Mayat dalam Karung

3 Fakta Mayat dalam Karung di Cirebon, Tragis Indah Fitriani Ternyata Dirupaksa Bergilir

Terungkap fakta baru soal kasus pembunuhan sadis terhadap korban Indah Fitriani. Berikut 3 Fakta Mayat dalam Karung di Cirebon

Tribunnews.com
Terungkap fakta baru soal kasus pembunuhan sadis terhadap korban Indah Fitriani (22) di Cirebon. Sebelumnya, jasad Indah Fitriani (22) ditemukan dalam karung di Sungai Tegalgubug, Kecamatan Arjawinangun, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, Minggu (5/5/2024). (Tribunnews.com) 

Namun, kecurigaan muncul setelah lima hari hilang kontak, keluarga mendengar ada penemuan mayat wanita di Sungai Tegalgubug.

Setelah pengecekan ke rumah sakit dan kepolisian, ternyata jasad itu adalah Indah Fitriani.

Pihak keluarga lantas melaporkan kejadian tersebut ke polisi, Selasa (7/5/2024).

Terkuaknya identitas korban disampaikan bibi korban, Siti Sholihah (33 tahun) didampingi Ibu korban, Bariah (53 tahun) warga Desa Panguragan Wetan, Kecamatan Panguragan.

Sholihah meyakini, mayat mengapung di bawah jembatan bambu Desa Tegalgubug Lor yang ia lihat dalam video viral di media sosial (medsos) adalah keponakannya yang bernama Indah Fitriani.

Ia mengatakan, ciri-ciri yang diinformasikan dalam video itu telah meyakinkan dirinya bahwa korban adalah keponakannya.

“Dalam video itu kan ditulis bahwa mayat itu pakai cincin di jari tengah dengan pakaian yang sering digunakan korban,” ujar Sholihah.

kasus pembunuhan sadis terhadap korban Indah Fitriani
BIBI DAN IBU KORBAN: Terungkap fakta baru soal kasus pembunuhan sadis terhadap korban Indah Fitriani (22) di Cirebon. Sebelumnya, jasad Indah Fitriani (22) ditemukan dalam karung di Sungai Tegalgubug, Kecamatan Arjawinangun, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, Minggu (5/5/2024). (Tribunnews.com)

Menurut Sholihah, terakhir kali dirinya berkomunikasi adalah saat menanyakan kabar keponakannya tersebut pada Kamis (2/5/2024).

Namun, saat itu ia mengaku tidak bisa membalas karena kehabisan kuota.

Karena merasa bersalah tidak dapat membalas pesan dari korban, kemudian ia menghubungi kembali korban pada tanggal 4 Mei 2024.

Sayangnya, nomor korban sudah tidak dapat dihubungi lagi alias tidak aktif.

Ia mengatakan, dengan kondisi tersebut ia merasa ada ketidakwajaran, karena hal itu diluar kebiasaan korban.

“Biasanya handphone dia selalu aktif, tapi ketika tanggal 4 Mei itu tidak aktif. Bahkan dari sore sampai malam hari saya kontak itu tidak aktif terus. Sehingga jadi muncul kecurigaan,” kata Sholihah.

Ia menjelaskan, korban merupakan karyawan di salah satu pabrik yang berlokasi di Kabupaten Majalengka.

Korban sudah satu tahun bekerja sambil kuliah karena mendapat beasiswa dari Pemerintah. “Dia (korban, red) tinggal tempat kos di Majalengka,”ujarnya.

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved