Karo Terkini

Pendeta GBKP Berastagi Sebut Korban Kapal Terbalik di Pulau Mursala Sudah dalam Perjalanan Pulang

Jemaat gereja dari Retreat Permata GBKP Berastagi Desa Cinta Rakyat, Kecamatan Merdeka turut menjadi korban atas peristiwa tenggelamnya kapal.

Penulis: Muhammad Nasrul | Editor: Randy P.F Hutagaol
TRIBUN MEDAN/HO
Proses evakuasi korban kapal terbalik di kawasan perairan di Kabupaten Tapanuli Tengah, Sabtu (29/6/2024) kemarin. 

TRIBUN-MEDAN.com, KARO - Jemaat gereja dari Retreat Permata GBKP Berastagi Desa Cinta Rakyat, Kecamatan Merdeka, Kabupaten Tanah Karo turut menjadi korban atas peristiwa tenggelamnya kapal di perairan Kabupaten Tapanuli Tengah, Sabtu (29/6/2024) kemarin.

Diketahui, peristiwa nahas tersebut terjadi saat kapal yang ditumpangi para jemaat tersebut berlayar dari Sibolga menuju Pulau Mursala.

Hingga saat ini, diketahui para korban yang berasal dari Kabupaten Karo tersebut dalam kondisi selamat setelah berhasil dievakuasi oleh nelayan dan tim.

Hal ini juga dibenarkan oleh Pendeta GBKP Runggun Cinta Rakyat Abadi Ginting, saat dikonfirmasi Minggu (30/6/2024).

"Benar jemaat kita kemarin ikut di rombongan tersebut, semuanya dalam keadaan selamat," ujar Abadi.

Ketika ditanya perihal kondisi dan posisi terkini para jemaat tersebut, ia mengungkapkan untuk kondisi para korban saat kejadian berlangsung ia mengaku tidak mengetahui secara pasti bagaimana awal mula kronologi kejadiannya.

Saat ini, dari informasi terbaru ia mendapatkan kabar jika jemaatnya sudah berangkat dari Sibolga menuju ke Kabupaten Karo.

"Kalau pastinya saya enggak tau, tadi jemaat kita ada yang bilang kondisinya semua dalam keadaan sehat. Ini sekarang sudah di jalan," ungkapnya.

Ketika ditanya tujuan dari para jemaat ke kawasan Tapanuli Tengah, ia mengaku jika keberangkatan jemaatnya kemarin dalam rangka ada kegiatan gereja di kawasan Sibolga.

Setelah selesai kegiatan, jemaat memang sudah memiliki rencana untuk berwisata ke pulau yang ada di kawasan tersebut.

"Memang ada kegiatan gereja," katanya.

Ketika ditanya kapan dirinya mengetahui kejadian tersebut, Abadi menjelaskan jika dirinya mendapatkan laporan pada Sabtu (29/6/2024) kemarin sekira pukul 11.00 WIB.

Setelah mendapatkan informasi ini, dirinya mengatakan pihaknya langsung mencoba menghubungi semua koneksi yang ada di Tapanuli Tengah.

(mns/tribun-medan.com)

Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

Ikuti juga informasi lainnya di FacebookInstagram dan Twitter   dan WA Channel

Berita viral lainnya di Tribun Medan 

Sumber: Tribun Medan
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved