Medan Terkini

Siswa SMP Tewas Diduga Dianiaya Polisi, Ortu Dilarang Lihat Jasad Utuh, Komnas HAM Turun Tangan

Kasus Afif Maulana siswa SMP di Padang tewas diduga dianiaya anggota Polisi membuka babak baru. Komnas HAM pun turun tangan.

Istimewa
Sosok seorang siswa kelas 1 SMP di Kota Padang, Sumatera Barat, Afif Mualana (AM) (13) ditemukan tewas mengenaskan di bawah Jembatan Batang Kuranji, Kelurahan Pasar Ambacang, Kecamatan Kuranji. (Istimewa) 

TRIBUN-MEDAN.com - Kasus Afif Maulana siswa SMP di Padang tewas diduga dianiaya anggota Polisi membuka babak baru. Ternyata orangtua sempat dilarang melihat kondisi tubuh Afif Maulana.

Orangtua mengungkapkan ada pihak yang melarang melihat jenazah Afif secara utuh usai autopsi. 

Pihaknya hanya diperbolehkan melihat bagian wajah saja. 

Koordinator Advokasi LBH Padang, Diki Rafiqi mengatakan usai proses autopsi pihak keluarga Afif hanya diperbolehkan melihat bagian wajah saja atau tidak secara utuh tubuh Afif.

Tidak diketahui pasti alasan pihak keluarga dilarang melihat secara utuh jenazah Afif, namun menurut LBH Padang pihak Polda Sumatera Barat tak menyampaikan alasan kuat.

"Ini hanya boleh melihat wajahnya saja. Setelah kami proses tanpa alasan kuat juga, keluarga tidak pernah melihat badan dan lainnya," kata Diki di Ciracas, Jakarta Timur, Rabu (26/6/2024).

Selain tak diperbolehkan melihat secara utuh, pihak keluarga dilarang memandikan jenazah Afif di rumah sebagaimana budaya di masyarakat Padang dalam penanganan jenazah.

Usai proses autopsi di RS Bhayangkara Sumatera Barat, pihak keluarga hanya diperkenankan untuk membawa jenazah untuk langsung dimakamkan di Taman Pemakaman Umum.

"Sayangnya pihak keluarga tidak boleh memandikan di rumah. Padahal harusnya di Padang kalau ada orang meninggal harus dimandikan di tengah rumah dulu, baru dikebumikan," ujarnya.

Diki menuturkan hingga kini pihak keluarga Afif juga belum mengetahui secara pasti penyebab kematian, karena hasil autopsi disampaikan hanya menyebut korban meninggal tak wajar.

LBH Padang menduga Afif tewas akibat dianiaya oknum anggota Sabhara Polda Sumatera Barat karena terdapat sejumlah saksi-saksi yang menguatkan tindak pidana tersebut.

"Kami enggak bisa uraikan (fakta). Tapi kami memiliki keyakinan bahwa dugaan ini ada penyiksaan berujung kematian yang dilakukan pihak melakukan dinas pada malam itu yaitu Polda Sumbar," tuturnya.

Sebagai informasi, Afif Maulana (13) yang diduga dianiaya oknum anggota Polri ditemukan tewas di bawah jembatan aliran Batang Kuranji, Kota Padang pada Minggu (9/6/2024) siang.

LBH Padang menduga Afif dianiaya saat sejumlah personel Sabhara Polda Sumatera Barat membubarkan tawuran kelompok remaja di lokasi setempat pada Minggu (9/6) dini hari.

Berdasar keterangan saksi-saksi yang merupakan teman korban dan saat kejadian berada di lokasi, Afif sempat ditendang oknum anggota Polda Sumatera Barat hingga terjatuh dari kendaraan.

Sumber: Tribunnews
Halaman 1/4
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved