Berita Deli Serdang Terkini

Pansus Deli Serdang Temukan Banyak Oknum Nakal Bikin PAD Bocor, Begini Reaksi Bapenda

Badan Pendapatan Daerah Kabupaten Deli Serdang buka suara atas adanya temuan kebocoran Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari tim Pansus PAD DPRD.

Penulis: Indra Gunawan | Editor: Randy P.F Hutagaol
HO
Tim Pansus PAD DPRD Deli Serdang berfoto bersama dengan Pj Bupati Deli Serdang, Wiriya Alrahman dan jajaran setelah menggelar pertemuan Selasa, (30/4/2024). 

TRIBUN-MEDAN. com, LUBUKPAKAM - Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kabupaten Deli Serdang buka suara atas adanya temuan kebocoran Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari tim Pansus PAD DPRD Deli Serdang.

Meski tim Pansus menyebut banyak "pemain" atau oknum nakal di Bapenda namun pihak Bapenda tidak berani untuk membantah atau menyangkal.

Hal-hal yang menjadi temuan tim Pansus dijadikan atensi dan perhatian khusus oleh Bapenda.

"Kalau mereka (Pansus) berpraduga begitu ya kita nggak masalah, bagus juga. Berarti mereka sudah tau tinggal kita gerakkan. Kita jadikan masukan," ujar Kabid Pajak Daerah Bapenda Deli Serdang, Juniver Reynol Marbun Sabtu, (4/5/2024).

Juniver mengakui dalam rapat bersama Pj Bupati di akhir April lalu, tim Pansus sudah menyebutkan beberapa temuan sementaranya.

Pada saat itu mereka tidak mau juga untuk mengomentari secara langsung apa yang menjadi temuan sehingga terjadi kebocoran PAD selama ini.

Sejauh yang ia tangkap kalau yang menjadi kecurigaan dari tim Pansus adalah oknum pegawai mereka yang di UPT Kecamatan.

"Praduga mereka itu di UPT (yang bermain). Iya sudah disampaikan langsung (di depan Pj Bupati). Kita akuin di UPT itu banyak (bisa jadi). Kita pasti mengakui, nggak mungkin kita bilang nggak ada permainan itu di UPT, mana mungkin. Pastilah (ada oknum nakal)," kata Juniver.

Juniver menyebut mereka yang di Kabupaten diakui tidak bisa juga menjangkau dan mengawasi pergerakan oknum nakal di UPT selamanya.

"Selama ini, pemasukan tetap ada meskipun bisa saja besarannya pajaknya diturunkan. Kan ada juga rumah makan yang masih manual. Itu yang paling kita curigai karena mungkin main sama UPT," ucap Juniver.

Juniver menyebut untuk saat ini tempat makan, parkir hingga hotel sudah dipasangi tapping box.

Meski ini merupakan alat pemantau untuk menghindari kecurangan laporan pajak namun disebut tidak semua juga Wajib Pajak (WP) punya kejujuran.

Disebut ada saja cara yang bisa dilakukan WP untuk juga mengelabui petugas.

"Sebenarnya pakai tapping box itu sudah bisa kita lihat juga di sistem. Sudah bagus sistemnya cuma untuk restoran ini bisa juga mereka bermain namanya mau nggak jujur dan nakal. Waktu ramai dicabut mereka karenakan ini kabel kayak telepon. Setengah jam saja dimatikannya ketika sedang ramai sudah berapa itu (potensi yang hilang)," jelas Juniver.

Disampaikan pada sistem yang mereka miliki apabila tapping tidak berkeja atau mati akan kelihatan di layar.

Biasanya jika sudah terjadi seperti itu mereka akan langsung menginfokan kepada UPT untuk menelusuri apa penyebab sistem tidak bekerja.

Terkadang karena melihat ada kecurigaan atau dugaan unsur kesengajaan dari WP tim Perencanaan Pengembangan (Rembang) juga turun menanyakan apakah memang ada unsur kesengajaan atau hal teknis lain.

"Sekarang ini kita terapkan sistem nongkrong juga. Sebenarnya berapa omset seminggu," katanya.

Hingga berita ini diturunkan Kepala Bapenda Deli Serdang, Muhammad Salim belum dapat dipintai komentarnya.

Berulang kali nomor ponselnya dihubungi namun tidak bersedia menjawab.

Pesan singkat juga tidak mendapat balasan.

(dra/tribun-medan.com)

Sumber: Tribun Medan
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved