Berita Medan
Pemotor Nyaris Tewas Terlilit Kabel Menjuntai Belum Dapat Keadilan, Minta Bantuan ke Erick Thohir
Lutfhi Hakim Fauzi Simanjuntak masih merasakan sakit pada lehernya, hingga meminta bantuan Menteri BUMN Erick Thohir.
News video : Pemotor Nyaris Tewas Terlilit Kabel Menjuntai Belum Dapat Keadilan, Minta Bantuan ke Erick Thohir
TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Sudah dua bulan lamanya, Lutfhi Hakim Fauzi Simanjuntak masih merasakan sakit pada lehernya.
Ia masih terus mengingat kejadian yang nyaris menewaskannya setelah lehernya terjerat kabel yang menjuntai.
Kejadian itu terjadi di Jalan Williem Iskandar, Kecamatan Medan Tembung, tepatnya di simpang 4 Unimed, pada Jumat (23/2/2024) silam.
Tidak hanya itu, selama sakit pria berusia 25 tahun ini juga kesulitan untuk menafkahi keluarganya dan harus menanggung semua biaya pengobatan.
"Pasca kejadian ini sudah saya masih masa pengobatan. Dua bulan lebih ini saya tidak bisa beraktivitas seperti biasanya," kata Lutfhi saat ditemui di kantor LBH Medan, Rabu (24/4/2024).
"Karena memang kondisi luka di leher ini mengakibatkan aktivitas saya semua terganggu, karena terbatas gerak di leher,"
"Ditambah memang saat ini biaya pengobatan terus berjalan, saya tetap melakukan kontrol pengobatan," sambungnya.
Dia menyampaikan, pasca kejadian hingga saat ini belum ada yang bertanggungjawab dalam peristiwa yang nyaris menewaskannya.
Padahal, beberapa hari setelah kejadian ia sempat didatangi oleh sejumlah orang dari PT Telkom.
"Sebelumnya memang setelah kejadian ada pihak Telkom yang berkunjung, tapi sampai sekarang tidak ada tindakan lanjutnya," sebutnya.
"Bagaimana tentang biaya pengobatan, bagaimana tentang pekerjaan," tambahnya.
Lutfhi juga mengaku kecewa, terhadap pemerintah Kota Medan, perusahaan yang memiliki kabel dan juga Menteri BUMN.
"Dimana pemerintah maupun pemilik kabel tersebut tidak memiliki etikat baik. Sudah berbulan-bulan saya merasakan sakit, mengeluarkan biaya dan juga tidak bisa menafkahi istri," ucapnya.
"Jadi rasa kecewa ini sangat besar terhadap pemerintah, terkhusus kepada pak Menteri Erick Thohir," tambahnya.
Dalam kasus ini katanya, pihak Telkom menyampaikan bahwa telah melakukan investasi dan mengetahui pemilik kabel tersebut.
Namun, hasil investasi itu di rahasiakan oleh pihak Telkom dan enggan memberikan informasi.
"Padahal sebelumnya ketika mereka datang, mereka telah memaparkan hasil investasi internal. Tapi itu tidak membuktikan punya mereka, artinya mereka membantah," ujarnya.
"Tapi saya hanya meminta bantuan, tolong dibantu saya di arahkan siapa kira-kira pemilik kabel itu,"
"Namun kekecewaan terulang kembali, mereka menyampaikan sesama perusahaan tidak bisa sembarangan berbicara menyangkut bisnis," beber Luthfi.
Lebih lanjut, ia pun berharap kepada pemangku kebijakan agar membantunya untuk mencari keadilan dalam kasus tersebut.
"Kepada menteri BUMN Erick Thohir selaku pemegang kuasa untuk badan usaha milik negara kepada instansi lain, Pak Kapolri, mohonlah dibantu untuk penyelidikan kasus ini,"
"Lalu kepada Pemerintah Sumatra Utara, Kota Medan dan juga Deliserdang, ayolah sadar kami rakyat kecil, bagaimana ini tidak terjadi kepada orang-orang lain," pungkasnya.
(Cr11/tribun-medan.com)
| Makna Hari Pahlawan Bagi Pelajar di Medan, Dari Keteguhan Hati hingga Semangat Melawan Kemalasan |
|
|---|
| Wali Kota: ASN Harus Warisi Jiwa Patriot Para Pahlawan, Dewan Beri Pesan ke Kaum Muda |
|
|---|
| Usut Kebakaran Rumah Hakim Khamozaro Waruwu, Polisi Temukan Rekaman CCTV, Ada Tapi Mati |
|
|---|
| Pratu Saifhonna, Prajurit TNI Curi Kotak Amal, Uang Habis saat Pulang Kampung Jenguk Orang Tua Sakit |
|
|---|
| 39 Saksi Diperiksa Polrestabes Medan Terkait Kebakaran Rumah Hakim Khamozaro Waruwu |
|
|---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.