SOSOK Indra Gunawan, Guru SMK Jadi Model Busana Buatan Murid, Aksinya Viral dengan Busana Unik

TRIBUN-MEDAN.com - Inilah sosok Indra Gunawan, seorang guru SMK di Yogyakarta yang baru-baru ini viral di media sosial.

Indra Gunawan viral lantaran aksinya yang memakai busana buatan murid-muridnya.

Pakaian unik yang dikenakannya ternyata adalah hasil karya murid-muridnya. 

Dikutip dari Tribunnews.com, video itu viral seusai diunggah oleh akun TikTok @alaindra.

Dalam video itu, tampak seorang pria yang berprofesi sebagai guru SMK di Yogyakarta yang menjadi model bagi murid-muridnya.

Terlihat foto-foto sang guru SMK itu memeragakan busana hasil harya anak didiknya.

"Hampir semua busana yang dipakai merupakan karya siswa di sekolah ataupun yang PKL di Alalea Mode," tulis @alaindra di salah satu unggahannya.

Dalam unggahan beberapa foto, ia tampak mengenakan pakaian bernuansa hitam.

Rupanya pria tersebut adalah guru program keahlian tata busana di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di Yogyakarta.

Aksinya memeragakan sejumlah busana karya anak didiknya pun viral di TikTok.

Tak sedikit yang memuji busana yang dikenakan sang guru.

Kepada awak media, guru SMK yang bernama Indra Gunawan ini, sengaja mengenakan pakaian karya siswanya saat memberikan pelajaran program keahlian busana.

Hal tersebut, kata Indra, dinilai sebagai metode pembelajaran yang efektif untuk para siswa.

"Dengan mengenakan pakaian karya para siswa itu, pembelajaran jadi lebih efektif dari pada hanya sekadar memberikan penjelasan-penjelasan," ucapnya di SMKN 1 Pandak, Bantul, Selasa (28/5/2024), dilansir TribunJogja.com.

Di sisi lain, menurut Indra, pembelajaran secara materi tidak begitu efektif.

Bahkan, para siswa hanya bisa berandai-andai, seperti apa proyek yang akan digarap dan hasil karya siswanya bisa kurang maksimal.

"Nah, kalau itu kami jelaskan dan kami beri contoh sambil mengenakan pakaian yang mereka bikin, itu akan cepat terserap dan cepat masuk ke dalam ide pikiran mereka," tutur Indra.

Sempat Merasa Kesulitan ketika Mengajar

Lebih lanjut, Indra mengaku sempat merasa kesulitan saat mengajar para siswa membuat ragam busana.

Namun, kesulitan itu didapatkan ketika mengajar siswa kelas awal.

"Kesulitan itu hanya terjadi saat kelas-kelas awal. Karena, mereka adalah anak lulusan SMP sederajat dan bukan 100 persen menyukai masuk program tata busana."

"Bisa jadi, karena paksaan orang tua, paksaan jurusan lain yang mereka tidak bisa ambil, dan sebagainya," cerita Indra.

Meski begitu, Indra tetap sabar memberikan edukasi kepada anak didiknya agar menghasilkan karya yang dilirik masyarakat.

"Harapan saya itu, anak-anak saya bisa menjadi anak-anak yang hebat dalam bidangnya masing-masing."

"Harapan saya juga mereka hebat di bidang busana, biar sesuai dengan apa yang telah dipelajari sebelumnya dan tinggal diasah kembali," ungkap Indra.

Berencana Jalin Kerja Sama

Indra berencana menjalin kerja sama dengan sejumlah instansi.

Hal tersebut, dilakukan untuk memasarkan produk-produk karya siswa program keahlian busana di sekolah Indra mengajar.

Sebelumnya, Indra telah menggunakan pakaian karya-karya siswanya pasca pandemi Covid-19.

"Dari situ, saya mencoba mengumpulkan energi dengan mencontohkan langsung seperti apa hasil karya kakak tingkat mereka (kakak tingkat siswa didiknya)."

"Dan itu jadi gambaran yang nyata bahwa hasil karya kakak tingkat mereka juga bagus dan layak untuk digunakan," jelasnya.

Meski demikian, pakaian karya anak didiknya tidak selalu dipakai lantaran pihak sekolah dan pemerintah telah membuat peraturan seragam bagi para pengajar atau guru.

Jadi, menurut Indra, ia hanya mengenakan pakaian karya anak didiknya setiap Kamis dan Jumat.

(*/tribun-medan.com)

Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram dan Twitter   dan WA Channel

Berita viral lainnya di Tribun Medan 

Artikel ini telah tayang di TribunWow.com