Sumut Terkini

Dinas Kelautan dan Perikanan Sumut Berikan Asuransi Ketenagakerjaan ke 6.000 Nelayan Tahun 2024

Namun, Hamdan mengatakan, jika dibandingkan dengan total nelayan yang ada di Sumut, jumlah tersebut masih sedikit. 

Editor: Ayu Prasandi
TRIBUN MEDAN/RECHTIN
Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Sumatra Utara bersama BPJS Ketenagakerjaan meluncurkan asuransi yang diberikan untuk 6000 nelayan acara peluncuran asuransi nelayan di Aula Raja Inal Siregar, Medan, Senin (3/6/2024). 

TRIBUN-MEDAN.COM, MEDAN - Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Sumatra Utara bersama BPJS Ketenagakerjaan meluncurkan asuransi yang diberikan untuk 6000 nelayan di 22 kabupaten/kota di Sumut.

Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Sumut Hamdan Sukri Siregar mengatakan pemberian asuransi ini sudah dilakukam Pemprov Sumut sejak tahun 2011.

"Dari tahun 2011 sampai 2023 total nelayan yang mendapatkan asuransi ketenagakerjaan ada 58.557 nelayan. Sementara tahun ini kita berikan untuk 6.000 nelayan," ujar Hamdan Sukri dalam acara peluncuran asuransi nelayan di Aula Raja Inal Siregar, Medan, Senin (3/6/2024).

Namun, Hamdan mengatakan, jika dibandingkan dengan total nelayan yang ada di Sumut, jumlah tersebut masih sedikit. 

"Total nelayan kita kurang lebih ada 143.250. Jadi baru sekitar 45,6 persen nelayan yang tercover asuransi ketenagakerjaan," ungkapnya.

Dikatakannya, pemberian asuransi bagi nelayan ini dilakukan mengingat profesi nelayan sangat rentan dengan berbagai resiko.

Seperti menghadapi cuaca di laut yang ekstrem, rentan kecelakaan, hingga meninggal dunia. 

"Untuk itu pemberian asuransi bagi nelayan merupakan keharusan yang harus diberikan. Kehadiran para stakeholder baik pemerintah, swasta, industri perikanan dan masyarakat juga sangat diperlukan," katanya.

Ia berharap agar pemberian asuransi nelayan ini dapat memberikan perlindungan bagi nelayan.

Serta memastikan para nelayan dapat melanjutkan usaha di sektor yang lebih besar. 

"Kita berharap untuk memperkuat kemitraan yang telah terbentuk untuk meningkatkan kesejahteraan nelayan kami undang nelayan untuk hadir di sini sebagai harapan untuk perkembangan industri perikanan dan komunitas nelayan kita yang lebih baik lagi," katanya.

Sementara itu, Kepala Kantor BPJS Ketenagakerjaan wilayah Sumbagut Hengky Rhosidien mengatakan total pekerja informal di Sumut yang terdaftar dalam BPJS ketenagakerjaan masih minim.

"Berdasarkan data yang ada, total coverage untuk pekerja informal di tahun 2024 baru sekitar 23,78 persen," ujar Hengky.

Jumlah ini berbeda jauh jika dibandingkan dengan coverage pekerjaa sektor informal yang mencapai 52,98 persen pada tahun 2024.

"Untuk itu kami mendorong kolaborasi di lintas sektor untuk menambah jumlah pekerja yang terjamin dalam asuransi ketenagakerjaan. Sehingga mereka dapat lebih terlindungi," katanya.

Halaman
12
Sumber: Tribun Medan
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved