Breaking News

Penculik Anak di Simalingkar

MOTIF PENCULIKAN ANAK GEMPAR di Simalingkar Disebut Saksi Mata Bermula dari Utang Rp 15 Juta!

"Ada dibicarakan soal utang piutang, tapi memang kabar mengatakan bahwa suami dari ibu anak ini ada utang," bebernya.

|

TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Saksi mata penangkapan penculik anak sebut kasus tersebut bermula akibat ayah kandung miliki utang piutang.

Sebelumnya, tiga orang pelaku penculikan anak ditangkap di pasar tradisional yang berada di Jalan Jahe Raya Perumnas Simalingkar, Kelurahan Mangga, Kecamatan Medan Tuntungan, Kota Medan.

Hal tersebut dibenarkan oleh saksi mata yang berada dilokasi kejadian penangkapan pelaku.

"Betul, ada keramaian yang diduga penculikan anak dan yang tiga orang saya amankan ke rumah, Jalan Jahe Raya No 35 agar tidak terjadi pemukulan terhadap ketiga orang diamankan dan segera dilaporkan ke polisi," kata saksi mata Edison Sinuraya, Selasa (7/5/2024).

Edison mengatakan, bahwa dugaan penculikan anak tersebut dilakukan oleh tiga orang pelaku yakni satu orang pria pemilik mobil, satu perempuan berhijab hitam dan satu perempuan berambut pirang.

Informasi yang saksi mata dapati, bahwa para terduga pelaku mengambil anak secara langsung dari rumahnya yang berada di Jalan Nilam 4 Perumnas Simalingkar tanpa sepengetahuan ibunya.

"Kejadian pengambilan anak langsung tanpa sepengetahuan ibu dari ayunan baby, dan dibawa sudah 4 hari, menurut sang ibu," ucapnya.

Ia menjelaskan, pada hari Senin (6/5/2024), keluarga melakukan negosiasi untuk pengembalian anak.

Perjanjian itu sepakti dan dilakukan di dekat sekolah Timbul Jaya. Namun, transaksi tidak terjadi, pelaku pengambilan anak melarikan diri dan tertangkap di depan pasar tradisional tersebut.

"Lalu mereka menarik keluar, baby dari dalam mobil dan diteriakin mereka bahwa ada penculikan," sebut Edison.

Dibeberkan Edison, bahwa kasus ini bermula ketika sang ayah dari anak yang diambil memiliki utang piutang Rp 15 juta kepada dua orang perempuan terduga pelaku.

Sementara, pria yang menjadi pelaku ikut terlibat karena mengendarai mobil miliknya untuk melancarkan aksi pengambilan anak tersebut yang dimintai tolong oleh kedua pelaku perempuan.

"Ada dibicarakan soal utang piutang, tapi memang kabar mengatakan bahwa suami dari ibu anak ini ada utang," bebernya.

Menurut pria lanjut usia itu, bahwa pengakuan dari pelaku pria yang bekerja sebagai supir taksi online itu merupakan warga Kota Binjai.

Sementara, satu wanita yang pakai jilbab mengaku tinggal di Padang Bulan dan wanita rambut pirang hanya menyebutkan bahwa tinggal di Kota Medan tanpa memberitahu secara rinci letaknya dimana.

Atar peristiwa tersebut, lanjut Edison, warga yang berada dilokasi penangkapan merasa geram dan meluapkan emosinya dengan memukul pelaku.

"Waktu digiring keluar rumah dibawa oleh polisi, disitu di pukulin, seandainya tidak dibawa ke dalam rumah mungkin sempat terjadi pengamukan," pungkasnya.

(cr28/tribun-medan.com)

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved