Medan Terkini
Warga Keluhkan Jalan Amblas di Sampali, Camat: akan Ada Ganti Rugi
Sejumlah warga jalan Sampali, Kelurahan Pandau Hulu II, Kecamatan Medan Area mengeluhkan proyek pelebaran parit milik Pemko Medan.
Penulis: Anisa Rahmadani | Editor: Randy P.F Hutagaol
TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Sejumlah warga jalan Sampali, Kelurahan Pandau Hulu II, Kecamatan Medan Area mengeluhkan proyek pelebaran parit milik Pemko Medan. Pasalnya, akibat proyek itu, jalannya menjadi amblas.
Amatan Tribun Medan, setengah badan jalan yang sering dilintasi para pengendara amblas. Akibatnya, jalan itu tidak bisa dilalui hingga saat ini.
Sementara di area tempat jalan amblas itu terdapat sejumlah rumah warga.Para warga ini tidak bisa beraktifitas keluar masuk rumah dengan kendaraan.
Satu alat berat ekskavator juga masih ada di area tersebut. Sejumlah pekerja proyek masih ada di sana. Namun para pekerja terlihat santai dan tidak melakukan pekerjaan apapun.
Ketika Tribun Medan mengambil gambar, tiba-tiba mesin ekskavator itu hidup dan sejumlah petugas terlihat seperti sedang mengecek beberapa pengerjaan fisik jalan amblas tersebut.
Sementara saat Tribun Medan di lokasi, terlihat seorang pengantar makanan online terpaksa harus jalan kaki. Sebab, tujuan pengantaran makanan itu berada di area rumah warga yang jalannya amblas.
Seorang warga jalan Sampali, Amin mengatakan, jalan amblas ini sudah terjadi sejak tiga hari lalu.
Dikatakannya, jalan amblas ini terjadi karena kondisi hujan lebat beserta adanya penggalian dari ekskavator tersebut.
"Jalan yang amblas itu sudah tiga hari lah terjadi saat hujan deras jadinya longsor. Ditambah masuk satu alat ekskavator itu mungkin," ucapnya saat ditemui Tribun Medan, Senin (24/6/2024).
Menurutnya ekskavator itu diturunkan ke jalan Sampali untuk melakukan pelebaran parit.
"Proyek ini kan katanya untuk pelebaran aliran sungai. Tapi sebetulnya ini tidak ada manfaatnya untuk kami karena jalan ini jadi sempit dan tidak pernah banjir," jelasnya.
Amin juga mengeluhkan proyek pelebaran parit ini sudah memakan waktu cukup lama.
"Sudah berapa lama proyek ini gak selesai-selesai. Kalau untuk dikorek dalam bisa. Tapi kalau pelebaran itu namanya menyempitkan jalan. Karena makin lama orang makin banyak punya kendaraan," ucapnya
Dijelaskannya, ia bersama warga lainnya dari awal sudah tidak setuju dengan proyek pelebaran parit.
"Sebelum adanya proyek ini, kita juga sudah ajukan penolakan saat itu. Tapi tetap dikerjakan oleh pemerintah. Makanya, sampai saat ini saya pribadi masih tidak setuju untuk pelebaran parit," katanya.
Stiker Barcode Parkir Berlangganan Tak Berlaku Lagi di Medan, Begini Kata Kadishub |
![]() |
---|
Diperiksa Kejatisu, Anggota DPRD Medan Eko Ditanyai 18 Pernyataan Dugaan Pemerasan |
![]() |
---|
Kebijakan Baru, Stiker Barcode Parkir Berlangganan Tidak Berlaku Lagi, Ini Kata Kadishub |
![]() |
---|
Besaran Tunjangan yang Diterima Anggota DPRD Sumut, Ada Tunjangan Sewa Rumah hingga Transportasi |
![]() |
---|
6 Bulan Berlalu, Polisi Belum Tetapkan Tersangka Kasus Pakai Lagu tanpa Izin di HW Dragon Bar Medan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.