Berita Viral

KASUS Siswa SMP di Padang Tewas, Kapolda Sebut Video CCTV di Polsek Sudah Terhapus: Memori Penuh

Polda Sumbar menyebutkan bahwa rekaman CCTV di lokasi kematian Afif Maulana terhapus. Kematian Afif Maulana Siswa SMP di Padang masih menjadi teka-tek

HO
KASUS Siswa SMP di Padang Tewas, Kapolda Sebut Video CCTV di Polsek Sudah Terhapus: Memori Penuh 

TRIBUN-MEDAN.com - Polda Sumbar menyebutkan bahwa rekaman CCTV di Polsek Kuranji terhapus. Polsek Kuranji diduga menganiaya Siswa SMP di Padang, Afif Maulana.

Kematian Afif Maulana Siswa SMP di Padang masih menjadi teka-teki. 

Keluarga Afif menduga kuat anaknya tewas setelah dianiaya Polisi pada Minggu 9 Juni 2024.

Sementara Polisi menyebut bahwa Afif lompat ke sungai ketika mengetahui ada razia tawuran. 

Sementara, mayat Afif ditemukan di sungai Kuranji Padang. 

Tubuh Afif ditemukan dengan bekas luka lebam dan tulang rusuk patah. 

Keluarga sempat meminta ke Polisi rekaman CCTV di Polsek Kuranji jika memang anaknya tak dibawa ke Polsek tersebut.

Namun sayanganya Polisi menyebut rekaman CCTV itu terhapus. 

"Jadi CCTV tidak rusak. Ada CCTV, tetapi daya tampung untuk menyimpan atau DVR hanya 11 hari," ujar Kapolda Sumbar Irjen Suharyono saat konferensi pers Minggu (30/6/2024), dilansir TribunPadang.com.

Ia menyebut, berdasarkan keterangan tim IT Polda, CCTV di Polsek Kuranji hanya punya ruang penyimpanan 1 terabyte (TB).

Dengan kapasitas sebesar itu, mereka hanya bisa melacak peristiwa 11 hari sebelumnya.

"Laporan yang masuk tanggal 21 Juni 2024. Ahlinya membuka CCTV tanggal 23 Juni 2024."

"Berarti yang bisa diambil (rekaman CCTV) hanya sampai tanggal 13 Juni 2024. Itu hari keempat setelah kejadian (pengamanan terduga pelaku tawuran)," tuturnya.

Pelajar SMP Afif Maulana inisial AM (13) ditemukan tewas di Sungai Batang Kuranji, Padang, Sumatera Barat. AM diduga tewas setelah dianiaya oknum Polisi. 
Pelajar SMP Afif Maulana inisial AM (13) ditemukan tewas di Sungai Batang Kuranji, Padang, Sumatera Barat. AM diduga tewas setelah dianiaya oknum Polisi.  (HO)

Atas dasar itu, kejadian ketika dilakukan pengamanan terhadap 18 terduga pelaku tawuran di Polsek pada Minggu (9/6/2024) tak terlacak lagi.

Kendati demikian, Suharyono berujar, dirinya sudah mempunyai dokumentasi pengamanan tersebut.

Halaman
123
Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved