Arisan Online Bodong Tanjungbalai

Tagih Janji Pembayaran Emak-emak Gedor Pagar Rumah ZM Pemilik Arisan Online

Puluhan orang Emak-emak datangi gedor rumah ZM, pemilik arisan online (Arisol) di Jalan Anwar Idris, Kecamatan Datuk Bandar Timur

TRIBUN MEDAN/ALIF ALQADRI HARAHAP
Puluhan korban arisan online datangi rumah ZM di Jalan Anwar Idris, Kecamatan Datuk Bandar Timur, Kota Tanjungbalai, Senin (29/4/2024). Meminta haknya dibayarkan oleh pemilik arisan. (Alif Alqadri Harahap/tribun-medan.com) 

TRIBUN-MEDAN.com, TANJUNGBALAI - Puluhan orang Emak-emak datangi gedor rumah ZM, pemilik arisan online (Arisol) di Jalan Anwar Idris, Kecamatan Datuk Bandar Timur, Kota Tanjungbalai, Senin (29/4/2024).

Puluhan emak-emak ini datangi rumah ZM dengan harapan dapat berjumpa langsung dengan ZM dan Dibayarkan uang arisan miliknya.

Desy, salah seorang korban mengaku sudah beberapa kali kerumah ZM untuk meminta uangnya. Namun, ZM selalu tidak berada di kediamannya.

Bahkan, menurutnya, terakhir berjumpa dengan ZM, dirinya diminta untuk bersabar dan dijanjikan akan dibayarkan pada 25 April 2024 kemarin.

"Uang kami yang masuk ada Rp 47,5 juta. Arisan kami selesai kemarin di bulan 3. Tapi, sampai saat ibu tidak dibayar oleh ZM," ungkap Desy.

Lanjutnya, ZM sudah membuat surat perjanjian pembayaran yang disaksikan langsung oleh adik kandungnya DM, dan anaknya.

"Saya tidak minta banyak, tidak Rp 47,5 juta itu saya minta. Hanya Rp 15 juta sajalah yang kuminta ke dia. Sampai saat ini tidak juga kunjung dibayar," katanya.

Katanya, dirinya juga sudah meminta uang tersebut ke adik ZM. Namun, tetap kebuntuan yang didapat.

"Sehari dua hari kami kesana, sampai saat ini tidak ada kabar katanya. Padahal, Anak-anak ZM ini susah ada disana. Kami menduga dia ini sudah kabur melarikan diri," ujarnya.

Namun, anehnya, media sosial Facebook milik ZM sempat melakukan live dan sempat membalas pesan Desy.

"Dia klarifikasi, katanya ada 21 get yang sudah dibayarkan. Tapi, punya kami mana. Tidak ada dibayarkannya," kata Desy.

Katanya, sejak main pada tahun 2022 hingga kini, belum mendapatkan get yang dijanjikan oleh ZM.

"Untuk korbannya, masih ini sekitar 20 orang. Tapi masih banyak juga yang menchating aku mempertanyakan soal ini. Tapi, gatau jugalah, ada yang takut," ungkapnya.

Sampai saat ini, pihaknya masih berharap agar uang tersebut dapat dibayarkan.

(cr2/tribun-medan.com)

Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

Ikuti juga informasi lainnya di Facebook,Instagram dan 

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved