Sumut Terkini

POPULER Rekonstruksi Tewasnya Sempurna Diwarnai Kericuhan, Keluarga Datangi Pomdam Curiga Oknum TNI

Berita Populer Tribun-Medan.com terkait rekonstruksi kasus tewasnya Rico Sempurna Pasaribu di Kabanjahe, Karo sempat diwarnai kericuhan, Jumat (19/7/2

|
Penulis: Muhammad Nasrul | Editor: Salomo Tarigan
TRIBUN MEDAN / NASRUL
Bebas Ginting melakukan adegan rekonstruksi pembakaran rumah yang menewaskan wartawan Rico Sempurna di Kabanjahe, Karo 

TRIBUN-MEDAN.COM, KARO - Berita Populer Tribun-Medan.com terkait rekonstruksi kasus tewasnya Rico Sempurna Pasaribu di Kabanjahe, Karo sempat diwarnai kericuhan, Jumat (19/7/2024) tadi malam.

Kasus tewasnya Rico Sempurna Pasaribu menyita perhatian publik.

Tak heran jika saat dilakukan reka adegan (rekonstruksi) pembakaran rumah Sempurna Pasaribu di Jalan Nabung Surbakti, Kabanjahe, langsung dibanjir warga.

Amatan www.tribun-medan.com, personel gabungan tiba di TKP sekira pukul 19.05 WIB.

Di lokasi tampak sudah dipadat masyarakat yang ingin melihat langsung bagaimana proses rekonstruksi.

Bebas Ginting tampil necis dengan celana jeans biru dan sepatu boots hitam, saat menjalani rekonstruksi di salah satu lokasi tempat berkumpulnya para pelaku, di Jalan Bom Ginting, Kabanjahe, Jumat (19/7/2024).
Bebas Ginting tampil necis dengan celana jeans biru dan sepatu boots hitam, saat menjalani rekonstruksi di salah satu lokasi tempat berkumpulnya para pelaku, di Jalan Bom Ginting, Kabanjahe, Jumat (19/7/2024). (TRIBUN MEDAN/NASRUL)

Tak hanya itu, masyarakat juga diketahui sudah menunggu dari siang tadi untuk melihat secara langsung bagaimana para pelaku memperagakan aksinya yang tega membakar rumah Sempurna hingga akhirnya menewaskan Sempurna dan tiga orang keluarganya. 

.

Namun, di lokasi tampak suasana memanas karena masyarakat yang tampak geram dengan aksi kekejaman para pelaku.

Bahkan warga sempat mengeluarkan suara gaduh yang mencerca para pelaku.

Karena ramainya warga yang berkerumun di lokasi, personel kepolisian sempat meminta warga untuk mundur agar tidak mengganggu jalannya rekonstruksi.

"Kami minta sedikit mundur ya untuk bisa kita mulai rekonstruksinya, kami minta masyarakat agar tenang," ujar Kasat Reskrim Polres Tanah Karo AKP Ras Maju Tarigan.

Namun, tak lama berselang situasi kembali memanas dimana sempat terjadi aksi pelemparan yang dilakukan oleh oknum yang berasal dari kerumunan. Bahkan, aksi pelemparan yang menggunakan batu tersebut terjadi beberapa kali.

Atas kejadian ini, Ras Maju kembali menegaskan kepada masyarakat agar menjaga situasi sehingga proses rekonstruksi bisa dimulai.

Tak hanya itu, dirinya juga menegaskan kepada masyarakat jika pihaknya tidak akan tinggal diam dan akan melakukan penindakan.

"Kalau kita dapati, kita akan langsung tangkap dan proses malam ini," ungkapnya.

Tak berselang lama, masyarakat diminta jika ingin melihat jalannya rekonstruksi untuk duduk sehingga pihaknya akan mudah untuk melakukan pengintaian jika gangguan kembali terjadi.

Keluarga Singgung Oknum TNI, Datangi Pomdam I BB

Kasus kebakaran yang menewaskan wartawan Rico Sempurna Pasaribu bersama  tiga anggota keluarganya masih diwarnai kejanggalan


Meski polisi sudah menangkap dua eksekutor dan satu orang yang disebut memerintahkan membakar rumah Rico, keluarga korban masih yakin ada pelaku lain, yang terlibat.


Eva Meliani Pasaribu, anak mendiang Rico menduga ada keterlibatan oknum TNI berinisial Koptu HB dalam kasus ini.


Dikatakan Eva, karena beberapa hari sebelum ayahnya (Rico) tewas, korban kerap memberitakan adanya perjudian yang diduga milik Koptu HB.

Anak almarhum Sempurna Pasaribu, Eva Pasaribu (baju merah muda), menyampaikan permintaan atensi kepada Kapolda Sumatera Utara Komjen Pol Agung Setya Imam (kanan), saat kunjungan Kapolda ke rumah duka keluarga di Jalan Irian, Kabanjahe, Minggu (30/6/2024).
Anak almarhum Sempurna Pasaribu, Eva Pasaribu (baju merah muda), menyampaikan permintaan atensi kepada Kapolda Sumatera Utara Komjen Pol Agung Setya Imam (kanan), saat kunjungan Kapolda ke rumah duka keluarga di Jalan Irian, Kabanjahe, Minggu (30/6/2024). (Tribun Medan/Nasrul)


Diwawancarai usai pemeriksaan dan buat laporan ke Polisi Militer Daerah (Pomdam) I Bukit Barisan, Eva mendesak supaya TNI memeriksa Koptu HB.


Sejauh ini, ia belum pernah diperiksa ke Puspom.


"Harapan saya terhadap Pomdam I Bukit Barisan agar bergerak cepat mengusut kasus yang menimpa keluarga saya ini agar oknum TNI yang saya yakini terlibat dalam kasus ini diperiksa dan bila dia bersalah memberi dia hukuman yang setimpal dengan apa yang diperbuatnya,"kata Eva Meliani Pasaribu, Kamis (18/7/2024).

Eva Meliani Pasaribu (baju merah muda), anak mendiang Rico Sempurna Pasaribu dan kuasa hukumnya usai menjalani pemeriksaan di Polisi Militer Daerah (Pomdam) I Bukit Barisan, Jalan Sena, Medan, Kamis (18/7/2024). Selain diperiksa, mereka juga membawa bukti dugaan keterlibatan personel TNI berinisial Koptu HB.
Eva Meliani Pasaribu (baju merah muda), anak mendiang Rico Sempurna Pasaribu dan kuasa hukumnya usai menjalani pemeriksaan di Polisi Militer Daerah (Pomdam) I Bukit Barisan, Jalan Sena, Medan, Kamis (18/7/2024). Selain diperiksa, mereka juga membawa bukti dugaan keterlibatan personel TNI berinisial Koptu HB. (TRIBUN MEDAN/FREDY SANTOSO)


Eva berharap TNI transparan mengungkap dugaan keterlibatan personelnya.


Apabila terbukti membunuh ayahnya, Eva meminta pelakunya dihukum mati.


"Lebih jelasnya saya minta ke hukuman mati, apabila dia terbukti."

Ketiga tersangka pembunuhan Rico Sempurna Pasaribu sekeluarga di Tanah Karo, RAS, YT dan BS.
Ketiga tersangka pembunuhan Rico Sempurna Pasaribu sekeluarga di Tanah Karo, RAS, YT dan BS. (Ist)


Sebelumnya, kebakaran yang terjadi di Jalan Nabung Surbakti, Kecamatan Kabanjahe, Kabupaten Karo, Kamis (27/6/2024) dini hari menyebabkan empat orang yang berada di dalam rumah tewas.


Keempatnya adalah Sempurna Pasaribu, seorang wartawan, Efrida Ginting (48) istri dari Sempurna, kemudian Sudiinveseti Pasaribu (12) dan Lowi Situngkir (3) cucu dari Sempurna.


Dalam penanganan perkara ini, sudah ada tiga orang yang dijadikan tersangka yakni Yunus Syahputra Tarigan dan Rudi Apri Sembiring sebagai eksekutor membakar rumah dan Bebas Ginting sebagai orang yang memerintahkan.

Momen Eva Meliani Pasaribu, anak almarhum Rico Sempurna Pasaribu saat mendatangi Polisi Militer Daerah (Pomdam) I Bukit Barisan, di Jalan Sena, Medan, Kamis (18/7/2024) siang.
Momen Eva Meliani Pasaribu, anak almarhum Rico Sempurna Pasaribu saat mendatangi Polisi Militer Daerah (Pomdam) I Bukit Barisan, di Jalan Sena, Medan, Kamis (18/7/2024) siang. (TRIBUN MEDAN/FREDY SANTOSO)


Bebas Ginting membayar dua eksekutor masing-masing Rp 1 juta.


Polisi pertama kali menangkap dua tersangka yakni Yunus Syahputra (SYT) dan Rudi Apri Sembiring sebagai eksekutor.


Komjen Agung Setya Imam Effendi mengatakan, keduanya terekam beberapa kamera pengawas (CCTV) yang ada di sekitar lokasi kejadian sebelum membakar, saat mengintai.


Selanjutnya, salah satu pelaku Yunus membakar rumah korban menggunakan bahan bakar minyak (BBM) jenis pertalite dicampur solar.


"Dari keterangan para saksi dan bukti-bukti yang kita dapat, kita tangkap saudara R dan saudara Y yang menjadi pelaku atas kasus ini," ucapnya.

Markas Judi

Eva Meliani Pasaribu, anak mendiang Rico Sempurna Pasaribu, wartawan yang tewas dalam kebakaran di Kabanjahe, Karo menjalani pemeriksaan di Polisi Militer Daerah (Pomdam) I Bukit Barisan, Jalan Sena, Medan, Kamis (18/7/2024).

Ia diperiksa kurang lebih hampir empat jam, sejak pukul 13:30 WIB hingga pukul 17:00 WIB.

Saat pemeriksaan, kurang lebih ada 15 pertanyaan dilayangkan.

Direktur LBH Medan Irvan Saputra mengatakan, ini merupakan lanjutan dari laporan mereka ke Pusat Polisi Militer (Puspom) angkatan darat beberapa waktu lalu.

Selain pemeriksaan, Eva Meliani Pasaribu juga membawa bukti-bukti adanya dugaan keterlibatan Koptu HB dalam terkait tewasnya Rico Sempurna Pasaribu dan tiga anggota keluarganya.

Bukti yang dibawa di antaranya tiga berita yang dimuat korban tentang adanya dugaan Koptu HB membuka markas judi.

Tim Labfor Polda Sumut melakukan olah TKP di rumah Sempurna Pasaribu yang ludes terbakar, di Jalan Nabung Surbakti, belum lama ini.
Tim Labfor Polda Sumut melakukan olah TKP di rumah Sempurna Pasaribu yang ludes terbakar, di Jalan Nabung Surbakti, belum lama ini. (TRIBUN MEDAN/NASRUL)

"Alat bukti yang kita sampaikan itu sama dengan apa yang kita sampaikan di Puspom Angkatan Darat adalah 3 berita yang sudah diterbitkan oleh almarhum di medianya terkait adanya pemberitaan mengenai lokasi judi ataupun praktek judi yang diduga dimiliki anggota TNI berinisial Koptu HB,"kata Irvan, Kamis (18/7/2024).

Selain itu, Eva juga membawa bukti saat diduga nomor telepon Koptu HB menghubungi pemimpin redaksi (Pimred) Rico sebanyak tiga kali.

Baca juga: Daftar Menu Sarapan, Makan Siang dan Camilan yang Cocok Bagi Pelajar Sekolah

Koptu HB meminta supaya atasan Rico Sempurna tersebut untuk menghapus berita yang sudah dimuat.

Baca juga: Eva Pasaribu Yakin Dugaan Keterlibatan Oknum TNI terkait Tewasnya 4 Anggota Keluarganya di Kabanjahe

"Terlebih dahulu menelpon sebanyak 3 kali, dua kali menelepon tidak direspon dan setelah itu dikirim whatsapp juga tidak ditake down (hapus).

Terakhir dengan bahasa memelas Koptu HB minta hapus la Bang,"lanjutnya.

Baca juga: Pengakuan Langsung Kompolnas, Soal Laporan Iptu Rudiana Diduga Kesaksian Palsu Kasus Vina Cirebon

Keluarga Menduga Korban Dibunuh

Anak korban, Eva Meliani Pasaribu, melalui kuasa hukumnya dari lembaga bantuan hukum (LBH) menduga para korban dibunuh terlebih dahulu, baru rumahnya dibakar.


Menurut direktur LBH Medan Irvan Saputra, dugaan ini muncul karena usus Rico dan cucunya Lowi diduga terburai, seperti bukan korban kebakaran pada umumnya.

Eva Meliani Pasaribu (baju merah muda) anak mendiang Rico Sempurna Pasaribu, wartawan di Kabupaten Karo yang tewas dibakar hidup-hidup saat membuat laporan ke Polda Sumut, didampingi kuasa hukumnya dari LBH Medan, KKJ Sumut, Kontras, Senin (8/7/2024).
Eva Meliani Pasaribu (baju merah muda) anak mendiang Rico Sempurna Pasaribu, wartawan di Kabupaten Karo yang tewas dibakar hidup-hidup saat membuat laporan ke Polda Sumut, didampingi kuasa hukumnya dari LBH Medan, KKJ Sumut, Kontras, Senin (8/7/2024). (TRIBUN MEDAN/FREDY SANTOSO)


Sehingga LBH Medan menduga tewasnya korban akibat pembunuhan berencana yang coba dikaburkan, meski belakangan polisi menyebut mereka dibakar hidup-hidup dari luar oleh dua pelaku yang sudah ditangkap.


"Terkait adanya dugaan pembunuhan berencana, kita sudah mengumpulkan beberapa bukti foto, mayat korban ususnya terburai, cucunya juga terburai. Oleh karena itu kami merasa ini sangat mengganjal bagi kita,"kata Irvan Saputra, di Polda Sumut, Senin (8/7/2024).


Kuasa hukum korban memaparkan kejanggalan lain di antaranya, kondisi rumah korban 80 persen terbuat dari kayu, 5 langkah dari pintu masuk langsung kamar berukuran kecil.


Ditambah, kamar tak ada pintu alias cuma ditutup menggunakan kain.


Sehingga, kata Irvan, seharusnya jika pun mereka dibakar dari luar masih memungkinkan selamat.


"Ini adalah salah satu kecurigaan kita rumah ini 80 persen dari kayu, bagian pintunya 5 langkah langsung ke kamar.Kamarnya sendiri tidak memiliki pintu,"ungkapnya.


"Oleh karena itu alasan kita membuat laporan dugaan tindak pidana bagaimana mungkin ketika ada kebakaran orang yang ada di dalam rumah itu tidak bisa melarikan diri. Padahal pintu itu kamarnya tidak tertutup hanya menggunakan tirai,"sambungnya.


Menurut Irvan, LBH Medan bersama komite kekerasan jurnalis (KKJ) Sumut, Kontras telah mewawancarai saksi dan didapat korban tidak pernah tidur bersama korban lainnya.


Namun mayat Rico Sempurna Pasaribu dan tiga anggota keluarganya ditemukan di lokasi yang sama.


"korban ditemukan satu tempat yang sama, dan tersusun.Kalau ada korban kebakaran masa di satu tempat yang sama ada Mayatnya. Tidak pernah korban tidur bersama korban lain, seringnya salah satu di tempat berbeda."

Dokter Forensik RS Bhayangkara TK II Medan dr. Ismurizal Sp.F, menjelaskan perihal hasil autopsi terhadap jenasah Sempurna Pasaribu dan ketiga keluarganya yang mengalami luka bakar tingkat 6, saat rilis di Polres Tanah Karo, di Jalan Veteran, Kabanjahe, Senin (8/7/2024).
Dokter Forensik RS Bhayangkara TK II Medan dr. Ismurizal Sp.F, menjelaskan perihal hasil autopsi terhadap jenasah Sempurna Pasaribu dan ketiga keluarganya yang mengalami luka bakar tingkat 6, saat rilis di Polres Tanah Karo, di Jalan Veteran, Kabanjahe, Senin (8/7/2024). (TRIBUN MEDAN/MUHAMMAD NASRUL)


Atas kebakaran yang menewaskan empat orang sekaligus ini, LBH Medan menduga motif dua pelaku yang ditangkap polisi berkaitan pemberitaan yang dilakukan Rico Sempurna Pasaribu.


Beberapa waktu belakangan dia gencar memberitakan dan menuliskan di akun facebooknya adanya dugaan perjudian di wilayah tersebut.


"Ini karena ada pemberitaan adanya dugaan judi dan narkoba di Kabupaten Karo. Usai memberitakan itu dan menyebut adanya oknum yang membekingi itu."

Baca juga: Indonesia vs Kamboja, Jelang Bertanding Indra Sjafri Beri Peringatan Penting pada Jans Raven dkk

Baca juga: Kapolres Tanah Karo Terima Penghargaan 5 Besar Polres Terbaik Se-Indonesia di Kompolnas Awards 2024


(mns/Cr25/TRIBUN-MEDAN.com)

Baca juga: Detik-detik Oknum ASN Binjai Curi Motor Lurah, Aksi Pelaku Terekam CCTV

Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

Ikuti juga informasi lainnya di FacebookInstagram dan Twitter   dan WA Channel

Berita viral lainnya di Tribun Medan 

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved