Berita Viral

Heboh Virus Angin di Papua yang Diduga Merupakan Cacar Monyet Menyerang Anak-anak

Pesan berantai mengenai adanya virus angin di Papua beredar melalui WhatsApp. Diduga virus angin di Papua ini adalah cacar monyet

Editor: Array A Argus
WhatsApp
Seorang bocah dinarasikan terpapar virus angin di Papua yang diduga merupakan cacar monyet atau monkeypox 

TRIBUN-MEDAN.COM,- Beberapa hari belakangan beredar narasi tentang adanya virus angin di Papua yang menyerang anak-anak.

Dugaan sementara, virus angin di Papua ini adalah cacar monyet atau monkeypox.

Dalam pesan berantai yang beredar di WhatsApp menyebutkan, bahwa muncul bentolan kecil di tubuh seorang anak.

Bentolan kecil berisi air itu muncul di sekujur tubuh sang bocah.

Pesan yang beredar melalui WhatsApp itu juga disertai dengan sebuah video singkat berdurasi 16 detik.

Baca juga: Perbedaan Monkeypox dengan Cacar Biasa, Dokter Jelaskan Gejala Cacar Monyet

Tampak seorang bocah tengah tertidur dengan kondisi wajah, tangan, dan anggota tubuh lain dipenuhi bentolan kecil berisi air.

Adapun narasi yang beredar sebagai berikut:

"Saat ini di Jayapura sedang ada penyebaran Virus melalui angin yang menyerang anak-anak kecil seperti pada video di atas ini, mohon untuk semua orang tua jangan membiarkan anak-anaknya bermain lebih lama di luar rumah, dan harus memberi makan yang cukup serta menjaga sistem kekebalan tubuh mereka dengan baik, agar anak2 usia ini mampu melawan virus yang mau menyerang tubuh mereka. Kepada kita yang sudah melihat info ini, agar bisa menyebarkan pada semua keluarga, teman, sanak saudara, dn mohon untuk menyebarkan info ini kepada grup yang lainnya. Agar semua orang bisa mengetahui, mencegah dan secepatnya mencari pertolongan pertama,"

Tribun-medan.com lantas menelusuri informasi ini dari berbagai sumber yang ada.

Baca juga: Ketahui Cara Penularan Penyakit Monkeypox, Kontak Erat Langsung atau Benda,Simak Gejala Cacar Monyet

Sebuah media lokal bernama Fajar Papua.com merilis informasi tentang adanya fenomena virus misterius di Kota Jayapura.

Dari pemberitaan tersebut dijelaskan, bahwa virus misterius ini diduga kuat adalah cacar monyet.

Dinas Kesehatan Kota Jayapura kemudian membenarkan adanya dugaan penyebaran virus cacar monyet ini.

Menurut laporan, virus cacar monyet ditemukan di wilayah Abepura.

Sejak kemunculannya, virus diduga cacar monyet ini lantas membuat resah masyarakat di Kota Jayapura.

Baca juga: Edy Rahmayadi Wanti-wanti Cacar Monyet Masuk ke Sumut, Minta Warga Tak Lakukan Seks Bebas

Kepala Dinas Kesehatan Kota Jayapura, Ni Nyoman Sri Antari dalam pemberitaan itu pun mengatakan, bahwa virus ini menyerang manusia yang daya tahan tubuhnya lemah.

Jika sudah terserang virus diduga cacar monyet ini, penderita baru bisa sembuh kisaran tiga sampai empat minggu.

Bisa Menular Lewat Tikus

Dilansir dari Tribun-medan.com, virus cacar monyet ini bisa menular lewat tikus.

Dalam ulasan berjudul "Ketahui Apa itu Cacar Monyet, Gejala Monkeypox, Waspadai Penularan dan Penyebarannya", Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyebutkan bahwa wabah ini sempat melanda Jerman, Prancis, Belgia, Inggris, Amerika Serikat, dan Kanada.

Kasus cacar monyet yang menyerang manusia kali pertama ditemukan menyerang anak laki-laki usia sembilan tahun di Republik Demokratik Kongo, pada 1970 silam.

Sejak itu, penyakit sejenis banyak menyerang warga yang tinggal di pedesaan sekitar hutan hujan di Kongo, wilayah Benin, Kamerun, Republik Afrika Tengah, Republik Demokratik Kongo, Gabon, Pantai Gading, Liberia, Nigeria, Sierra Leone, dan Sudan Selatan.

Baca juga: Akhirnya Nikita Mirzani Diperiksa di Polresta Serang Kota, Sempat Gagal Dibawa Polisi

Wabah cacar monyet berskala besar sempat menerjang Nigeria sejak 2017 lalu, dengan temuan kasus suspek di atas 500 orang, lebih dari 200 orang terkonfirmasi mengidap cacar monyet, dan tiga persen di antaranya meninggal dunia.

Pada 2003, wabah cacar monyet kali pertama menjangkiti wilayah luar Afrika, yakni terjadi di AS. Menurut ahli, penderita bisa tertular penyakit ini setelah kontak fisik dengan anjing yang terinfeksi cacar monyet.

Dari hasil penyelidikan, hewan ini tertular dari hewan tikus berkantung gambia dan dormice yang diimpor dari Ghana.

Baca juga: Cacar Monyet Sudah Masuk Indonesia, Gubernur Sumut Minta Warga tak Lakukan Seks Bebas

Dari satu kasus tersebut, cacar monyet menyerang 70 penderita di AS. Pada medio 2018 sampai Mei 2022, penyakit ini juga dilaporkan menyerang warga di Israel, Inggris, dan negara lainnya.

Para ahli hingga kini sedang meneliti sumber infeksi dan pola penularan penyakit ini.

Ciri-ciri cacar monyet

Dilansir dari laman resmi Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC), gejala dan ciri-ciri cacar monyet mirip dengan gejala cacar lainnya, yakni:

- Demam

- Sakit kepala

- Nyeri otot

- Kelelahan

- Sakit punggung

- Kelenjar getah bening bengkak

- Badan panas dingin

- Muncul ruam dan bintik-bintik berisi cairan khas cacar air

Baca juga: WHO Tetapkan Cacar Monyet Darurat Kesehatan Global, Ini Gejala dan Penularannya

Gejala dan ciri-ciri cacar monyet biasanya muncul selang seminggu sampai dua minggu setelah penderita terpapar virus penyebab cacar monter.

Penderita bisa merasakan tanda penyakit di atas sekitar dua sampai empat minggu.

Penyakit cacar monyet bisa menular dari satu penderita ke penderita lain lewat kontak erat, terkena cipratan cairan dari saluran pernapasan, terkena luka cacar penderita, atau menyentuh benda yang terkontaminasi penyakit.(tribun-medan.com)

Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

Ikuti juga informasi lainnya di FacebookInstagram dan Twitter    

Berita viral lainnya di Tribun Medan 

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved