Berita Viral

SOSOK Romo Magnis Suseno, Pastor Dari Jerman yang Dicecar Hotman Paris di Sidang MK, Sahabat Gus Dur

Inilah sosok Romo Magnis Suseno, seorang pastor dari Jerman yang dicecar Hotman Paris di sidang MK. Seperti diketahui, Romo Magnis Suseno dihadirkan

Editor: Liska Rahayu
Kompas.com
Sosok Franz Magnis-Suseno atau Romo Magnis, saksi Ganjar-Mahmud di Sidang MK Sengketa Pilpres 2024. 

Romo Magnis Suseno mengisi masa mudanya dengan mendalami kerohanian di Neuhausen, antara tahun 1955-1957.

Ia kemudian mendalami studi filsafat di Philosophische Hochschule, Pullach, dekat kota Munchen antara tahun 1957-1960.

Pada tahun 1959, ia sudah mencapai gelar akademik Bakalaureat dalam filsafat, dan setahun kemudian pada 1960 meraih Lizentiat juga dalam bidang filsafat.

Pada tahun 1961, dalam usia 25 tahun ia dikirim ke Indonesia untuk mengenyam pendidikan di bidang filsafat dan teologi.

Romo Magnis Suseno memperoleh kewarganegaraan Indonesia pada tahun 1977.

Romo Magnis juga berteman baik dengan Presiden ke-4 RI, Abdurrahman Wahid (Gus Dur), dan menganggap Gus Dur sebegai orang paling penting dalam hidupnya.

Hingga saat ini beliau masih aktif sebagai dosen, ahli ilmu filsafat, serta aktif menghasilkan berbagai tulisan.

Pandangan-pandangan filosofis pada tiap karya Romo Magnis Suseno banyak diinspirasi oleh humanitas yang dikembangkan oleh Gereja.

Pemikiran-pemikiran teologis Katolik secara tegas tercermin di dalam setiap karyanya dengan sentuhan humanitas yang lebih moderat.

Hotman Paris tanggapi Romo Magnis

Anggota tim pembela pasangan calon nomor urut 2 Prabowo-Gibran, Hotman Paris Hutapea mengeklaim Presiden Joko Widodo tidak membagikan bantuan sosial (bansos) di luar data yang ada.

Pernyataan ini menanggapi ucapan ahli filsafat yang didatangkan oleh kubu paslon 3 Ganjar-Mahfud MD Franz Magnis Suseno dalam sidang lanjutan sengketa Pilpres di Gedung MK, Jakarta Pusat, Senin (2/4/2024).

Dalam pernyataannya, Romo Magnis menyebut presiden melanggar etika berat jika menggunakan kekuasaannya untuk mendukung pasangan kandidat yang ia kehendaki menang, termasuk dalam politisasi bansos.

"Presiden tidak pernah membagikan bansos di luar data yang ada," kata Hotman dalam sidang, Selasa siang.

Mulanya, Hotman menyebut bahwa pemerintahan Presiden Jokowi adalah pemerintahan yang baik karena membantu fakir miskin.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved