Pilpres 2024
PDIP Sendirian di Jalur Oposisi, Nasdem, PKS, PKB, PPP Sudah Buka Wacana Gabung Pemerintahan Prabowo
Sejumlah partai politik yang berlawanan dengan Paslon Prabowo-Gibran di Pilpres 2024 mulai membuka wacana bergabung dengan pemerintahan.
Penulis: Tommy Simatupang | Editor: Tommy Simatupang
TRIBUN-MEDAN.com - Sejumlah partai politik yang berlawanan dengan Paslon Prabowo-Gibran di Pilpres 2024 mulai membuka wacana bergabung dengan pemerintahan.
Parpol seperti Nasdem, PPP, PKB, dan terakhir Nasdem sudah menunjukkan gelagat bergabung dengan pemerintahan Prabowo-Gibran.
Namun ada satu parpol yang masih tampaknya ogah atau malu-malu gabung yakni PDIP. Partai berlambang banteng tersebut masih dengan tegas mengatakan berada di jalur oposisi.
Bahkan, usai sidang sengketa Pilpres di Mahkamah Konstitusi yang menyatakan menolak permohanan kubu Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud, PDIP langsung gerak cepat menggelar rapat mendadak di kediaman Megawati.
Diketahui, KPU telah menetapkan Prabowo-Gibran sebagai capres-cawapres terpilih, Rabu (24/4/2024). Sejumlah parpol hadir dalam acara tersebut, kecuali PDIP.
Sebelumnya, Megawati mengajukan diri sebagai Amicus Curiae atau Sahabat Pengadilan dalam sengketa perselisihan hasil pemilihan umum (PHPU) Pilpres 2024.
"Di tengah penantian lahirnya keadilan sejati di Mahkamah Konstitusi, perhatian saya tertuju pada sebuah patung Dewi Keadilan," kata Megawati dalam dokumen amicus curiae-nya yang dilihat Tribunnews.com, Selasa (16/4/2024).
Megawati menyebut, patung Dewi Keadilan itu ditaruh di samping meja ruang rapat kediamannya agar mengingatkan pentingnya keadilan hakiki tanpa balutan kepentingan lain, kecuali keadilan itu sendiri.
Dia menjelaskan, patung Dewi Keadilan yang dibelinya itu ketika berada di Amerika Serikat mengandung beberapa pesan kuat.
Pertama, mata Dewi Keadilan tertutup kain. Mata tertutup menghadirkan "keadaan gelap" agar tak tersilaukan oleh apa yang dilihat mata.
"Dengan mata tertutup itu, terjadi dialog dengan hati nuraninya dalam memutuskan perkara dengan tidak membedakan siapa yang berbuat," ujar Megawati.
Kedua, timbangan keadilan sebagai cermin keadilan substantif. Ketiga, pedang yang diturunkan ke bawah menegaskan bahwa hukum bukanlah alat membunuh.
Namun, didasarkan pada norma, etika, kesadaran hukum, dan tertib hukum serta keteladanan para aparat penegak hukum.
Megawati menegaskan, bagi bangsa Indonesia, pentingnya keadilan dalam seluruh kehidupan bernegara tecermin dalam Pancasila.
Sebab, Pancasila adalah ideologi yang lahir sebagai jawaban atas praktik hidup eksploitatif akibat kolonialisme dan imperialisme.
| Nama 55 Anggota DPRD DI Yogyakarta Periode 2024-2029, PDIP Kursi Terbanyak Disusul Gerindra dan PKS |
|
|---|
| Nama 50 Anggota DPRD Surabaya 2024-2029, PDIP, Gerindra dan PKB Raup Kursi Terbanyak |
|
|---|
| NASIB PDIP Usai Kalah di Pilpres Juga Bisa Gagal Raih Kursi Ketua DPR Gegara Oposisi: Revisi UU MD3 |
|
|---|
| USAI Nyatakan Gabung Koalisi Prabowo, Cak Imin Minta Relawan Perubahan Jangan Berhenti Berjuang |
|
|---|
| PKS Niat Gabung Koalisi Prabowo: Golkar Anggap Sensitif, Gelora Tegas Tolak, PSI Sebut Tak Sehat |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.