya, amunisi yang terdapat di gudmurah sudah kedaluwarsa sehingga lebih sensitif terhadap gesekan, gerakan, maupun panas.

“Kalau sudah expired, itu relatif sensitif, labil. Dia kena gesekan, panas, mudah meledak,” ucapnya.

Ia juga menyebut amunisi kedaluwarsa yang disimpan dalam gudang peluru tersebut sedianya akan dimusnahkan. Namun, belum sempat di-disposal (dibuang) dan diledakkan, amunisi-amunisi itu keburu meledak.

“(Amunisi yang disimpan itu) akan secepatnya diperiksa dan di-disposal. Kita sedang menunggu tahap-tahap itu. Tapi sebelum waktunya disposal, sudah meledak,” ujar Panglima.

Menurut penjelasannya, setidaknya terdapat 65 ton amunisi kedaluwarsa yang tersimpan dalam Gudmurah tersebut.

Panglima TNI pun manambahkan pihaknya akan melakukan evaluasi terkait kejadian tersebut.

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved