Ungkap Kebakaran Maut Sempurna Pasaribu
Otak Pembunuhan Sempurna Pasaribu Masih Bebas Berkeliaran, Keluarga Minta Polisi Tangkap Dalangnya
Polda Sumut dan Polres Karo menyimpulkan tewasnya Rico Sempurna Pasaribu dan tiga anggota keluarganya akibat rumahnya dibakar.
Penulis: Fredy Santoso | Editor: Randy P.F Hutagaol
TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Polda Sumut dan Polres Karo menyimpulkan tewasnya Rico Sempurna Pasaribu dan tiga anggota keluarganya akibat rumahnya dibakar.
Polisi pun telah menangkap dua tersangka yakni pria berinisial Y dan R, diduga sebagai eksekutor yang membakar rumah korban.
Terkait hal ini, lembaga bantuan hukum (LBH) Medan yang mendampingi keluarga mendiang, mendesak supaya Polisi juga menangkap dalang pembakaran rumah korban.
Menurut direktur LBH Medan Irvan Saputra, dua tersangka yang ditangkap Polisi belum memberikan rasa keadilan bagi korban.
"Kita meyakini dua orang ini hanya eksekutor. Maka dari pengaduan ke polda ini harus ditingkatkan dan di seriuskan, pasti ada dugaan kita aktor intelektualnya. Terus terkait dengan penetapan tersangka hari ini, kita tekankan untuk memberikan transparansi,"kata Irvan Saputra, di Polda Sumut, Senin (8/7/2024).
Keluarga mendiang Rico, melalui LBH Medan, Komite Kekerasan Jurnalis (KKJ) dan Kontras meminta Polisi transparan mengungkap siapa tersangka dan bagaimana peran mereka hingga bisa membakar rumah korban.
Karena menurut Irvan, saat konferensi pers, Kapolda Sumut Komjen Agung Setya Imam Effendi tidak menjelaskan siapa yang menyuruh mereka.
"Siapa tersangka ini, kan begitu. Di mana perannya? siapa yang memesan dia?"tanya Irvan.

Selain itu, keluarga mendiang Rico Sempurna Pasaribu menduga para korban dibunuh terlebih dahulu, baru rumahnya dibakar.
Menurut direktur LBH Medan Irvan Saputra, dugaan ini muncul karena usus Rico dan cucunya Lowi diduga terburai seperti bukan korban kebakaran pada umumnya.
Sehingga LBH Medan menduga tewasnya korban akibat pembunuhan berencana yang coba dikaburkan, meski belakangan Polisi menyebut mereka dibakar hidup-hidup dari luar oleh dua pelaku yang sudah ditangkap.
"Terkait adanya dugaan pembunuhan berencana, kita sudah mengumpulkan beberapa bukti foto, mayat korban ususnya terburai, cucunya juga terburai. Oleh karena itu kami merasa ini sangat mengganjal bagi kita,"kata Irvan Saputra, di Polda Sumut, Senin (8/7/2024).
Kuasa hukum korban memaparkan kejanggalan lain diantaranya, kondisi rumah korban 80 persen terbuat dari kayu, 5 langkah dari pintu masuk langsung kamar berukuran kecil.
Ditambah, kamar tak ada pintu alias cuma ditutup menggunakan kain.
Sehingga, kata Irvan, seharusnya jika pun mereka dibakar dari luar masih memungkinkan selamat.
"Ini adalah salah satu kecurigaan kita rumah ini 80 persen dari kayu, bagian pintunya 5 langkah langsung ke kamar. Kamarnya sendiri tidak memiliki pintu,"ungkapnya.
"Oleh karena itu alasan kita membuat laporan dugaan tindak pidana bagaimana mungkin ketika ada kebakaran orang yang ada di dalam rumah itu tidak bisa melarikan diri. Padahal pintu itu kamarnya tidak tertutup hanya menggunakan tirai,"sambungnya.
Menurut Irvan, LBH Medan bersama Komite Kekerasan Jurnalis (KKJ) Sumut, Kontras telah mewawancarai saksi dan didapat korban tidak pernah tidur bersama korban lainnya.
Namun mayat Rico Sempurna Pasaribu dan tiga anggota keluarganya ditemukan di lokasi yang sama.
"Korban ditemukan satu tempat yang sama, dan tersusun.Kalau ada korban kebakaran masa di satu tempat yang sama ada Mayatnya. Tidak pernah korban tidur bersama korban lain, seringnya salah satu di tempat berbeda."
Atas kebakaran yang menewaskan empat orang sekaligus ini, LBH Medan menduga motif dua pelaku yang ditangkap Polisi berkaitan pemberitaan yang dilakukan Rico Sempurna Pasaribu.
Beberapa waktu belakangan dia gencar memberitakan dan menuliskan di akun facebooknya adanya dugaan perjudian di wilayah tersebut.
"Ini karena ada pemberitaan adanya dugaan judi dan narkoba di Kabupaten Karo. Usai memberitakan itu dan menyebut adanya oknum yang membekingi itu."
Kapolda Sumut Komjen Agung Setya Imam Effendi dalam konferensi persnya di Polres Karo menyebut pihaknya masih berusaha mengungkap kasus ini secara tuntas.
Namun sejauh ini mereka baru menangkap eksekutornya. Sementara otak pelaku masih terus diselidiki.
"Sudah saya jelaskan kita berusaha mengungkapnya. Para eksekutornya dulu yang ditangkap. Kita harap kemudian supaya aktor lain bisa diungkap dengan bukti ilmiah."
Diketahui, kebakaran yang menghanguskan menewaskan Rico Sempurna Pasaribu dan tiga anggota keluarganya di Jalan Nabung Surbakti, Kabanjahe, Kamis (27/6/2024) ternyata dibakar.
Polisi menangkap dua tersangka yakni pria berinisial Y dan R, sebagai eksekutor.
Kapolda Sumut Komjen Agung Setya Imam Effendi mengatakan, keduanya terekam beberapa kamera pengawas (CCTV) yang ada di sekitar lokasi kejadian sebelum membakar, saat mengintai.
Selanjutnya, salah satu pelaku yaitu berinisial Y membakar rumah korban menggunakan bahan bakar minyak (BBM) jenis pertalite dicampur solar.
"Dari keterangan para saksi dan bukti-bukti yang kita dapat, kita tangkap saudara R dan saudara Y yang menjadi pelaku atas kasus ini," ucapnya.
Paparan Kasus Pembakaran Rico Sempurna Sekeluarga Dihadiri Pangdam I BB
Paparan pengungkapan pembakaran rumah wartawan Rico Sempurna Pasribu juga dihadiri Pangdam I/BB Mayjen TNI Mochammad Hasan.
Usai pemaparan Kapolda, Hasan tampak sempat memberikan beberapa statemen tentang kasus ini.
"Saya hadir di sini, TNI khususnya Kodam I/BB memberikan dukungan penuh kepada kepolisian," ujar Hasan.
Diungkapkan Hasan, dukungan ini diberikan karena beberapa waktu terakhir di dalam pemberitaan di media-media TNI selalu dikaitkan dengan kasus ini.
Sehingga dari hasil pemaparan yang dijelaskan oleh Kapolda ia mengaku pihaknya menyerahkan semua penyidikan kepada pihak kepolisian.
"Kami menyatakan dukungan penuh terkait langkah-langkah apa yang akan ditindaklanjuti oleh Polda Sumut," ungkapnya.
Rangkaian kasus
Menurut Koordinator KKJ Sumatra Utara, Array A Argus, dari hasil investigasi sementara ditemukan sejumlah fakta.
Lokasi perjudian tersebut berada di Jalan Kapten Bom Ginting, Kelurahan Padang Mas, Kecamatan Kabanjahe, Karo.
Pada 26 Juni, sehari sebelum tewas terbakar, melalui akun facebooknya dia juga membuat status adanya dugaan oknum TNI membuka lapak judi untuk keperluan Batalyon.
"Dalam pemberitaan yang dimuat korban, dijelaskan ada keterlibatan oknum aparat berinisial HB," kata Array dalam rilis yang tertulis, Selasa (2/7/2024).
Katanya, sebelum kebakaran terjadi, ada rentetan kasus antara Sempurna Pasaribu dengan oknum aparat diduga dari TNI berinisial HB tersebut.
Masalah tersebut bermula ketika anggota ormas, yang biasa duduk di warung tempat perjudian memohon pada korban,l agar namanya ikut mendapatkan jatah atau uang perjudian.
Karena selama ini, korban diduga juga sering mendapatkan jatah uang mingguan judi dari oknum aparat tersebut.
"Atas hal itu, korban kemudian menyampaikan permintaan anggota ormas ini pada oknum pengelola judi," sebutnya.
Array menjelaskan, saat itu oknum itu mengacuhkan pesan yang disampaikan oleh Sempurna Pasaribu.
Lalu, Sempurna kembali menyampaikan hal serupa kepada oknum tadi, agar anggota ormas yang merupakan pemuda setempat itu diberikan sedikit uang bulanan.
"Atas permintaan tersebut, oknum pengelola judi itu lantas memberikan uang Rp 100 ribu pada anggota ormas tersebut," bebernya.
Ketika itu, lanjut Array, anggota ormas ini merasa tersinggung, karena alasan bahwa oknum pengelola judi telah mengacuhkan dan meremehkan dirinya.
"Anggota ormas ini lantas memprovokasi Sempurna Pasaribu, hingga korban kemudian memberitakan lokasi perjudian yang ada dekat asrama aparat," ucapnya.
Tidak tanggung-tanggung, Sempurna menulis nama lengkap oknum itu dalam pemberitaan, dan membuat status di media sosial Facebook miliknya.
Dari informasi yang didapat, bahwa setelah berita tayang, ada oknum aparat yang menghubungi atasan korban, meminta agar berita yang tayang segera ditakedown.
"Hanya saja, pihak perusahaan tidak mendelete berita itu," ungkapnya.
Ia menjelaskan, setelahnya, ada juga diduga petugas kepolisian sempat menghubungi perusahaan online tempat korban bekerja, meminta agar pemberitaan dibuat secara halus. "Berita dimaksud adalah peristiwa demo organisasi keagamaan di Kabupaten Karo, yang menuntut agar Kapolres Karo dicopot lantaran maraknya judi, prostitusi dan narkoba," tutur Array.
Kemudian, setelah pemberitaan muncul, pimpinan media Tribrata TV sempat menghubungi Sempurna Pasaribu.
"Korban bilang, saat itu dirinya aman-aman saja. Namun, korban bercerita pada teman-temannya, bahwa dirinya merasa was-was setelah pemberitaan tersebut," katanya.
Lalu, korban dan rekannya kemudian mendapatkan ‘warning’ dari ketua ormas di Kabupaten Karo, bahwa mereka sedang diikuti.
Ketua ormas yang mengenal korban meminta agar Sempurna Pasaribu dan temannya untuk tidak pulang ke rumah.
Sehingga korban memutuskan untuk tak kembali ke kediamannya selama beberapa hari. "Korban juga sempat mengaku pada temannya ingin menginap di Polres Karo demi keamanan dirinya," ucap Array.
Karena alasan ini pula, korban tak bisa lagi dihubungi. Korban kemudian menyampaikan pada pimpinannya, bahwa handphone miliknya terjatuh.
Lanjut Array, fakta lain terungkap, bahwa sebelum rumah korban terbakar, ternyata Sempurna Pasaribu sempat bertemu dengan oknum aparat diduga TNI berinisial HB tersebut.
"Korban ditemani oleh rekannya untuk membicarakan masalah berita judi yang naik di media online Tribrata TV," katanya.
Dalam pertemuan itu, HB meminta agar berita yang sudah tayang segera dihapus.
HB juga meminta kepada korban agar postingan yang ada di media sosial juga segera dihapus. "Namun, korban tidak menuruti permintaan HB," tuturnya.
Dikatakannya, karena tidak ada kesepakatan, korban pun pulang ke rumahnya di Jalan Nabung Surbakti, Kelurahan Padang Mas, Kecamatan Kabanjahe, Karo, pada Rabu (26/6/2024) dinihari.
Ketika itu, korban diantarkan oleh rekannya. Setelah korban masuk ke dalam rumah, rekannya ini pun meninggalkan lokasi.
Lalu, informasi lain menyebutkan, bahwa sekira pukul 02.30 WIB, sebelum kebakaran terjadi.
Ada yang melihat sekira lima orang pria berada di sekitar rumah korban dan kemudian pada pukul 03.00 WIB terjadilah kebakaran.
"Pascakebakaran, sejumlah saksi diperiksa termasuk rekan korban yang saat itu bersama dengan korban," ujarnya.
Kata Array, saat pemeriksaan, informasi menyebutkan bahwa penyidik sempat mengambil handphone milik saksi yang merupakan rekan korban.
Saat itu, saksi ini sempat menolaknya permintaan penyidik. Namun penyidik tetap mengambil handphone saksi, dan menghapus pesan dari ketua ormas yang sempat memberikan ‘warning’ tersebut.
Fakta lain dalam kasus ini, anak korban juga mengaku merasa terancam saat dimintai keterangannya di Polres Karo.
"Setelah kedatangan Kapolda Sumut, anak perempuan korban mengaku diminta mengamini semua keterangan yang tak pernah ia sampaikan kepada penyidik," kata Array.
Atas temuan-temuan ini, KKJ Sumut menyatakan sikap bahwa:
1. Meminta Kapolda Sumut untuk mengusut tuntas kasus ini, terutama mengungkap adanya kejanggalan-kejanggalan yang terjadi.
2. Meminta Panglima TNI untuk mengusut dugaan keterlibatan oknum TNI, yang disebutkan korban dalam pemberitaannya.
3. Mendorong semua jurnalis di Sumatera Utara untuk bekerja secara profesional, dan mentaati kode etik jurnalistik.
4. KKJ Sumut tidak membenarkan tindakan penyalahgunaan profesi untuk kepentingan tertentu, selain untuk kepentingan publik.
5. Mendorong semua perusahaan media agar memperhatikan keselamatan setiap jurnalisnya yang bekerja di lapangan, dan terus mengingatkan agar bekerja sesuai kode etik.
6. Mendorong Dewan Pers untuk terus berperan aktif mengevaluasi dan menindak media yang tidak menjalankan ketentuan UU No 40 tahun 1999 tentang Pers.
(Cr25/Tribun-medan.com)
Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News
Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram, Twitter dan WA Channel
Berita viral lainnya di Tribun Medan
Berita Foto: LBH Medan dan KKJ Sumut Temukan Fakta Kejanggalan Rekontruksi Pembunuhan Sempurna |
![]() |
---|
Kantor Staf Kepresidenan Kawal Pembunuhan Wartawan, Dibakar hingga Tewaskan Satu Keluarga |
![]() |
---|
Komite Keselamatan Jurnalis Temukan Fakta-fakta Berikut Ini, terkait Tewasnya Pasaribu Sekeluarga |
![]() |
---|
Penampilan Bebas Ginting saat Reka Adegan Pembakaran Rumah hingga Tewaskan Satu Keluarga di Karo |
![]() |
---|
Bebas Ginting, Dalang Pembakaran Pasaribu Satu Keluarga hingga Tewas Ternyata 2 Kali Membunuh |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.