Berita Viral
SOSOK Pengganti Ebrahim Raisi yang Tewas Kecelakaan, Tapi Tunggu Keputusan Ayatollah Ali Khamenei
Kematian Presiden Iran, Ebrahim Raisi menimbulkan tanda tanya siapa penggantinya. Ebrahim Raisi tewas setelah kecelakaan helikopter di Azerbaijan, Min
TRIBUN-MEDAN.com - Kematian Presiden Iran, Ebrahim Raisi menimbulkan tanda tanya siapa penggantinya. Ebrahim Raisi tewas setelah kecelakaan helikopter di Azerbaijan, Minggu (20/5/2024).
Selain Ebrahim, ada 8 orang lain yang di dalam helikopter ikut tewas.
Lantas siapa pengganti Ebrahim Raisi?
Kemungkinan besar, jabatan Presiden Iran akan diambil alih Wakil Presiden Iran, Mohammad Mokhber.
Jabatan Presiden Iran menggantikan kekosongan setelah Ebrahim Raisi tewas tersebut diperkirakan akan diambil sambil mempersiapkan Pemilu dini, dilansir dari Hurriyet.
Aturan itu tertulis di konstitusi Iran, yang menyebut bahwa wakil presiden pertama mengambil alih "jika presiden meninggal, dipecat, mengundurkan diri, tidak hadir atau sakit selama lebih dari dua bulan".
Raisi dilaporkan meninggal pada hari Minggu (19/5/2024) bersama Menteri Luar Negeri Hossein Amir-Abdollahian dan pejabat lainnya dalam insiden helikopter jatuh di Jolfa, daerah perbatasan negara Azerbaijan.
Raisi diketahui mendekati akhir masa jabatan empat tahun pertamanya sebagai presiden.
Adapun penunjukan sementara Mokhber memerlukan persetujuan dari pemimpin tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei, yang memiliki keputusan akhir dalam semua urusan negara.
Baca juga: 1 Faktor Kegagalan Arsenal Dibeberkan Gelandang Manchester City
Baca juga: Gabung dengan Gerindra, Bobby Nasution Sebut Sudah Izin ke Jokowi
Menurut konstitusi, pemilihan presiden untuk memilih pengganti permanen akan diadakan dalam waktu 50 hari.
Sebuah dewan yang terdiri dari ketua parlemen, ketua peradilan dan wakil presiden akan ditugaskan untuk mengatur pemungutan suara nasional.
Mokhber, 68, diangkat menjadi wakil presiden saat Raisi mulai menjabat pada Agustus 2021.
Wakil presiden tersebut lahir di kota Dezful di provinsi barat daya Khuzestan, di mana ia memegang beberapa posisi resmi.
Selama bertahun-tahun sejak 2007, Mokhber memimpin Eksekusi Perintah Imam Khomeini, sebuah organisasi pemerintah yang bertugas mengelola properti yang disita setelah revolusi Islam tahun 1979.
Yayasan ini, yang didirikan pada tahun 1980an, selama bertahun-tahun telah berkembang menjadi konglomerat ekonomi negara yang besar dengan saham di berbagai sektor.
| Ibu dan Anak Turut Jadi Korban Tewas Kecelakaan Maut Bus PO Haryanto di Jalan Tol Batang |
|
|---|
| BEDA Nasib Polisi yang Digerebek Istri di Tanjungbalai dengan Kapolsek Mesum di Rumah Janda Dipecat |
|
|---|
| KRONOLOGI Siswi SMA di Jawa Barat dan Lampung Selatan Dirudapaksa Teman Sendiri sampai Ditelantarkan |
|
|---|
| Kronologi 2 Begal Beraninya Lepas Tembakan, Pelaku Babak Belur Dihajar Massa, Nasibnya Masuk RS |
|
|---|
| KASUS Razman vs Hotman Paris: Dari Vonis 1 Tahun 6 Bulan Penjara, Kini Banding ke PT DKI Jakarta |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.