Tribun Wiki

5 Senjata Canggih Militer Hizbullah yang Siap Gempur Israel

Israel menyatakan akan menggempur Lebanon setelah terlibat pertikaian sengit akhir-akhir ini. Lantas, bagaimana kekuatan Hizbullah?

Editor: Array A Argus
i24
Pasukan elite Radwan Hizbullah dilaporkan menyiapkan pembalasan atas terbunuhnya seorang komandan senior unit mereka, Jawad Al-Taweel. Satu di antara kekhawatiran adalah Pasukan Radwan menjalankan misi masuk menyerbu ke Israel yang akan menghasilkan perang front kedua di Israel. IDF diketahui tengah menggempur Gaza untuk menumpas Hamas. 

TRIBUN-MEDAN.COM,- Perang terbuka antara Israel dengan Lebanon sudah di depan mata.

Militer Israel menyatakan bahwa pihaknya akan melancarkan serangan terhadap pemerintah yang mendukung Palestina tersebut.

Rencana penyerangan itupun sudah disetujui dan sedang divalidasi.

Dengan adanya rencana perang terbuka ini, muncul pertanyaan mengenai kesiapan dan kekuataan dari pasukan Hizbullah Lebanon.

Banyak yang bertanya soal sejauh apa persenjataan yang dimiliki oleh Hizbullah.

Baca juga: HOUTHI ULTIMATUM! Minta Seluruh Kapal Perang Hengkang dari laut Merah

Seperti dilansir dari Reuters, kekuatan militer Hizbullah didukung oleh persenjataan roket.

Diperkirakan negara ini memiliki lebih dari 150.000 rudal dan roket dari berbagai jenis dan jangkauan, menurut Buku Fakta Dunia dari Badan Intelijen Pusat AS.

Hizbullah mengatakan, mereka memiliki roket yang dapat menghantam seluruh wilayah Israel.

Banyak dari roket tersebut tidak terarah, namun juga memiliki rudal presisi, drone dan rudal anti-tank, anti-pesawat dan anti-kapal.

Pendukung dan pemasok senjata utama Hizbullah adalah Iran.

Para ahli mengatakan, Teheran mengirim senjata ke kelompok tersebut melalui jalur darat melalui Irak dan Suriah.

Keduanya merupakan negara Timur Tengah, di mana Iran memiliki hubungan dekat dan memiliki pengaruh yang kuat di wilayah tersebut.

Baca juga: Sejarah Berdirinya Hizbullah, Pasukan Syiah Lebanon yang Kini Bantu Hamas Gempur Israel

Banyak dari senjata kelompok Muslim Syiah, mirip dengan apa yang dimiliki Iran, Rusia atau Tiongkok.

Pemimpin Hizbullah Sayyed Hassan Nasrallah mengatakan, pada tahun 2021 kelompoknya memiliki 100.000 pejuang.

CIA World Factbook memperkirakan pada tahun 2022 terdapat 45.000 pejuang, yang terbagi antara 20.000 personel tetap dan 25.000 personel cadangan.

RUDAL ANTI-TANK

Halaman 1/4
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved